Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JanganlupaVotenyadulu 😊 . . . . . . . .
Seulgi lagi tiduran di kamar saat ia mendengar langkah kaki menaiki anak tangga.
"Gii??" suara baritone membuat Seulgi mendongak.
"apa kau sakit? " tanya Seunghoon, sembari menempelkan satu telapak tangannya ke atas kening Seulgi.
Seulgi hanya menggeleng, lengkap dengan wajah datarnya. Kemudian kembali menutup wajahnya dengan selimut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seunghoon menatap Seulgi tak mengerti, dengan reaksi tak biasa dari istrinya.
"apa kau benar-benar tidak apa-apa?" tanya Seunghoon kembali memastikan keadaan Seulgi.
Namun Seulgi hanya diam, tidak merespon pertanyaan Seunghoon. Membuat Seunghoon menghela napas berat. . .
Beberapa menit yang lalu, istrinya Seulgi menelpon ke kantor. Namun yang menerima telepon Sekretaris Seunghoon yang bernama Sinb karena Seunghoon sedang makan siang bersama client.
Seulgi berpesan kepada Sekretaris Seunghoon, jika dalam waktu 20 menit Seunghoon tak juga ada dirumah. Seulgi akan langsung mengambil penerbangan cepat kembali ke Kongo.
Seunghoon yang tak tau jika Seulgi sudah kembali dari Kongo merasa bahagia saat sekretarisnya Sinb memberitau jika Seulgi menyuruhnya pulang. Dengan antusias melebihi rata-rata Seunghoon menyelesaikan pekerjaannya, antara yakin dan tidak Sinb memberitau Seunghoon jika masih ada pesan Seulgi lagi.
"jika Seunghoon tidak pulang dalam waktu 20 menit, Seulgi akan kembali ke Kongo"
Perkataan sinb tentu membuat Seunghoon syok, ia bertanya jam berapa Seulgi menelpon, Sinb menjawab jika Seulgi sudah telepon sejak satu jam yang lalu. Membuat nyawa Seunghoon seperti di tarik paksa.
"yaak kenapa kau tak memberitau??"
Sinb sekretaris Seunghoon ketakutan.
"sa... saya sudah menghubungi an.. Anda. Tap tapi Jaehyun-ssi bilang anda tidak bisa diganggu" jelas Sinb terbata.
