Sepatu

1.7K 158 81
                                    

Disclaimer
by
Kafka Asagiri and Sango Harukawa

Hai hai semua~~ Salam kenal dari Amethyst ya... ^^
Ini upload cerita pertamaku nih... Yahh bukan bikinanku juga sih, ini bikinan SeaglassNst yang dititipin ke aku hehe... Aku tambah-tambahin sedikit ceritanya... Semoga kalian suka ya... ><
Selamat membaca~~

---

"Oi Dazai!! Kembalikan sepatuku!!"

"Gak mau yaaa~~"

Wajah mengejek Dazai sekali lagi berhasil mendidihkan darah di kepala Chuuya. Jika saja Mori-san mengizinkan, pasti Dazai sudah teronggok sebagai tulang belulang sejak dulu.

"Uhh!!! Kau ini kurang kerjaan sekali!" langkah Chuuya memburu, mengejar si jangkung yang juga berlari dengan mengangkat kedua sepatu Chuuya layaknya piala.

Chuuya mengejar, secepat kakinya yang tak beralas bisa melangkah mengejar lari kaki-kaki panjang Dazai. Si tikus itu melompat lompat girang, membuat si kucing bertambah sebal hingga perempatan kesal di kepalanya mengganda.

"Hei Dazai! Sudah cukup!! Kembalikan sepatuku sialann!!!!!!"

"Gak mau yahh.... Mau kujual aja deh."

"Ughhh!! Si bodoh ini!!" Chuuya menambah kecepatannya. Ia melihat Dazai berhenti di tepi sebuah jembatan. Menggantung sepasang sepatu Chuuya di luar pembatas seakan itu hanyalah bungkus permen yang siap dibuang ke sungai.
Chuuya berdecak kesal. Ia menghentakkan kakinya berusaha mencapai Dazai agar sekalian saja ia dorong dan jatuh bersama sepatunya.

"Aw!" di langkah berikutnya Chuuya hampir terjatuh. "Aduh duh.." di langkah selanjutnya dia benar benar jatuh dengan tangan yang menahan tubuhnya.

Matanya melihat kaki, ada darah yang mengalir deras karena beberapa paku tertancap di sana.

"Uhh... Apa apaan ini?" Ia mengambil posisi duduk.

"Kenapa?" dengan santai Dazai berjalan ke arahnya. Berjongkok di depan Chuuya yang siap meninju wajah tampannya jika saja ia bisa berdiri.

"Makanya. Jangan berlarian seperti anak kecil kalau tidak pakai alas kaki. Chuuya bandel sih.."

"KAU YANG MENGAMBIL SEPATUKU SEPERTI ANAK KECIL SIALAN!!"

"Tapi kan Chuuya yang lari tidak lihat lihat."

Nakahara Chuuya menarik napas panjang. Mencoba untuk tidak membuat perang galaksi di jembatan yang disinari cahaya senja indah itu.

"Kembalikan sepatuku." ucapnya terpaksa sabar.

"Mana bisa pakai sepatu kalau kakimu luka begini."

"Aduh sialan!" pekikan terdengar saat tangan nakal Dazai dengan tidak profesionalnya menarik paku dari telapak kaki Chuuya.

"Kau bodohnya level berapa sih?"

"Kau ini... Aku mau menolongmu loh.. Pakunya harus dicabut agar tidak infeksi."

"Aku bisa sendiri!"

"Chuuya bandelnya level berapa sih?" Dazai menarik paksa kaki Chuuya,

"Sudah diam saja disitu. Biarkan Dazai Osamu yang hebat ini bekerja."

"Hahh?! Kau-" Chuuya mengatupkan mulutnya rapat karena tanpa aba aba satu dua tiga Dazai menarik paku itu dengan tangannya.

"Sakit bodoh!" ucapnya kesakitan.

"Jangan pasang wajah begitu dong. Aku yang sulit disini.."

Bagaimana tidak? Pipi bersemu dan setitik air mata di sudut azurenya, ditambah raut kesakitan yang penuh aura sebal itu, sulit bagi Dazai untuk tidak membayangkan yang tidak tidak tentang Chuuya.

Such a JerkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang