Kota Patriot.

11 0 0
                                    

Aku tak pernah ingat, kapan hatiku hanya mau jatuh tepat dihatimu.. Meski kini kutahu, nyatanya kamu tak pernah mau menerima tamu ini sebagai pengisi ruang dihatimu.

Aku masih ingat, kapan terakhir kali kamu tersenyum manis tepat di depan mataku.

Ketika kedua bola mata kita saling bertemu, aku langsung banyak menaruh harap padamu.

Mungkin memang benar, menaruh harap pada seorang manusia, hanya akan menuai penyesalan yang tak kan kunjung berhenti sakitnya. Tapi, harus kuakui, aku tak pernah bisa berhenti berharap padamu.

Padamu yang kini benar-benar terasa jauh. Karena kini aku sudah tahu, kamu benar-benar ingin menjauh dariku. Dan, menghapus semua kenangan itu, yang kini telah ku sulap menjadi sebuah buku.

It's seems like little paradoxial.

Aku hanya perlu bersyukur pada Tuhan Sang Maha Baik. Karena hanya karena Kuasa-Nya, aku telah mengetahui siapa kamu sebenarnya.

Harus kuakui, aku tak kan pernah sanggup untuk melupakanmu.

Terlebih lagi, bila aku harus berusaha keras agar bisa membenci dirimu.

Mungkin saja, lisanku menyebut dirimu sebagai, "pembohong yang kejam."

Tapi....hati ini tak sama. Ia memiliki penafsiran yang benar-benar berbeda. Hatiku hanya bisa terisi dengan nama kamu. Dengan semua kenangan kita.

Kota Patriot itu.....

Mungkin kamu tak akan pernah mau mengingatnya lagi, ataupun mengenang semua ini.

Namun bagiku, kamu adalah lembaran-lembaran yang indah namun benar-benar pedih bila ku membaca.

Seandainya mereka semua tahu, aku memang tak akan pernah bisa bertingkah normal layaknya dahulu. Hatiku benar-benar beku. Bahkan kini, lidahku benar-benar beku.

Ini benar-benar sebuah kejujuran.

Aku akan jujur dari lubuk hatiku yang paling dalam.

Percayalah, bahwa saat ini kamu adalah pembaca yang paling beruntung karena pada akhirnya kamu tahu nasib dari hatiku yang ternyata sesakit itu.

Kamu masih ingat, lagu apa yang pernah kamu mainkan dengan gitarmu ditahun lalu?

Kini, biarlah aku yang memutar kenangan itu...

Kutuliskan kenangan tentang,

Caraku menemukan dirimu.

Tentang apa yang membuatku mudah, berikan hatiku padamu.

Tak kan habis sejuta lagu, untuk menceritakan cantikmu,

Kan teramat panjang puisi tuk menyuratkan cinta ini.

Telah habis sudah cinta ini, tak lagi bersisa untuk dunia.

Karena telah kuhabiskan sisa cintaku hanya untukmu.

Aku pernah berfikir tentang hidupku tanpa ada dirimu.

Dapatkah indah dari, yang kujalani sampai kini?

Aku selalu berfikir tentang, indah hari tua bersamamu.

Tetap cantik rambut panjangmu, meskipun nanti tak hitam lagi.

Bila musim berganti.

Sampai waktu terhenti.

Walau dunia membenci.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 23, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Kejujuran. Where stories live. Discover now