Part 8

1.2K 140 12
                                    

--

Tak terasa hari melelahkan ini terlewati. Ini sudah malam, namun seperti hari kemarin Chanyeol lebih memilih tidur di ruang duka tersebut.

"Kau yakin tak akan istirahat di rumah?" Tanya seorang Ahjumma pada Chanyeol

"Ya. Aku tidur disini saja.". Jawab Chanyeol dengan yakin.

"Baiklah kalau begitu. Bersiaplah besok adalah hari pemakaman mereka Chanyeol. Istirahatlah dengan baik."

Setelah itu Ahjumma itu pamit dan meninggalkan Chanyeol seorang diri di ruangan itu.

Dirinya lelah, ia bahkan yakin matanya merah sekali karena belum tidur dengan benar selama dua hari ini. Tetapi pikirannya mencegahnya tidur. Entahlah, ia tahu ia lelah tapi hatinya lah yang jauh lebih lelah.

Ia pun duduk bersandar sembari melonggarkan dasi yang ia kenakan dan melepaskan jas hitam yang melekat pada tubuhnya. Chanyeol mulai memejamkan matanya dan mulai membayangkan jalan hidupnya yang selama ini membuatnya lelah.

Ia seharusnya tahu sejak awal. Memang ada yang tidak beres dengan kehidupannya.Ia seharusnya paham mengapa orang tuanya tak pernah datang bahkan sampai ia berumur 16 tahun.

--

"Chanyeol,ada yang ingin nenek katakan padamu"

Chanyeol yang baru pulang sekolah itu kemudian meletakan tas nya ke meja di kamarnya itu. Dan duduk di hadapan neneknya yang kini terduduk di atas tempat tidurnya

"Ada apa nek?"

Tak lupa dengan senyum manisnya Chanyeol bertanya pada sang nenek. Menurutnya sepertinya neneknya akan berbicara hal sangat serius kali ini.

Chanyeol melihat seolah sang nenek sedang mempersiapkan dirinya mengatakan sesuatu padanya. Terlihat ia menarik nafas perlahan dan membuangnya perlahan.

Nenek kenapa?

"Chan.."

"Iya nek"

"Nenek mau bercerita, mendekatlah kemari"

Chanyeol pun memajukan kursinya semakin mendekati sang nenek yang kini duduk di hadapannya.

"Nenek ingin bercerita tentang putri kesayangan nenek, ia bernama Hyejin.. Kim Hyejin".

Chanyeol diam memperhatikan sang nenek yang sedang bercerita itu.

"Nenek dan Kakek memiliki anak perempuan yang sangat cantik dan baik hati.Ia selalu tersenyum dan membantu banyak orang, ia pun sangat pintar dalam belajar Kami sangat menyayanginya".

Chanyeol melihat senyuman sang nenek saat bercerita. Ia pasti sangat menyayangi anaknya itu.

"Namun, suatu ketika nenek dan kakek memaksanya untuk dijodohkan dengan seseorang. Seseorang yang meminjamkam kami uang. Kami meminjam uang saat itu untuk membayar hutang dari adik Hyejin, Hyun Joo".

Chanyeol diam memperhatikan raut wajah sang nenek yang kini berubah menjadi lebih sendu.

"Chanyeol, nenek dan kakek memaksanya untuk menikah dengan anak dari seseorang yang meminjamkan kami hutang itu."

Isak tangis sang nenek terdengar jelas di telinga Chanyeol. Chanyeol hanya menggenggam tangan sang nenek lebih erat.

"Ia kemudian menikah dan tinggal bersama suaminya. Mereka pergi ke Seoul."

Nenek kemudian memegang tangan Chanyeol di hadapannya dan mengelusnya perlahan. Ia hanya ingin menenangkan dirinya dan Chanyeol.

"Tapi mereka..Mereka tak pernah kembali kemari. Sampai suatu ketika ibumu datang kemari."

I'm Still Your Son (EXO CHANYEOL)Where stories live. Discover now