Hai. Perkenalkan nama gue adalah Devita, panggil aja gue dengan sebutan empi sama persis seperti bahasa Thailand yang artinya senior, kalau nama panjang gue adalah Devita Nur Fadilah. Umur gue 18 tahun, gue sekolah disalah satu SMA di Jakarta.Bisa dilihat dari nama gue yang sangat sederhana, tapi sebenarnya gue gak sesederhana itu, gue bukan anak pinter dan gue juga bukan anak yang berasal dari kelas unggulan. Gue kaya? Ya, bisa disebut seperti itulah.
Mau tau arti dari nama panjang gue apa? Devita, menurut gue nama itu adalah singkatan dari nama orang tua gue yaitu Devano dan Vita tapi, kalau misalnya gue searching ke google nama gue diambil dari bahasa Sanskerta yang berarti Dewata. Perasaan gue bukan orang Bali, deh. Nur itu artinya cahaya dan Fadilah artinya bijak. Jadi arti dari nama gue adalah wanita yang bercahaya dan bijaksana hahaha nge- fly deh gue.
Itu adalah sekilas info buat lo semua yang mau tau arti dari nama gue. Oke, sekarang gue akan menceritakan tentang keluarga gue. Nama bapak gue dan ibu gue kalian pasti udah tau kan siapa namanya? Kalau gak tau masa harus gue jabarin lagi, gak mungkin kan?. Terus, gue punya adik yang super duper jail, namanya Zaky panggilannya Zak, umurnya sekitar 10 tahun. Itu anak kalau gue pulang sekolah, selalu aja bikin gue emosi, mulai dari ngejailin gue, merusak barang kesayangan gue pokoknya banyak banget kesalahan dia, kalau gue jabarin bisa-bisa copot nih tangan gue.
Kalau di sekolah nih,, ciaaaaa gue ngomongin masalah di sekolah hahaha.. Oke kembali ke topik tadi, gue punya teman. Namanya Kiana Dewi dia adalah teman sebangku gue sekaligus orang paling pintar nomor satu dikelas. Di sekolah cuma dia yang pengertian sama gue. Dia itu orangnya cerewet banget pake plus plus deh, dia itu suka ingetin gue kalau misalnya ada pr. Tapi, emang dasar gue anak males, gue kagak pernah tuh nurutin dia yang satu itu, gue suka ngerjain pr itu dikelas, makanya gue selalu datang pagi banget kalau ada pr.
Suatu hari saat gue sudah sampai didepan kelas, eh si kampret Kiana belom datang padahalkan gue udah ngomong panjang lebar sampai bibir gue berubah jadi bibir monyong 5 cm. Gue telepon itu curut gak angkat di sms sama aja. Akhirnya, gue memutuskan untuk masuk ke kelas. Sunyi banget ini kelas.. Itu kata kata yang gue keluarkan saat gue duduk sendirian disana.
Lama kelamaan mulai banyak murid yang masuk dan tak lama lagi bel sekolah akan berbunyi. Gue mulai gelisah, gue belum ngerjain pr Indonesia, gue nyoba buat nyontek ke teman sekelas gue.
"Eh, gue pinjem or kalian dong""Gue juga belom, baru dikit, nih" sahut salah satu dari mereka
"Lo, baru sedikit, sedangkan gue belom semuanya, pinjem yah" gue memelas, ini adalah pertama kalinya gue ke orang lain selain si Kiana, tapi gak masalahlah yang penting pr gue selesai.
"Nanti aja deh, kalau gue udah kelar"
"Bener yah?"
"Iya"
Gue terus menunggu hasil itu, tapi sampai sekarang pun belom beres. Tapi, kenapa itu anak belom datang juga yah, mau belajar jadi anak bandel? Kagak mungkin deh, soalnya kan dia alim banget.
"Woyyy" katanya saat duduk disamping gue
"Kemana aja lo?" tanya gue sewot
"Ban mobil gue tadi kempes, jadi gue harus bawa dulu deh ke bengkel"
"Ohh, ya sudah, gue mau liat pr lo dong"
"Eh buset, lo belom ngerjain pr, kan gue udah ngasih tau elo"
Gue nyengir "Malessss" mendengar itu si kampret Kiana malah menjitak kepala gue "Aduhh, sakit bego"
"Kebiasaan lo itu yah gak bisa dihilangin, dari kelas satu sampai sekarang mau kelas tiga sifat lo yang buruk itu masih aja di pelihara" omel Kiana
"Udah ah,, mana pr lo gue liat"
Dia memberikan bukunya "Nih, ini yang terakhir kalinya lo nyontek pr gue, oke""Iya, bawel"
Bel sekolah berbunyi, gue mengeluarkan jurus secepat kilat gue buat menulis, saat gue sedang menulis, tiba-tiba ada yang merebut contekan gue. "Eh, siapa yang...... " mulut gue langsung rapat gak bisa bersuara.
Ya Tuhan, apakan dia adalah pangeran yang diturunkan dari surga mu untukku? Dia sangat tampan sekali. Eh, tapi kenapa dia ada di kelas gue? Dan kenapa dia ngambil bukunya si Kiana?.
Dewa Yunani
Omgggggg, dia senyum sama gueeeeeee. Apa yang harus gue lakukan sekaranggggggggg. Bapake, gue saltinggggggg.
Tapi, gue rasa itu bukan sebuah senyuman biasa. Senyumnya itu sulit diartikan. Heyy, apakah dia guru baru disini? Soalnya gue kagak pernah tuh liat dia disini.
"Seharusnya anda mengerjakan pr itu dirumah bukan di sekolah, kalau di sekolah itu namanya ps bukan pr" tegur dia. Dan seketika gue langsung hapus julukan dewa Yunani itu dari dia."Terserah gue lah" jawab gue angkuh
"Berani sekali anda berbicara kepada saya seperti itu"
"Emangnya lo itu siapa? Harus banget gue hormatin lo"
"Saya disini sebagai guru."
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
What?? Kalau dia adalah guru berarti....
TAMATLAH RIWAYATKUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU
KAMU SEDANG MEMBACA
My Kampret Teacher
HumorBerawal dari sebuah pertemuan dengan seorang guru yang mempunyai kepribadian ganda "Anda itu bukan bendera merah putih yang harus saya hormati saat menyanyikan lagu Indonesia Raya" "Anda juga bukanlah seorang raja yang perintahnya harus saya lakukan"