Disebuah rumah sakit di kota Gwacheon. Seorang anak laki-laki berusia 4 tahun tengah berada diruang tunggu bersama seorang wanita paruh baya yang menggendongnya.
Terlihat kecemasan yang diperlihatkan wanita tersebut pada wajahnya. Menunggu sebuah kabar dari orang yang tengah berada di dalam. Yang kini sedang berjuang untuk hidup dan matinya.
Tiba-tiba seorang perawat wanita keluar dari ruangan tersebut.
"Tunggu, bagaimana keadaan putri ku dan bayinya?" cegat wanita itu dengan pertanyaan spontan dan perasaan khawatir yang bercampur.
"Nyonya tenang saja, semuanya berjalan dengan lancar. Keduanya pun selamat." beritahu perawat tersebut dengan tersenyum.
"Oh Tuhan, terima kasih." senyum wanita itu pun mengembang bak bunga mawar yang baru mekar.
"Kalau begitu, mari nyonya." pamit perawat tersebut dan berlalu.
Wanita paruh baya itu pun masuk ke dalam ruang bersalin bersama dengan anak laki-laki tersebut.
Ya, dia dan anak laki-laki itu sedang menunggu putrinya bersalin.
-
"Bagaimana keadaan istrimu dan bayinya?" tutur kata wanita itu mulai melembut. Dia terus bejalan untuk menghampiri menantunya.
"Ibu tenang saja, keduanya selamat. Hanya saja sekarang Jihyun pingsan karena kelelahan." jelas tuan Jung ahn ji, menantu dari nyonya Ong seul hyun wanita paruh baya tersebut.
"Permisi tuan, ini bayi anda." seorang dokter datang dan menyerahkan seorang bayi mungil pada tuan Jung ahn ji.
"Terima kasih dokter." ucap tuan Jung dengan menggendong bayinya.
"Sama-sama tuan, mari." dokter membalasnya dengan tersenyum dan berlalu.
"Lihatlah adikmu, dia begitu tampan sama sepertimu." jujur sang ayah pada putra pertamanya.
"Benarkah? Aku ingin melihatnya." Daehwan menjawabnya dengan semangat.
"Coba kita lihat." ucap sang nenek, dan kembali mendekati menantunya.
"Ternyata benar, adikmu sama tampannya sepertimu Daehwan." lanjut sang nenek dengan mencium gemas pipi cucu nya.
"Apa ibu ingin menggendongnya?" tawar tuan Ahn ji pada nyonya Ong.
"Sayang, kau bersama dengan ayah dulu ya." pintanya yang hanya diangguki oleh Daehwan. Dia pun menurunkan Daehwan dari gendongannya dan beralih ke cucu laki-laki nya yang baru saja menyapa dunia.
"Ayah..." panggil Daehwan pada ayahnya meminta untuk kembali digendong.
"Mau kau beri nama siapa anak mu ini?" tanya nyonya Ong dengan terus mencium gemas pipi cucu nya.
"Entahlah bu, aku harus membicarakannya dulu dengan Jihyun." raut wajah tuan Ahn ji kini terlihat lebih tenang.
"Ayah, biar aku saja yang memberinya nama." ucap Daehwan antusias.
"Kau ingin memberinya nama?" tanya sang ayah kebingungan, apakah dia harus menerima permintaan anaknya atau tidak.
"Ayah, boleh kan?" Daehwan semakin mengembangkan senyumnya.
Tiba-tiba...
"Biarkan saja Daehwan yang memberi nama." suara itu terdengar sangat lemah.
"Jihyun, kau sudah sadar." tuan Ahn ji langsung menyadari bahwa itu adalah suara istrinya, dia pun berjalan mengahmpiri Jihyun dan diikuti oleh nyonya Ong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful [✔️]
FanfictionAkan ku tegaskan dengan jelas, ini bukan kisah percintaan. Ini hanyalah kisah ku dengan keluargaku. Akkhh iya, dengan teman-temanku juga. Tentang bagaimana aku dilahirkan, hidup, tumbuh dewasa dan berakhir. Mungkin ini akan sedikit membosankan, pasa...