My Stepdad, Jonathan (End)

41.6K 909 21
                                    

Saat ini kami sedang menonton acara televisi.

Beberapa kali aku mencuri lihat apa Jonathan juga sama kikuk nya sepertiku. Selepas dari pengakuan perasaan darinya, kami belum bicara lagi hingga sekarang.

Hatiku membuncah saat mengingat kembali pengakuan perasaannya padaku. Fakta bahwa perasaan sukaku kepadanya akhirnya terbalas entah kenapa membuatku sedikit tidak percaya.

Aku menoleh,

Raut mukanya bahkan terlihat berat sekarang,

Apa ia menyesalinya?

Aku meremas jemariku.

"Hannah.. "

Aku menoleh, ia kembali menatapku dengan sorot wajah khawatir, dan hal ini membuat perasaanku tidak karuan.

Ia menarik nafas panjang,

Ia melanjutkan ucapannya dengan terbata,

"Berikan aku waktu untuk terbiasa"

Aku masih diam,

"Terbiasa untuk lebih memperhatikanmu"
tatapan matanya sukses membuat bulu kudukku meremang.

Ya, ini suatu hal yang aneh memang mengingat selama ini hubungan kita seperti ayah dan anak. Dan kali ini berubah menjadi orang yang saling menyukai.

Aku tersenyum, "Iya"

Kami berdua berbagi senyuman.

"Tidurlah.." bisiknya

Aku mengangguk lalu beranjak,

"Selamat tidur" gumamku

Ia mengantarku ke kamar dan menyelimutiku seperti biasanya.

Apa aku harus mengatakannya sekarang? Aku ingin ia memelukku dan menciumku dengan keras, seperti pasangan lain.

Ia menghentikan langkahnya saat aku mrmanggilnya,

"Boleh... aku menciummu?" ucapku pelan, aku mendongak menatap wajah nya.

Baik ini mungkin terkesan berani. Tapi ini yang aku inginkan, berdekatan secara fisik dengannya.

Menyadari ia hanya mematung aku hanya diam menunggu reaksi selanjutnya.

Ia melangkahkan kakinya mendekatiku.

Jonathan membungkukkan tubuhnya dan mengecup bibirku pelan, seolah ia mulai menerobos hubungan ayah dan anak antara aku dan ia selama ini.

"Tidurlah..." bisiknya.

Aku mematung sejenak, merasakan dadaku membuncah bahagia.

Aku merasa hanya Jonathan lah satu satunya pria yang memperlakukanku semanis ini, dan aku merasa sangat beruntung bertemu dengannya.

"Kau juga, semoga mimpi indah... "

***

"Apakah acara hari ini jadi? "

Aku mengangguk, "Aku akan berangkat setelah kau berangkat ke kantor"

Aku akan berkemah dengan teman kampusku setelah menyiapkan bekal untuk Jonathan.

Ia menunduk menatapku lalu mengecup keningku.

Aku masih susah menyembunyikan rona bahagia di wajahku.

"Mana bekalku?" ujarnya tersenyum menawan.

Aku bahagia ia menyukai bekal yang kubawakan.

Aku menyodorkannya,

My Stepdad, Jonathan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang