Lelaki muda itu duduk di bangku belakang kafé dengan headset di telinganya. Tangannya sibuk mengetuk-ngetuk meja kafé seirama dengan lagu yang ia dengarkan, bersamaan dengan kamera tua hitam yang juga ikut bersamanya di samping segelas kopi hangat favoritnya di atas meja, kafé favoritnya ini.
Baginya tidak ada yang lebih menyenangkan dan menenangkan dibanding mendengar musik tanpa gangguan, sambil menunggu wanita itu datang lagi mendorong pintu kafé 'aneh' ini dengan langkah santai dan mengagumkan. Sebuah kegiatan sore Dinata yang mulai menjadi hal rutin semenjak 3 minggu lalu.
Begitupun juga bagi wanita yang sedang memandangi lelaki itu dari balik jendela kafé yang setengah tertutup tirai. Tidak ada yang menjamin tentang keajaiban yang bisa saja terjadi diantara wanita yang menjadi objek pencarian, dan lelaki yang menjadi objek 'perhentian'.
KAMU SEDANG MEMBACA
/Kafé/
RomanceMenceritakan seorang pria yg tidak tau harus mulai dari mana, dan kemana harus pergi. Dari suatu tempat yang dapat menciptakan sesuatu, menunjukkan sesuatu, dan memberikan sesuatu. Tapi tidak semua dimulai dan diakhiri dengan suka.