Jaejoong mendesah, ia memutar bola matanya sejenak, lantas menunduk dan tersenyum lembut pada anak kecil yang menatapnya dengan penuh harap.
"Sudah sering Dad, katakan bahwa panggil Daddy bukan Mommy, Jiji. Kenapa semenjak kalian sekolah suka sekali mengubah panggilan hmm?"
Mengecup pipi Jihyun, Jaejoong memeluk gadis kecil berusia empat tahun dan menarik tangan laki-laki kecil diusia yang sama dengan Jihyun. Ia memeluk kedua anak kecil yang sangat ia sayangi ini dengan protektif.
"Ibu guru bilang, yang merawat, melakukan pekerjaan rumah, memasak, membersihkan rumah adalah seorang ibu. Bukankah Dad seperti itu, kami tidak mau memanggil Dad lagi, Mommy, Mommy saja!" Jaehyun, merengek, laki-laki kecil yang sangat ia sayangi itu kadang berbicara terlalu manis. Seperti sekarang ini.
"Jadi hanya karena itu? Bukankah Dad juga bekerja?"
Menggeleng kedua bocah itu terkekeh lucu. "Mommy! Pokoknya Mommy!"
Mendesah, Jaejoong lebih baik mengalah dari pada harus berdebat dengan kedua malaikat kecilnya ini. Ia mengangguk dan kembali mencium pipi Jihyun dan Jaehyun. Dua anak kembarnya. Suatu saat mereka akan mengerti bahwa posisinya bukan sebagai ibu yang mereka pahami.
"Ayo kita beli es krim. Jihyun mau rasa apa hmm?"
"Stobeli! Jihyun suka stobeli!" Jihyun melompat-lompat girang dan menggenggam tangan Jaejoong.
"Jaehyun vanilla saja!" sahut laki-laki kecil itu.
Jaejoong menaikkan sebelah alisnya. Entah apa karena keturunan genetik atau memang karena rasanya, Jihyun suka sekali strawberry. Ia tidak ingin memikirkan itu, hanya akan membuatnya marah mengingat pria yang membuat kedua anak ini ada.
. . .
Eyd ga beraturan, typo dimana" no edit.
Ini poster terpendam lama tadinya udah ada bab 1 Cuma aku hapus pas mutusin GS. Ini dibuang sayang sih. Tapi jangan mikir ini M-Preg ya ini yaoi versi modern terbuka (?) daku wkwkwk.
Selow update ini ya. Aah, aku sih mau bikin akun baru yang memuat khusus ff yaoi, tapi rerata repost sih. Biar ga kecampur aja gitu. -Nanti kena tagih- jadi gimana guys?
Saran ya. Makasih muach 😘 .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
