Tiga

4 1 0
                                    


pandangan aira menjadi gelap seiring waktu, meskipun aira sudah mencoba membuka matanya dan mengerjapkannya berkali kali.

disaat kondisi aira  lemah seperti itu, seorang pria tiba tiba datang dan dengan sigap merangkul aira keluar dari keramaian menuju ke lorong sepi yang disana banyak pasangan pasangan melakukan hal tidak senonoh.

"eungggh ... kamu siapa?" tanya aira menyadari sedikit bayangan yang tertangkap dimatanya. "kekasihmu sayang", belum sempat aira bertanya kembali, tubuh aira mulai melemah bahkan hampir saja terjatuh jika pria itu tidak merangkulnya erat.

pria itu menahan berat aira dan membawanya masuk ke salah satu kamr di lorong itu. pria itu merebahkan aira di kasur terlebih dahulu sebelum menutup pintu.

aira merasakan kepalanya sangat pusing tapi aira sadar kalau suara dentuman musik tidak ada lagi sekarang. aira mencoba membangun kembali kesadarannya sedikit demi sedikit meski dengan keadaannya yang pusing dan menggigil.

baru saja aira sadar ia mendapati pria yang samar samar ia lihat di atasnya dengan posisi mengangkangi aira. pria itu semakin mendekatkan wajahnya ke aira. aira ketakutan setengah mati, aira mencoba mengumpulkan keberanian dan kesadarannya hingga akhirnya dia bisa menendang pria itu hingga ia terjungkal.

" sialan, kau apakan aku?" bentak aira sambil memijat pelipisnya berusaha menghilangkan pusing itu. tubuh aira semakin parah aira menggigil setengah mati tapi seakan ia haus akan sentuhan.
" kau menjebakku" ucap aira sekali lagi mencoba kabur.

tapi naas pusing dan perasaan itu kembali melanda aira hingga belum sempat aira sampai di pintu pria itu menarik aira dan melemparnya ke kasur. pria itu tertawa puas dan mulai menunduk berusaha mencuri ciuman dari bibir aira.

dengan segenap kesadarannya aira menolak ciuman itu meski ia merasakan sangat mendambakan sentuhan itu. tapi usaha aira tidak membuahkan hasil, bulir air mata jatuh dari pipi aira menjelaskan kekalahannya akan pria itu.

pria itu begitu senang dan terbuai dengan tubuh aira, tak perduli meski aira sudah kehilanvan setengah kesadarannya. ia kembali memperdalam ciumannya dan turun keleher aira.

ketika pria itu merasa menang dan ingin melanjutkan membuka pakaian aira, kerah pria itu ditarik oleh seseorang dan menghempaskannya ke dinding. "apa apaan ini siapa kau mengganggu saja" pria itu tak terima.

"Sean L dimitri" ucapnya lantang. masih tak terima pria itu ingin melayangkan pukulan ke arah sean tapi sepersekian detik  kemudian justru ia melayang jatuh karna pukulan yang tepat mengenai rahangnya.

"bangsat, apa maumu" belum selesai pria itu memaki satu pukulan di perutnya kembali ia dapatkan. kali selanjutnya ia mendapatkan pukulan pukulan lain tanpa jeda. pria itu mulai sesak nafas dan kesakitan. ia kemudian mengangkat tangannya mengaku kalah menghentikan sean dari kegiatan memukulnya.

"dengerin ini  baik baik, jangan ganggu dia lagi atau aku bisa pastiin hidupmu bakalan hancur di tanganku" ancam sean. mendengar ancaman itu pria itu langsung lari terbirit birit meninggalkan sean dan aira di ruangan itu.

Sejak kepergian pria itu Sean msmilih tetap tinggal di sisi aira menatapnya seolah dia adalah barang paling berharga di dunia. aira jatuh terlelap beberapa menit setelah kepergian pria itu jadi aira masih belum menyadari jika sean mengawasinya.

sean duduk disebelah aira dengan satu tangan sebagai penumpu beratnya dan satu tangannya lagi mengelus lembut kepala aira penuh kasih. entah siapa sean ini, ia terlihat sangat perhatian pada aira.

Sean ingin keluar tapi dia dihentikan karena tangannya yang ditarik aira hingga sean jatuh terbaring di samping aira dengan wajah mereka yang berhadapan dan hanya berjarak beberap senti.

Sean luluh begitu ia melihat aira tapi sean kaget sejadi jadinya ketika aira mulai memeluknya erat hingga sean dapat merasakan dada aira yang menempel di tubuhnya.

Sean mengunpat dalam hati karena sungguh ia tidak bisa menahan gejolak yang ia rasakan. " eunggh... " ucap aira di sela tidurnya. sean tak tahan dengan keadaan itu, ia mencoba melepas tangan aira dari tubuhnya dan menjauhkannya.

tapi yang terjadi malah sebaliknya. posisi aira kini berada diatas sean membuat sean dapat menghirup dengan jelas bau tubuh aira dari tengkuknya.

sean semakin bergejolak karna aira yang bergerak gerak diatas tubuh sean membuat sensasi dari sentuhan itu. sean sudah mulai tidak bisa membedakan mana yang baik dan buruk.

sean mulai menjamah aira, dan beralih ke pipi aira. dengan tagannya yang memegang pipi aira sean mulai mencium bibir aira dengan penuh hasrat.

ciuman itu sontak membuat sean menegang. sean membalik tubuhnya hingga kini sean yang  berada di atas aira.

ciuman sean mulai menuntut aira. meski aira tak sepenuhnya sadar sean dapat mendengar erangan aira yang membuat sean semakin tergoda.

sean yang sudah dibutakan oleh nafsunya semakin gelap mata. ciuman sean semakin turun ke leher jenjang aira dengan tangan sean yang mulai melucuti pakaian aira satu persatu.

samar samar aira membuka matanya. aira merasakan semua sentuhan sean. aira yang sedang dalam keadaan masih mabuk malah menarik sean untuk mencumbunya.

ciuman mereka semakin lama semakin dalam dan menuntut. aira yang juga menikmati sentuhan sean memeluk sean erat dan melepas satu persatu kancing kemeja sean hingga mereka sama sama tanpa sehelai benang pun tersisa di tubuh mereka.

★★★

keesokan paginya aira bangun dari tidurnya. kring kring kring bunyi handphone aira yang langsung disambar olehnya dalam keadaan masih dengan mata terpejam.

"halo" ucap aira lesu
"halo ra, kamu darimana aja kamu kok ilang sih kamu lagi dimana" terdengar suara bella.
" apaan sih la. aku lagi di rumah nih" ucap aira seraya mengucek matanya.
" heh kamu ilang dari klub dan sudah gak pulang semaleman kata orang rumahmu " sontak aira membuka matanya lebar lebar mendengar pernyataan itu.

aira melihat ke sekeliling. ia tak tahu ia ada dimana. aira mencoba mengingat dan kembali kembali melihat sekeliling tapi aira justru menemukan bajunya yang berserakan. aira yang sadar mulai melihat kondisi tubuhnya yang bener memang tanpa sehelai benang pun, hanya selimut yang menutupi sebagian tubuhnya.

"Aaaaaaaaaaa.." teriak aira
" ra ra halo ra kamu gapapa kan? ra kamu kenapa?" ucap bella khawatir.
"nanti aku hubungi lagi daa" aira menutup sambungan telephonenya dan menangis sejadi jadinya melihat keadaan tubuhnya yang sangat berantakan. bekas cupang di sekujur tubuhnya membuatnya semakin frustasi.

saat aira memakai kembali pakaiannya aira menemukan note yang bertuliskan "sorry" hanya itu.

"brengsek" bulir mata aira kembali jatuh. aira jatuh terduduk mendekap tubuhnya erat.

∞∞∞∞∞

Hi readers gimana part kali ini agak terlambat ya. Di part ini ada tambahan karakter yang namanya sean untuk lebih jelasnya tentang sean akan author jelasin di part selanjutnya.

Makasih buat votenya ya dan selamat membaca

Secret loverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang