Nostalgia

953 93 3
                                    

Oneshoot

Mencintaimu, cukup menyebut namamu dalam doaku

-Naruto Namikaze-

Disclaimer : Naruto belongs to Masashi Kishimoto
Pairing : SasufemNaru, ItafemNaru


"Hei Dobe, jadi kekasihku ya!"

"Apa?" sahut Naruto kala langkahnya dihadang oleh pemuda yang mengaku sebagai rivalnya dengan ungkapannya barusan. Dia tidak salah dengarkan?

"Kau tidak tuli, Dobe"

"Kalau begitu pendengaranku saja yang sedang bermasalah" balasnya seraya mengangkat bahunya ringan dan melanjutkan langkahnya menuju kelas.

Merotasi mata sewarna arangnya pemuda itu kembali bersuara seraya mengikutinya dari belakang.

"Jadi?"

"Ulangi"

"Hah?" gadis itu berhenti dan berbalik badan seraya mendelik pada Sasuke.

"Kau tidak bodoh, Teme"

"Tentu saja, aku jenius" balasan hardikan itu membuat gadis itu mendengus.

"Jenius yang bodoh"

"Apa"

"Tidak ada pengulangan" kemudian berbalik dan kembali menuju kelasnya.

"Hei Dobe" panggilnya lagi.

"Apa lagi"

"Mulai hari ini, kita teman kencan"

"Kekasih maksudmu?"

"Pintar" Sasuke tersenyum lebar kala gadis itu tau maksudnya dan menoleh kearahnya. Naruto segera membuang pandangannya kala melihat senyum yang jarang diperlihatkan pemuda disampingnya ini. 'Shit, tampan sekali'

"Tentu saja aku lebih pintar darimu" balasnya masih membuang pandangannya kesamping, menyembunyikan rona merah dipipi gembilnya. Oh, astaga kenapa jantungnya seperti sedang berperang saja? 'Ish, Teme sialan'

"Ya ampun, menembak gadis keras kepala susah sekali" erangnya frustasi.

"Untung cinta" Ups, kelapasan tapi tak apalah untung hanya gumaman.

"Hei Dobe" panggilnya lagi.

"Hemm" sahutan itu bersamaan dengan tarikan Sasuke untuk menghadapnya.

"Kali ini dengarkan baik-baik, pasang telinga dengan benar karena tidak akan ada pengulangan lagi. Mengerti?" ungkapan panjang itu membuat siswa-siswi lainnya berhenti dan menoleh kearah mereka, jarang-jarang pemuda Uchiha satu itu mau bicara panjang begitu apalagi didepan umum. Naruto mengangguk melihat keseriusan dan keresahan dimata hitam itu.

Menghela napas dalam mencoba menenangkan jantungnya yang bermain drum tanpa henti sedari tadi. Astaga, dia gemetaran. Semoga gadisnya ini tidak sadar. Setelah cukup menenangkan jantungnya, menatap lekat mata langit musim panas yang diam-diam selalu dikaguminya sejak pertemuan pertamanya.

"Jadilah kekasihku Namikaze Naruto dan aku tidak menerima penolakan" akhirnya latihannya sejak seminggu yang lalu berhasil terungkapkan tinggal menunggu hasil dari gadis yang menjadi rivalnya sejak diSMA ini.

Naruto terdiam menundukkan kepalanya menyembunyikan wajahnya yang memerah seperti kepiting rebus dengan pony emo yang menutupinya, jantungnya seakan ingin berlari dari tempatnya. Uh, tapi dia tidak boleh kalah. Sasuke brengsek, makinya dalam hati.

Tidak kunjung menerima jawaban, membuat Sasuke takut. Takut jika rasanya bertepuk sebelah tangan dan berakhir dengan penolakan. Tapi Uchiha Sasuke tidak menerima penolakan. Jadi mau tidak mau dia harus mau titik.

Last SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang