The Memories of Bad (1)

26 7 4
                                    

Di sebuah sekolah ternama dimana anak anak Junior High School belajar. Di saat jam istirahat waktunya murid pergi ke kantin tapi ada yang berbeda pada saat jam istirahat, dimana mereka dikumpulkan di aula. Semua murid berkumpul termasuk guru, banyak murid bertanya tanya kenapa mereka dikumpulkan di aula. Lalu masuk lah segerombolan orang yang memakai baju putih dan ada sebagian memakai baju hitam. Mereka semua membawa tas yang berukuran besar dan ada juga membawa koper. Dengan melihat mereka semua itu semua murid beserta guru bertambah heran. Ada segerombolan kecil di tengah keramaian murid, gerombolan kecil itu berisi 5 orang siswi perempuan kelas 2A.

Lalu setiap kelas di absen dan disuruh masuk ke ruang sebelah aula. Tiba saatnya kelas 2A dipanggil, lalu gerombolan kecil tadi mengikuti intruksi dari salah 2 orang yang memakai baju putih itu. Mereka dibawa ke ruang itu, lalu mereka disuruh duduk di kursi dan mereka juga disuruh memakai penutup mata bila saat dipanggil kedepan. Mereka hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang disuruh. Satu persatu murid di absen, lalu disuruh maju kedepan. Pada saat murid pertama maju kedepan, mereka semua berpikir ada yang ganjil dengan ruangan ini tapi mereka tidak tau apa yang ganjil di ruangan itu.

Tika's POV

"Kenapa kami dibawa ke ruangan sebelah aula? ada apa dengan ruangan itu? Kenapa perasaan aku nggak enak ya? apa jangan jangan... ahh positif thinking aja. Ntar ntar ada hal privasi lagi yang penting mau dibilang" ucapku didalam hati
"Yaudah aku ikutin aja" ucap ku lagi sambil meyakinkan hati harus berfikir positif

Disaat aku dan teman teman ku lainnya tiba di ruangan itu, hatiku semakin gelisah dan aku punya firasat buruk yang sebentar lagi akan terjadi, tapi aku terus meyakinkan hati sekali lagi bahwa semuanya akan baik baik saja. Disaat semua temanku sudah masuk, orang yang membimbing kami mengunci pintu itu, lalu dia menyuruh kami duduk dimasing masing kursi yang sudah diberi nama kami

"Kenapa dia bisa tau nama kami? apa mereka mematai kami selama ini? Aduh positif thinking tika..mungkin aja mereka minta nama kami sama bapak kepala sekolah" batin ku lagi

"Baiklah kalian akan saya absen, setiap nama yang dipanggil tolong maju kedepan lalu tutup matanya menggunakan kain penutup yang disediakan di depan" ucap pembimbing  baju putih itu
"Andi furhan, Asenci fendra, Benny Ganilk. Baiklah nama yang dipanggil tolong maju kedepan dan langsung tutup matanya" ucap pembimbing itu lagi

Teman teman ku maju kedepan dan mereka langsung menutup matanya menggunakan kain itu. Lalu kami juga disuruh menutup mata. Lalu pembimbing kami yang satu lagi berjalan ke arah kami satu persatu. Kenapa aku bisa tau? itu karena aku mendengar langkah kaki yang mendekat ke arah ku

"Kenapa aku merasa ada yang mengikat badan dan kaki ku ya? atau perasaan aku saja?" batin ku lagi

Lalu ada seseorang yang membuka kain yang menutup mata ku. Disaat aku membuka mata, aku sangat terkejut ternyata aku memang diikat tapi bukan hanya aku saja teman temanku juga diikat. Kondisi teman ku yang didepan mereka digantung dengan tali

"Sejak kapan tali itu digantung? dan sejak kapan aku diikat? kenapa aku bisa lengah gini? tapi kenapa cuma aku yang dibuka penutup matanya?" batinku bertanya tanya

"Apa yang kalian lakukan kepada kami?" ucap ku sedikit taku tapi aku harus tau apa motif mereka mengikat kami
"Kami hanya menjalankan tugas" ucap pembimbing baju putih
"Lalu kalian mau apakan kami?" tanya ku lagi
" Kamu hanya perlu menontonnya saja tidak perlu banyak bicara  kalau tidak mau menanggung akibatnya bocah!!" hardik pembimbing baju hitam itu

Aku terkejut kerena tiba tiba di hardik, padahal aku hanya tanya dengan baik baik. Aku hanya bisa diam dan memperhatikan gerak gerik mereka

Pembimbing baju hitam's POV
Aku berjalan menuju salah satu siswa yang digantung, lalu aku lihat nametag nya dibaju. Ternyata namanya Benny, bocah kasian karena harus menerima siksaan yang akan datang. Lalu aku membuka penutup mata bocah itu

"Hai bocah" sapa ku
"Kenapa aku digantung? kenapa teman ku diikat? Kalian apakan kami?" tanyanya beruntun
"Ehh kamu bocah kagak perlu tau, nikmati saja" ucapku
"Menikmati apa?" tanya nya

Aku hanya diam, lalu aku berjalan menuju tas besar yang  aku bawa tadi. Aku mengambil pisau kecil disana lalu sepasang benang dan jarum. Sesudah itu aku berjalan menuju bocah itu lagi

"Kamu mau apakan saya dangan alat itu?"tanyanya ketakutan. Ahh aku suka melihat ekspresi orang ketakutan, apalagi nyanyian yang keluar dari mulut mereka
"Aku hanya mau bermain main dengan alat ini" ucapku sambil memainkan pisau kecil itu ke matanya

"Ahh kalau pisau ini menancap ke matanya apa enak ya?? apa langsung tertusuk? kan pisau nya aku sengaja tumpul" batin ku sambil menusuk pelan ke arah matanya

"Tolong jauhkan pisau itu dari mataku, kumohon...." ucap bocah itu

Aaaaaaaaaaaaa.... teriak bocah itu tiba tiba.




Kenapa benny tiba tiba teriak? Padahal si pembimbing baju hitam belum melakukan apa apa loh.

Disetiap bab bakal muncul hal hal yang tidak terduga.

Jadi cuma sedikit itu bab pertamanya ya guys, maaf kalau sedikit trus banyak typonya hehe. Saya hanya penulis yang amatiran. Kalau ceritanya gaje maafin saja ya

Jangan lupa vote dan komen ya guys. Ditunggu sarannnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 05, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang