- Meet Up -

769 103 44
                                    

Avengers [Marvel].
Justice League [DC].

Di Sebuah Mall.

Dalam mall bernama American Avenge Mall, terlihat dua orang laki - laki. Satu orang terlihat seperti paruh baya berumur sekitar 45 tahun, memakai kacamata hitam bening, dan jenggot tipis di dagunya. Sedangkan satunya, seorang remaja tanggung berumur 15 tahun memakai  jaket hijau. Mereka berdua adalah Tony Stark, sang Iron man dan Peter Parker, si manusia laba - laba Spiderman.

"Kiddo, kau ingin hadiah apa?" Tanya Tony pada remaja berkekuatan laba - laba di sampingnya.

"Entahlah, Mr. Stark. Aku bingung. Pilihannya sangat banyak di mall sini." Jawab Peter sambil berpikir keras dengan satu jari tangan kiri di pipi kirinya. Ia melihat sekelilingnya agar jeli melihat hadiah yang ia inginkan.

"Hah, carilah dengan insting laba - labamu." Balas sarkas Tony. Ia memandang sekelilingnya. Ia lalu menghela napas.

"Emm, Mr. Stark, insting laba - labaku hanya akan berguna jika ada hawa yang membahayakan. Bukan untuk mencari hadiah." Ucap Peter dengan keringat sebesar biji kacang ada di dahinya. Ia benar - benar sweatdrop terhadap kelakukan Mr. Stark.

"Ohh." Gumam Tony beroh-ria.

Segera Peter melihat sekelilingnya, mencari hadiah yang ia inginkan. Ia benar - benar berpikir keras. Sebenarnya ia takut jika ia tidak memilih sebuah hadiah, pasti Mr. Stark akan memberikan hadiah dengan harga yang sangat mahal. Ia juga tidak suka memanfaatkan kekayaan orang lain, dengan alibi kedekatan mereka. Walaupun ia tidak meminta hadiah itu.

"Jika dia tidak mendapatkan hadiah yang ia inginkan, aku akan membelikan sebuah Penthouse saja." Gumamnya lirih. Bersyukurlah Peter tidak mendengarkannya, karena sibuk melihat - lihat hadiah yang ia inginkan.

Tiba - tiba Peter menoleh ke arah sampingnya, dalam jarak 2 meter ia melihat sebuah kue. Matanya terlihat berbinar - binar. "Sepertinya itu sangat enak. Lebih baik pilih makanan yang bisa dimakan dibandingkan benda yang aneh tapi mahal." Seru batinnya.

Ia pun menghampiri toko roti dengan berjalan cepat. Ia berjalan cepat, namun menyelip - nyelip ketika ada orang bertubuh besar atau tinggi di hadapannya. Ketika sampai, ia menatap kue Cream Puff seharga 4 Dolar Amerika yang tinggal satu dengan melebarkan matanya lebar - lebar sambil mendekatkan matanya ke lemari kaca kue itu dipajang.

"Mr. Stark/Bruce, can I have this?" Seru Peter dan seorang remaja berambut hitam, berjaket hitam, dan sedikit lebih tinggi dari Peter. Karena mereka saling berseru bersamaan dan tidak menyadari bahwa mereka saling tidak menyadari satu sama lain, mereka memberanikan bertatap - tatapan.

Sedangkan kedua orang yang mereka panggil, hanya menghampiri mereka dan saling terdiam satu sama lain setelah menatap lawan bicara mereka.

"Emm... ah, halo. Aku dulu yang kemari. Jadi bolehkah, aku memiliki kue ini?" Tanya Peter memecahkan keheningan di antara mereka. Ketiga orang yang menjadi lawan bicara dirinya, hanya menatapnya. Dan hal itu membuat dirinya gugup dan canggung.

"Emm, adakah yang salah dengan perkataanku?" Tanyanya kembali.

Remaja berambut hitam di sebelahnya, berbicara dengannya. "Hei, aku rasa aku dulu yang sampai di sini terlebih dahulu. Jadi, aku yang berhak memilikinya." Tegasnya mutlak. Remaja berambut hitam itu bernama Barry Allen.

Peter mengernyitkan dahinya. Kesal terhadap remaja di depannya yang sepertinya lebih tua dari dirinya. "Hei, tidak bisakah kau mengalah dengan yang muda? Aku berumur 15 tahun, dan sepertinya kau berumur 19 tahun. Dan itu artinya kau lebih tua 4 tahun dibandingkan dengan diriku." Balasnya ngotot.

Meet Up | OSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang