02 murid baru

78 11 5
                                    

Aku mendengar semua percakapan bibi di telepon tadi, hingga aku bahkan tak tak bisa tidur.

Ke esokan hari kemudian...

"Hoaam... Rasanya ngantuk sekali" keluh ku, sambil berjalan menuju ke sekolah.

"Ooi...., bel...., abel..." teriak dewi dengan semangat sembari berlari menuju ke tempat ku.

"Hos..., hos..., kenapa kau tak menunggu ku, padahal kita udah janjian klo berangkat sekolah bareng!" tanya dewi dengan tergesah gesah.

"Mm..., gitu ya soalnya aku terbiasa berangkat sendiri jadi aku lupa dengan mu, maaf ya" ucap ku

"Hadeh... Kamu ini bel, slalu bilang udah terbiasa sendiri, apa apa sendiri gk baik tau, kan sekarang kamu gk sendiri lagi ada aku kok" ucap dewi sambil mengejek ku.

"Iya, iya, ayo kita masuk keburu bell tuh" ajak ku.

"Kring.... " (bunyi bell masuk)

"Anak anak, kali ini kita kedatangan teman baru" ucap guru ku dengan semangat .

Semua yang ada di kelas kami menjadi berisik dan heboh sendiri.

"Essy silah kan masuk" pinta guru ku.

"DEG.." (suara detak jantung abel)

Aku terkejut mendengar guru ku menyebut nama essy, dan aku menjadi membayangkan tentang semalam.telah itu essy menceritakan semua tentang dirinya di depan kelas, dan ia duduk tepat di depan ku yang kebetulan bangku itu tak ada yang menempati.

"Kring....." ( bunyi bell istirahat )

Pada jam istirahat anak anak kelas ku banyak yang berkumpul ketempat essy termasuk dewi, mereka menanyakan tentangnya.

"Oi, bel kenapa gk berani ngomong sama essy padahal kan deket duduk nya, mm... Malu ya... Essy cantik juga tuh buktinya banyak cowok pada modus, kamu ada saingan deh..." ucap dewi sambil memegan pundak ku.

"Ah... Apa maksud mu ada saingan memangnya aku ini cantik?, jangan ngeledek deh" seru ku dengan raut malu.

"Bha hahahahaha..., bel kamu itu gimana sih dari awal kamu masuk kan udah banyak cowok modus minta nomor hp lah trus apa lagi kakak kelas tuh, Kyaa..., kalo aku jadi kamu dah aku terima deh" ucap dewi dengan ketawanya yang khas.

"Hah... Udah yuk kekantin aja sekalian ngembaliin buku ke perpus" jawab ku.

"Ok, ok " ~ dewi

Jam pulang sekolah tiba...

"Em... Bel" ~dewi

"Apa" jawab ku.

"Essy itu satu kompleks dengan kita loh" ucap dewi.

"Udah tau kok" jawab ku sembari berjalan pulang.

"Hah, kok dah tau aja nyimak ya tadi pas perkenalan" tanya dewi.

"Enggak juga kok, kan dia kebetulan tinggal di depan rumah ku" sahut ku.

"Wahh, kalo gitu kita ajak dia pulang bareng yuk" seru dewi.

"Emm..., yaudah ajak aja" jawab ku.

Kebetulan essy ada di belakang kami, dewi mengajaknya bicara dan kami berjalan bersama, walaupun aku sedikit canggung dengannya.

Dewi pulang duluan karena rumahnya lebih dekat, dan tinggal aku dan essy.

"Em..., hallo kamu kok gk ngomong sih dari tadi, padahal kita rumahnya bersebrangan loh, kamu masih canggung yah..." ucap essy dengan tiba tiba.

"Eng enggk kok aku bingung mau ngomong apa" ~ aku

"Oh gitu ya, aku pikir kamu gk suka sama aku, apa itu benar?" tanya essy dengan serius.

"Eng enggak kok aku biasa aja" jawab ku dengan canggung.

"Oh, tapi kamu taukan antara grup wiraja dan grup satriya, bersaing,? Aku gk ada maksud apa apa kok lagi pula itukan masalah orang tua kita, jadi kau tak perlu canggung dengan ku yah sekarang kita temenan ok" kata essy dengan memegang tangan ku dan meyakin kan ku.

"I, iya..." ucap ku dengan senyum.

Sebenarnya aku sedikit kurang yakin dengan apa yang dia ucap kan walau pun secara garis besar itu benar, tapi aku masih kurang yakin dengannya.

Malam tiba...

Di rumah ku.

"Teng, teng, tang, tang, detong" ( bunyi hp ku berdering )

*aku mengangkat hp~

"Iya, hallo dewi, ada apa" ~aku

"Abeel....!! Kyaa.. Kyaa..." teriak dewi dengan kencang dan heboh.

BERSAMBUNG...😑

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Jangan lupa vote ya!!

Sang Author😑

AbelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang