1

14 2 0
                                    

Perjalanan saat menuju kampus memang tak selancar di kota Bogor. Terik saat pagi hari memang sangat sehat untuk berjalan menuju kampus. Tapi dengan berjalan,tampilan pakaian sampai kampus sudah tak karuan bagaimana bentuknya.

Aku yang berjalan menuju halte untuk berangkat ke kampus,di sepanjang perjalanan mobil dan motor terus beradu dengan suara klaksonnya masing-masing. Kemacetan parah ini,membuat mahasiswi sepertiku malas untuk berangkat ke kampus hari ini.

Sampai di halte,10 menit bus masih saja belum datang. Berniat untuk jalan,tapi jarak dari halte ke Universitas Negeri Jakarta lumayan jauh. Memesan ojek online? Aku lupa mengisi kuota. Hari yang sangat buruk bagiku. Yaa salah satu cara agar sampai di kampus yaa itu, berjalan kaki.
Sampe rumah bisa-bisa kakiku langsung di urut ke mang enduh. Huft. Dia tukang urut di dekat rumahku.

Butuh waktu 45 menit untuk berjalan menuju kampus,biasanya sih segitu setiap aku senang berangkat tanpa transportasi.Sekarang pukul 06:15 dan aku butuh waktu 45 menit untuk berjalan. Cukup tidak ya?

~OoO~

Tepat pada pukul 07:00 aku sampai di kampus favorit di Jakarta. Suasana kampus ini memang seru layaknya kampus yang lainnya. Sejujurnya,aku masih kagum pada kampus ini. Walaupun sudah 1 tahun aku disini,tapi masih seperti mimpi bisa bersekolah di kampus favoritku dari dulu. Perjuangan selama sekolah sd,smp,dan sma memang tak selancar apa yang kalian pikirin. Aku jarang masuk peringkat di kelas maupun di sekolah,tapi dengan usaha dan doa aku bisa kuliah di kampus Universitas Negeri Jakarta. Walaupun bukan di Universitas Indonesia,disini pun cukup bersyukur.

Aku bukan orang jakarta,aku tinggal di Bogor. Tapi setelah dengar kabar kalau aku diterima di Universitas itu,keluargaku berniat untuk pindah ke Jakarta. Aku menolak kalau mereka harus ikut pindah dari Bogor ke Jakarta hanya untuk menemaniku kuliah selama di Jakarta. Jadi,sekarang aku tinggal sendiri di rumah yang sudah di siapkan oleh nenekku sejak dulu.

Nenekku orang jakarta,ia sudah meninggal sejak aku masih duduk di smp kelas 8. Ia menitip rumahnya padaku dan keluargaku,jika aku kuliah dan di terima di jakarta,aku bisa tinggal di rumah nenek yang nenek titipkan.

Setiap bulannya aku dapat transfer dari keluargaku untuk biaya sekolah. Biaya makan dan transportasi,hasil kerja aku sendiri. Iya kuliah sambil kerja,tak seburuk apa yang aku fikirkan sejak dulu. Setidaknya aku bisa merasakan uang hasil jerih payah aku sendiri.

Kampus ku sangat besar,bahkan lantai 8. Kelas ku dilantai 7,dan harus naik lift. Berjalan jalan lewat koridor sekolah memang menyenangkan. Bisa berbalas senyum pada semua orang. Senyum memang ibadah,tapi bagiku senyum itu menyenangkan,seru,bisa dapat teman banyak tanpa ada musuh satupun.

Ralat!.

Yang tidak suka denganku seperti nya ada,tapi aku tidak membencinya.

******

Jam pelajaran pertama telah usai,dan sekarang saatnya jam istirahat. Aku merapikan semua buku-buku ke dalam tas yang kuletakkan sejak pelajaran pa subroto tadi.

"Tal"

"Eh iya kar ada apa?"

Karleen! Ia teman sebangku ku,sekaligus sahabatku. Aku dan dia mulai bersahabat baru tahun ini,semester 2.
Pacarku dan pacarnya bersahabat,jadii otomatis kita pun jadi dekat. Dan bisa sedekat sekarang.

"Anterin gua ke kelas Rangga dulu yuk"

"Aduhh leen ngapain sih? Mau makan bareng mah langsung ke kantin aja. Harusnya cowo lo dong yang nyamperin. Ko malah lo sih" tanganku masih saja memasukkan buku-buku ke dalam tas.

"Shit. Yaudah ayo"

"Tunggu dulu lah,sebentar lagi"

"Gua duluann,bye. Gua tunggu di kantin!Cepetan krys! " Karleen pergi meninggalkan krystal untuk pergi ke kantin. Sambil melambai tangannya.

Dengan cepat aku segera memasuki buku-buku yang masih tersisa di meja tempat duduk ku. Dan pergi menuju kantin.

"Tuh anak bener-bener ya main tinggalin gua aja" dengan langkah cepat aku ambil,tak biasanya aku ke kantin sendiri. Biasanya di temani oleh nenek sihir seperti karleen.

Tak sadar jika di belakang krystal ada seseorang.

"Krystal!!!"
"Tunggu!! "

Aku merasa ada yang memanggil. Tunggu,seperti suara?

 Tunggu,seperti suara?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bonus 😘

Info!
Segini dulu ya,komen kalau kalian gasuka atau ada sedikit kata yang tidak mengenakkan. Terimakasih

Krystal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang