01 : Hurt

6 1 0
                                    

Aqilah Senja.
Gadis bersurai hitam panjang sepunggung itu kini diam di rooftop bangunan yang terbengkalai.

Menatap senja yang sebentar lagi akan sirna diganti dengan gelapnya malam.

Aqilah menghela nafas kasar, dadanya terasa sesak jika mengingat kejadian 5 bulan yang lalu.

Kini, dirinya terasa bingung.
Ingin meminta maaf secara langsung menceritakan semuanya.
Hanya saja, nyalinya tak seberani itu.

Aqilah menyesal, dia terlalu childish hingga membuat orang yang di sukainya pergi menjauh.

•••

Januari,2018

Aqilah terlihat ceria saat memasuki semester baru dikelas XII SMK.
Jika orang lain tampak murung karena akan berhadapan dengan Ujikom, Simulasi, US, dan UNBK.

Aqilah mengesampingkan pemikiran itu, Aqilah hanya memikirkan perasaan bahagianya yang menjadi rangking satu dikelasnya.

Aqilah merasa bahagia, karena dia akan mempunyai penyemangat untuk ujian-ujiannya.

Hanya saja, senyuman yang dia tampilkan langsung sirna tergantikan dengan perasaan tak tenang, Aqilah gelisah.

Nelwan B. .
Siswa cuek itu menatap Aqilah.
Tatapannya tak bisa diartikan hingga membuat Aqilah makin gelisah.

"Selamat" Nelwan menjulurkan tangan kanannya.

Aqilah menerimanya sambil tersenyum kikuk, perasaannya makin tak karuan.

Nelwan menghela nafasnya,
"Gue kagum sama lo"

Jantung Aqilah langsung berpacu dengan cepat.

"Lo hebat. Bisa naikin peringkat lo. Bahkan, Alif aja yang juara satu berturut-turut kalah sama lo" pipi Aqilah memerah saat Nelwan mengucapkannya, Aqilah jadi malu sekarang.

"Sesuai persyaratan yang gue kasih. Lo masuk"

Jantung Aqilah makin berdebar kencang.

"Tapi sorry gue gak bisa"

Door!

Aqilah seketika mematung.
Tatapannya kosong walaupun menatap Nelwan.

Dadanya terasa sesak, ini adalah hal pertama baginya namun langsung kecewa.

"Ke..kenapa?" Aqilah mencoba bertanya apa alasan Nelwan mengatakan itu.

"Gue lagi males buat pacaran"

Aqilah mengangguk-nganggukan kepalanya, lalu tersenyum kecut.

"Kamu pernah mikirin perasaan aku gak, Wan?"

Nelwan menatap Aqilah masih dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

"Aku.. Aku sampai rela belajar walaupun lagi males. Semuanya itu demi kamu, Wan"

Okee, Aqilah memang lebay.

Dia menjadi semangat saat mengingat persyaratan Nelwan yang mengatakan kalau Aqilah dapat juara satu dikelas.
Nelwan akan menjadikan Aqilah sebagai pacarnya.

"Jangan demi gue, itu demi lo!!" Nelwan setengah membentak Aqilah.

Aqilah tersenyum kecut, emosinya memuncak.
Ingin berkata kasar kepada Nelwan.

"Gue ngelakuin itu karena gue gak mau lo down"

Kenyataan pahit lagi,

Aqilah terlalu menganggapnya berlebihan, padahal Nelwan hanya berniat menyemangatinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 30, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NELWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang