25th

9 3 2
                                    

Raungan motor
Gumpalan asap kotor
Waktu yang tak pernah molor

Angin perlahan berlari
Awan tak henti menari
Matahari terus membakar diri

Orang itu, wanita itu
Lingkar matanya menghitam
Mulutnya terus membungkam
Telinganya mendengar pujian
Namun jarinya selalu untuk amukan

Sejak fajar tiba hingga mentari senja,
Ia tak henti mencari nafkah untuk keluarga
Di dalam ruangan berpendingin, dengan hati yang terus ingin
Otaknya terus dipelintir
Tak patah arang, bak air mengalir

Napas hangat terus memberat
Rambut muda terus menua
Kacamata yang terus menebal bak jalan beraspal
Tak ada henti demi sepotong ayam dan nasi sekepal

Oh ibunda,
Semua ada karna anda
Berbagai hal memancar darimu
Dari harta hingga ilmu

Semua tak berbayar
Hingga semua pikirannya mengakar
Tak tahu berapa beban yang harus ditakar
Ia hanya ingin anaknya pintar

-Chandra

LullabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang