The Sunshine

Meninggalkan kegelapanku.

Saat itu alarm jam mebangunkanku tepat jam 5 subuh, tapi apa dayaku yang sangat senang dengan kesendirianku dikegelapan ini, jadi aku melanjutkan tidurku dibanding bersiap untuk masuk sekolah dihari pertamaku, tapi seketika aku terbangun oleh suara alarm motivasiku, yap, itu ibuku sendiri.

"Dandi bangun, hari pertamamu sekolah, ayo bergegas bersiap"
"Ahh sudahlah buk,dandi ingin sendiri disini, tenang rasanya dibandingkan disana yang pastinya hiruk pikuk buk"
"Ahh kebiasaanmu di, itu bukan pasar yang kau bilang hiruk pikuk,tapi disini kamu bakalan belajar banyak hal nak, hidupmu gak akan selalu dikamar, emang kamu mau cuma temenan sama komputer dan bantalmu itu saja ?"
"Ahhh ibuk,itu sudah lebih dari cukup bagiku buk, bagiku banyak teman hanya akan membawa banyak masalah nantinya buk, nanti sore aja io akan kemari untuk bermain bersamaku buk"
"Yaudah kalau begitu kamu diam dikamar saja,uang saku gak ibuk kasi dan satu lagi, ibuk bakalan matiin listriknya supaya kamu gak bisa main komputermu itu"(membuang wajah jauh dari hadapanku)
"Ahhh ibu tega sekali, oke kalau begitu dandi mau sekolah"
"Yaudah sana cepat berkemas sudah jam setengah 7 ini"
"Iya iya buk"

Dengan malasnya aku mulai beranjak dari tempat tidurku dan mempersiapkan apa saja yang harus aku bawa meninggalkan kenyamanan dalam gelapku ini.

"Dandi!, cepat kebawah sarapan, ini sudah jam 7, nanti kamu telat dandi"
"Iya buk, sebentar lagi"

Seketika itu pun aku meninggalakn kamarku untuk mendapatkan sarapan yang saat itu tersedia adalah roti tawar dengan selai kacang seperti biasanya. Tapi sebelum itu aku berpamitan kepada teman kegelapanku terlebih dahulu.

"Bejo aku tinggal dulu ya, nanti aku pasti bermain denganmu selepas sekolah.Bayang kamu jangan pergi kemana mana lagi,aku sangat membutuhkanmu, sampai junpa kawan"
"Dandi! Kenapa lama betul, ini sarapanmu sudah siap"
"Okay buk"

Aku pun memulai petualanganku diluar zona kegelapanku yang selalu membuatku sangat nyaman.