SAPUTRA

SAPUTRA VERNANDO

Cowok berperawakan jangkung, seragam yang dibiarkan keluar dari dalam celana nya, lengan baju yang dilipat keatas dasi yang disimpan disaku celana berwarna abu abu nya Khas ciri seorang BadBoy sedang menuruni anak tangga menunju ruang makan dilantai satu rumahnya. Sesaat sesudah sampai putra bisa melihat keluarga nya sedang bercengkrama dengan baik.

"Pagi ma, pa" sapa putra terhadap orang tuanya.
"pagi sayang" balas Tyas Arum Vernando -ibu dari putra. Dengan senyum yang mengembang.
Sedang kan Bara putra vernando -ayah putra hanya melirik nya saja. Bukan berarti Ayah putra tidak menyukai anaknya, itu hanya sikap nya yang cuek terhadapat semua orang. bahkan, sampe sikap cuek nya turun pada putra.  Tapi lain lagi jika sedang berdua dengan tyas, bara selalu cerewet berbanding terbalik.

"Tumben Lo udah bangun Jam segini" Akbar Vernando -kaka putra. angkat bicara, dia melihat sang adik dengan tatapan tak percaya adiknya bisa bangun sepagi ini. Pasalnya putra selalu berangkat siang kesekolah Nya (Sifak buruk putra).

"Bukan urusan lo" jawab putra ketus, lalu duduk di sebelah tyas, yang sedang menyiapkan roti selai rasa coklat kesuaan putra.

Akbar hanya terkekeh mendengar jawaban sang adik.

"stt.. Udah udah gausah debat cepet habisin sarapannya." tegur tyas terhadap kedua anaknya.

Ohiya, jadi Akbar vernando itu umur 20 tahun beda dua tahun sama putra yang umurnya 18tahun. Yang duduk dibangku kuliah ternama Dikota Bandung.
Setelah menghabiskan sarapan nya putra terlebih dahulu berangkat kesekolah karna ada hal yang sangat penting disana, tapi sebelumnya putra menyalami punggung tangan kedua orang tuanya. Putra berangkat Menggunakan Motor sport berwarna merahnya.

***

Sekitar 20 menit. Putra sampai ketempat tujuan nya, Warung Mba geboy. Bisa dibilang base camp geng Atlantik. Putra sudah bisa melihat banyak anggota nya yang sudah datang dan keenam sahabatnya.
Putra segera memarkirkan motor sport nya disebelah warung mba geboy dengan deretan motor yang lain. Lalu turun melepas helm full face nya dan masuk ke dalam warung tersebut.

"Woi put sini" teriak ojak -sahabat putra. Sambil menepuk Bangku yang kosong disebelahnya.
Putra hanya melirik lalu melangkah mendekat.

"Datar amat Bang muka nye" celetuk jaki -sahabat putra juga. Yang diomongin cuma mengangkat bahunya acuh.

"lo kayak yang gatau aje sifat putra gimana" Dimas -sahabat putra. Angkat bicara. Jaki yang mendengar nya pun hanya nyengir. Karna mereka semua tau sifat putra yang memang cuek, dan dingin.

"Kapan?" tanya putra dingin kepada semuanya.
Reyhan -sahabat putra. Sekaligus tangan kanan putra, yang mengerti arah bicara putra menjawab.
"Sabtu malam, dijalan biasa"

"Terima tawaran nya" dan setelah menjawab pernyataan Dari reyhan, putra segera bangkit menuju motor sportnya.

Yaaa yang dimaksud tawaran dari mereka adalah balapan, putra dan teman teman nya memang suka balapan, tawuran, bolos, ngerokok. Tapi mereka juga punya hal positifnya.

Ojak yang liat putra bangkit dari duduk nya bertanya "Woi bos mau kemana?" tanyanya sambil memakan mie yang ada dihadapanya.

"sekolah" jawab putra dingin.

"terus kalo pak bos kesekolah berarti semua bubar, terus gue sendirian disini karna mie gue baru jadi gitu?" tanyanya ojak pada temannya.

"Yaiyah lah lu ditinggal, makanya jangan godain janda sebelah warung mba geboy. Ditinggalin baru tau rasa" jawab dante -sahabat putra juga.

"kasianni hamba mu tuhan yang tampan ini  kembaranya manu rios." Jawab ojak dengan wajah sedih.

"bnyak bacot lu, buruan mau bareng kagak?" teriak jaki dari luar. Pasalnya ojak hari ini berangkat bareng jaki dikarenakan motornya sedang berada di Bengkel.

"EHHH TUNGGU WOII, AELAH DITINGGAL MULU. MBAAAA GEBOYYYY OJAK YANG TAMPAN NITIP MIENYA YAA NANTI PULANG AA KESINI LAGI BABAY MUACH" teriak ojak terhadap jaki dan mba geboy untuk menitipkan mienya. Mba geboy yang dipanggil pun hanya geleng geleng kepala. Dia sudah terbiasa dengan mereka semuaa..

Dan setelah itu mereka pergi kesekolah dengan bareng bareng..