Naura Azara Rahma

90 10 3
                                    

Part 1.
Wellcome to my story
Happy reading guys!

-0-0-

"Araaa cepettt!!" Ujar seseorang dari bawah dengan nada keras.

"Bentarrr!!" Jawab gadis itu tak kalah keras dari lantai dua rumahnya.

Ya, gadis yang kerap dipanggil Ara itu berlari menuruni tangga untuk menghampiri lelaki yang memanggilnya tadi.

Sampai akhirnya ia sampai dihadapan lelaki tersebut.

"Lama banget sih Lo jadi cewek!" Ujar lelaki itu.

"Woles aja kali Alle alle!" Jawabnya sebal.

"Woy manggil nama orang tuh yang bener! Nama gue nathalleon ya bukan alle alle!Ayah sama bunda udah ngasih nama gue yang bagus banget malah Lo plesetin jadi alle alle!"

"Suka suka Ara lah!eh tunggu tadi alle pake gue-elo?ketauan bunda rasain!"

"Serah gue lah!lagian bunda lagi gaada ko jadi Gue abang Lo jadi terserah gue mau gimana juga."

"Ck. Kita lahir cuman beda 5 menit ya!jangan sosoan jadi abang kalo kelakuan masih dibawah Ara!"

"Ck, gini gini juga gue abang Lo Ara sayang."

"Ih najis lebay."

"Ah sini peluk alle sini" ujar alle sambil merentangkan tangannya,bersiap untuk memeluk Ara.

"Hihh!!" Balas Ara menggidik ngeri sambil menjauhkan dirinya.

"Aaaa Ara sinii, alle mau peluk araa!!" Ujar alle lagi.

"Ih nathaaa diem gak!kalo gabisa diem ara sleding!"

"Ck. Iya raa iyaa sadis amat sih."

Ya lelaki yang kerap dipanggil alle alle atau Natha oleh Ara itu adalah abangnya. Ah lebih tepatnya mungkin kembarannya?

Ya mereka lahir hanya selang 5 menit,dan yang terlahir dulu adalah Nathalleon Raditya. Lelaki yang menurut Ara sangat-sangat menyebalkan yang pernah ditemuinya.

Orang yang akan meraja bila ayah bundanya sedang tidak ada dirumah seperti sekarang. Dan hal ini lah yang sangat menyebalkan bagi Ara. Namun sangat menyenangkan bagi seorang Nathalleon Raditya.

Bagi Leon, memulai harinya dengan membuat kesal seorang Naura Azara Rahma adalah rutinitas dipagi hari yang tak boleh terlewatkan olehnya.

Ya, mungkin bisa dibilang hal seperti ini akan disebut sebagai bagian dari keakraban mereka? Itulah yang bundanya katakan saat leon menjahilinya.

"Eh neng Ara sama Aden belom berangkat?"

"Eh iya pak, ini mau berangkat ko, Ara titip rumah yaa."

"Iya neng siap!"

"Yauda, assalamualaikum pak." Ujar Ara dan Natha setelah Ara menaiki motor Natha.

"Waalaikumsalam." Jawab pak Jamal.

--0-0--

Kriiiiingggggggggg🔔

"Raa kantin gak?" Seru Adiba disebelahnya seraya berdiri sambil melihat kearah dirinya yang masih membereskan buku-bukunya lalu memasukkannya kedalam tas.

"Iya Diba bentar." Jawab Naura seraya cepat-cepat merapihkan barangnya kedalam tas.

"Araaaa Dibaaaa udah belum?keburu kantin penuh nih!!Yang lain udah pada dikantin tuhh cepetan nanti kehabisan tempat lagi." Gerutu Sarah di pintu kelas.

"Bentar dong sarr! Gasabaran banget sih!" Jawab Adiba pada Sarah. Tetapi ternyata sarah sudah tidak ada di pintu kelas.  Adiba menoleh pada Naura yang sudah berdiri.

"Udah?"

"Iya."

"Yaudah ayok Raa keburu Sarah ngamuk dikantin,kasian kantinnya diamuk sama sarah." Ujar Adiba sambil terkekeh.

Mereka berdua telah ditinggal duluan oleh Sarah yang sudah terburu-buru sekali. Mereka berdua berjalan beriringan di koridor sekolah yang nampak lumayan lengang oleh murid-murid.

Keduanya sesekali bercengkrama saat perjalanan yang membuat mereka tak terasa sudah sampai dikantin. Sesampainya dikantin, mereka terdiam menatap kantin yang ternyata sudah sangat penuh oleh banyak murid.

Setiap stand kantin pun sudah penuh oleh murid yang sedang memesan makanannya meskipun harus saling berdesakan. Mereka berdua mencari keberadaan Sarah yang tadi sudah mengacir duluan ke kantin.

"Diba mau pesen apa?" Tanya Naura.

"Bareng aja deh Raa pesennya, baru nanti cari Sarah."

"Oke."

Mereka berdua pun segera beranjak dan memesan makanannya bersama. Cukup lama menunggu pesanan mereka selesai karena banyak murid yang berbondong-bondong memesan dan mengambilnya terlebih dahulu.

Setelah beberapa menit lamanya mereka menunggu, akhirnya pesanan mereka sudah datang. Mereka berdua langsung membawanya dan mencari tempat duduk yang masih kosong.

"Araa!Diba!" Ujar seseorang dari arah meja belakang. Diba dan Naura pun segera menoleh kearah sumber suara tersebut. Mata mereka menangkap keberadaan Sarah dimeja tersebut dengan 2 tempat duduk kosong disebelahnya dan menghampirinya.

"Lama banget sih kalian!" Ucap sarkas Sarah saat Diba dan Naura sudah duduk di kursinya.

"Yakan penuh sarr stand makanannya juga makannya jadi lama lagian kamu tadi ninggalin aku sama Diba." Jawab Naura.

Sarah akan menjawab perkataan Naura namun sudah disela lebih dahulu oleh Diba sehingga ia mengurungkan niatnya untuk kembali berbicara.

"Udah ih mending sekarang makan aja jangan ngomong terus." Ujar Diba sebelum Sarah kembali berbicara panjang lebar. Sarah mendengus karena sudah tau pasti diba akan bersikap seperti itu jika dirinya terus berbicara dikantin.

Ah ya, perkenalkan mereka berdua adalah teman Naura selama di Senior High School.

Adiba Khailsa atau yang kerap dipanggil Diba oleh dirinya. Cewek galak,judes,juga tegas namun tetap akan baik terhadap orang disekitarnya. Diba adalah sahabat Naura sejak SMP sampai sekarang. Orang yang selalu memberikan perhatian terhadap para sahabat-sahabatnya dan selalu menjadi tiang persahabatan mereka.

Yang kedua adalah Sarah Fidya. Si cewek cerewet nan paling sering berceloteh diantara mereka bertiga. Yang akan membuat seorang Diba mengeluarkan aura judesnya jika sudah mendengar ocehan panjang lebar seorang Sarah Fidya.

--0--0--

Hai semua❣
Lama tak jumpa di dunia wattpad hehe
Intinya minal aidzin wal Faidzin ya semua!!!
Telat ngucapin nya gpp kali ya hehe
Bikos lebarannya udh kelewat Minggu Minggu kmrn wkwk
Oke back to the topic,intinyaaaaaa....
Semoga kalian suka yaa sama cerita ini:)
Tunggu part selanjutnya oke:"
Jangan lupa vote and coment guys!!

Salam dari pacarnya Kim mingyu❣✔

The Perfect GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang