"Hanya tidak ingin melihatmu terluka dan menurutku ini bukan saatnya. "
***
Setelah selesai dengan acara 'menyatakan Cinta kepada adik kelasnya' Taehyung dari tadi tidak melunturkan senyuman yang terpatri diwajahnya.
Bahkan beberapa orang sedikit bingung dengan pemuda yang terkenal dengan paras manis dan pribadi yang baik ini. Tanpa peduli dengan tatapan orang Taehyung terus berlari di koridor sambil tersenyum.
Saat sampai di depan kantin ia tampak mencari keberadaan seseorang dengan raut seriusnya ia mencari orang itu, dan akhirnya matanya menemukan orang yang ia cari-cari.
"Jiminn, "Teriaknya dan berhasil membuat Jimin malu dibuatnya karena tatapan orang-orang yang menjadi tertuju kepada mereka sekarang.
"Sudah berapa kali ku katakan jika tak perlu berteriak seperti itu Tae, apalagi ini ditempat umum. "
Nasihat yang diberikan Jimin tadi sungguh tak berguna sebenarnya karena Taehyung tidak pernah mendengarkan dengan serius kata-kata yang Jimin lontarkan tadi.
"Hei hei apa kau tahu, sekarang aku tengah bahagia sangat bahagia malah. "Lihat bukannya mengangguki nasihat Jimin tadi ia malah membahas topik lain.
'Anak ini benar-benar. 'Gumam Jimin pelan.
"Apa kau ingin aku bertanya kepadaku kenapa kau tampak bahagia sekarang? Seperti itu? "
Pertanyaan Jimin tadi langsung dibalas anggukan antusias oleh Taehyung. Sementar Jimin tak habis pikir dengan kelakukan Taehyung yang sungguh kekanak-kanakan ini.
"Jadi kenapa? "
"Kau tahu hari ini aku menyatakan perasaan ku kepada dia, dan kau tahu apa yang ia jawab, "Taehyung sungguh antusias dengan topik pembicaraan mereka kali ini.
Berbeda dengan Jimin yang masih dengan tenangnya memakan nasi goreng pesanannya. Seolah tidak ada orang yang mengajaknya berbicara saat ini.
"Ia menerima ku Jim, dia bilang 'baiklah dan mari berkencan. ' Daebakk Jim dia mengatakan itu sambil tersenyum tampan kepada ku. "Lanjut Taehyung senyum-senyum sendiri karena mengingat apa yang dia katanya kepadanya tadi.
"Kau bercerita seperti itu seolah aku tahu siapa itu dia yang kau maksud. "Sungguh Jimin tidak berbohong kali ini jika ia tidak mengetahui orang yang Taehyung maksud.
"Heol apa kau benar-benar belum ku beritahu tentang dia? "
Lihat dengan wajah nampak bingung dan memiringkan kepalanya tanda tidak paham membuat Jimin ingin menggigit pipi pembul temannya itu. Jimin yang gemas pun hanya bisa menatap Taehyung seolah berkata 'menurutmu' kepada Taehyung.
"Kapten basket Jim Jungkook, Jeon Jungkook. Jim aku bisa gila kalau dia semakin hari semakin tampan. "
Nampaknya Taehyung benar-benar suka dengan pria yang bernama Jungkook itu, pikir Jimin.
Setelah menatap Taehyung dengan tatapan yang sulit untuk diartikan oleh Taehyung, Jimin kembali berfokus dengan makannya yang tadi terabaikan.
"Yak yak apa respon mu hanya seperti itu Jim? Wahh sungguh di luar ekspektasi ku. "
Taehyung mengatakannya berlagak seperti orang yang sangat tersakiti. Jimin tak habis fikir dengan kelakuan Taehyung yang terkadang membuatnya geleng-geleng.
"Lalu aku harus seperti apa? Apa aku harus naik ke atas meja lalu berterika jika sahabatku yang manis ini sudah memiliki pacar, begitu? "
Hei, jangan kalian kira jika kalimat yang Jimin ucapkan tadi serius. Ia hanya ingin mengajak Taehyung bercanda.
"Aku tak berfikir begitu tadi, tapi setelah kau mengatakan aku jadi ingin melihat mu berteriak sekarang. "Dengan menampilkan senyuman polosnya Taehyung mengatkan hal tersebut.
Jimin mengerti sekarang mengatkan hal yang tak seharusnya kepada Taehyung itu sangat berbahaya. Ia harus mengingat iu dengan baik sekarang.
To be continue?
Vote sama comment nya selalu aku tunggu ya:)Chapter selanjutnya Jungkook bakalan muncul kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love
Fanfiction"Semoga kalian berdua berbahagia dan selamat tinggal. " Dengan memasang ekspresi setenang mungkin ia mengatakan hal tersebut lalu pergi begitu saja dengan air mata yang mengalir. ××× Cast--; Taehyung! bot...