"Sinb, sayang, sinb" hyunjin mulai panik
Tangan hyunjin menyentuh dahi isterinya itu.
"Loh panas banget"
Dengan cepat hyunjin membopong sinb ke mobil
Kini keadaan sinb pingsan dengan wajah pucat
Hyunjin berniat telpon eunsoo untuk menjaga hyunbi di rumah
"Yeoboseyo, eunsoo, cepet kerumah gue, sekarang"
"Oh oke kak"Dengan cepat hyunjin menjalankan mobilnya menuju rumah sakit
Di mobil hyunjin nelpon semua keluarga buat dateng kerumah sakit
Sampai di rumah sakit
"Suster, cepet bawa isti saya, dia pingsan sus" hyunjin panik..
"Tenang pak, kami akan mengeceknya" kata suster dan membawa sinb ke dalam UGD
Hyunjin duduk lemah di kursi dan terus mengacak rambutnya frustasi
Gak lama mama solji datang bersama orang tua hyunjin
"Sinb kenapa jin?, dia baik baik aja kan? " tanya mama solji
"Aku gak tau ma, sinb tiba tiba gak sadarkan diri dan mukanya pucat" kata hyunjin
"Ya sudah, kita berdoa saja ya agar sinb bisa segera siuman" kata mama hyunjin
Gak lama dokter keluar
"Maaf, di sini ada suaminya nyonya sinb? " kata dokter
"Saya dok "
"Baiklah, ikut saya, saya ingin bicara penting dengan bapa" kata dokternya
Dengan cepat hyunjin mengikuti dokter tersebut dan memasuki sebuah ruangan
Jadi dok, gimana istri saya? " tanya hyunjin
"Seperti yang saya lihat, nyonya sinb mengida penyakit kanker paru-paru stadium 2, saya khawatir pak, jadi saya sarankan agar rutin terapi"
"Dokter bohong kan?, istri saya gak mungkin kanker, dokter jangan bercanda ya" hyunjin dengan nada tinggi
"Tenang pak, saya tidak mungkin berbohong"
"Tapi dok, gimana biar kanker itu hilang?"
"Minum obat, dan kemo trapi yang rajin"
"Baik dok, terima kasih, maaf tadi saya sedikit lancang"
Hyunjin keluar dengan menangis
"Hyunjin apa kata dokter? " tanya mama solji
"Ma sinb mengidap kanker paru paru ma"
Tiba tiba mama solji pingsan
Skip
9 tahun kemudian
"Sayang!!! " teriak sinb dari kamar
"Iya"
Hyunjin menghampiri sinb yang sedang duduk di meja rias
"Hyunjin, kenapa rambut aku rontok?, aku sebenernya kenapa? " tanya sinb panik
Hyunjin menunduk dan duduk di tepi kasur
"Hyunjin jawab aku.. "
Tiba tiba hyunjin menggenggam tangan sinb erat
"Sebenarnya kamu meng--mengidap penyakit kanker paru paru" kata hyunjin
"Ouh.. Aku kira apa" kata sinb santai
"Loh kok gitu? " hyunjin heran
"Ya gpp, kalo emang aku gak bisa hidup lagi, aku bisa apa, semua ini dari tuhan" kata sinb
"Tapi kamu harus berjuang sayang, aku janji bakal bantuin kamu sembuh" kata hyunjin
"Makasih kamu udah sayang sama aku, makasih kamu sudah mencintai aku sampai kita punya hyunbi, tapi kalo aku emang gak bisa di samping kamu, kamu harus janji, kamu harus cari ibu buat hyunbi, hyunbi masih butuh kasih sayang ibu" kata sinb
Tiba tiba hyunjin memeluk erat sinb dan menagis
"Kamu gak boleh ngomong gitu, aku mau kita ngurus hyunbi bareng bareng, kamu harus sama aku"
"Kamu gak boleh egois kayak gini, kita liat nanti, tapi kalo emang aku gak ada, kamu harus janji buat cari ibu untuk hyunbi" kata sinb
Tiba tiba sinb yang tadi tegar menjadi menangis
"Aku sangat mencintai kamu sinb, aku gak siap" kata hyunjin
"Gak papa, aku iklas kok, aku juga sangat mencintai kamu"
Perlahan hyunjin mencium bibir sinb lembut
Hyunjin melepaskan tautan itu
"Ikut aku" kata hyunjin
Mereka pun naik mobil dan menuju suatu tempat
"Sekolah? Ngapain? " tanya sinb
"Iya sekolah"
"Tapi ini hari minggu, sekolah sepi"
Hyunjin pun narik sinb ke lapangan basket
"Masih inget tempat ini? Tempat di mana kita pertama ketemu, waktu aku lempar basket ke kepala kamu? " tanya hyunjin
Sinb mengangguk
"Di sini aku beruntung banget ketemu kamu"
"Aku juga...."
Sinb dan hyunjin bercerita di lapangan basket sampai sore hari
Hai guys gimana ceritanya?
Kira kira sinb bakal selamat?
Atau hyunjin bakal cari ibu baru buat hyunbi?Tunggu chapter berikutnya
Byeee
KAMU SEDANG MEMBACA
What Is Love? (Hwang Hyunjin-hwang Eunbi )
FanfictionKehidupan gw seketika lebih manis dari kehidupan gw yg dulu pahit, gw terlalu sayang sm dia, sampe gw gk bisa lepasin dia buat orang lain Hwang eunbi (SINB) Hwang hyunjin Lee natty