0.1

303 7 0
                                    

Viera berjalan dikoridor sekolahnya yang sangat sepi. Karena pelajaran sudah mulai 15 menit yang lalu,tapi tidak dengan viera yang tak ingin belajar didalam kelas.

Viera berjalan menuju kantin,ia hanya ingin duduk dan meratapi nasibnya tiga tahun disini. Satu tahun aja belum terlewatkan,bagaimana tiga tahun disini?.

Viera mengingat teman teman SMPnya yang disana. Terkadang viera rindu akan kegilaan mereka. Tapi disini viera hanya sendirian,oh bukan sendirian bahkan ia sangat terkucil disini.

Viera membuka telpon untuk menelpon seseorang.
"Iya sayang?"
"Dimana?"
"Dalam kelas,kenapa?"
"Oh gapapa"
"Ada guru ni,aku matiin ya?"
"Iya"
TUTTUTT

Viera membuang nafas dengan kasar. Ia sedang memikirkan kata kata rey kemarin. Viera menganguk paham apa yang dimaksud rey kemarin.
Apa dia harus pindah sekolah dari sini?.

***

"Kamu tadi kenapa ga masuk kelas?"tanya pacar viera.

Sebelum itu kenalin dulu. Aqil siantar kakak kelas viera,sama seperti yang lain aqil ini termasuk most wanted disekolah. Maka dari itu dia dibully disini dan dikucilkan.

"Aku mager tau"ujar viera sambil makan mie gorengnya.

"Kamu jangan gitu,kapan mau pintarnya?"

"Bisa kok pintar,tapi ga sekarang"

"Serah kamu serah!"

"Kok ngegas aqil"ujar viera sambil cengengesan.

"Abisnya kamu ngeselin"

"Tapi aku cantik"

"Gaada hubungannya bego"ujar aqil sambil mengacak acak rambut viera.

"Abis ini masuk kelas ya?"

"Siap bosqu"

Setidaknya viera mempunyai pacar disini. Jadi viera tidak terlalu kesepian disini.

***

Viera berjalan sendiri kedepan gerbang sekolahnya,karena aqil sedang ada urusan basket. Baiasa kapten basket sibuk,katanya.

Viera mematung sesaat melihat dipakiran ada rey. Sedang apa rey disini?atau ingin menjemputnya?hanya rey yang tau jawabannya.

"Taik si rey ngapain dia kesini?tolol banget tu anak"ujar viera sambil menggerutu sebal.

"Gua harus gimana coba?masa gua harus lari biar rey ga liat gua?"

"Ya gua harus lari!"ujar viera bersemangat dan mengambil ancang ancang lari.

"Satu...dua...tiga...larii"ujar viera pada diri sendiri.

"Huhh...huhh...sumpa ya rey,kesal gua sama dia"ujar viera kesal dan menunggu grab datang menjemputnya.

"Untung aja dia galihat,kalo sampai dia liat gua gibeng tu anak!"

"Mba viera?"ujar om om yang ada didalam mobil avanza putih.

"Iya mas"

"Mba teh naon ngomong sendirian?"

"Oh gapapa mas,udah sering kok ngomong sendirian saya mah" ujar viera tersenyum.

AshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang