🌸Haru no Kisetsu ni - Tsukishima ver.🌸

1K 109 397
                                    


Saat itu musim semi...

Pertama kalinya bagiku untuk dapat melihat bunga Sakura bermekaran di Miyagi. Karena sebelumya, aku hanya melihatnya dari Tokyo saja. Ayahku dipindahtugaskan ke Miyagi, hal itu membuat kami sekeluarga terpaksa pindah kesana.

Siapa juga yang tak girang? Terlebih lagi untuk bocah sepertiku.

"Kirei da na!" senyumku mengembang kala melihat dedaunan musim semi.

Dengan girangnya aku berlari ke dalam taman untuk melihat bunga sakura dari dekat. Kulihat disana orang orang sudah penuh. Mereka sengaja menggelar tikar agar dapat menikmati pemandangan itu lebih lama lagi.

"(Y/N)! Jangan jauh jauh mainnya!"

Masa bodoh, begitulah yang aku pikirkan saat itu.

Aku berlari tanpa arah yang jelas—setidaknya begitulah yang aku rasakan. Asalkan bisa melihat bunga sakura, hidupku sudah tentram.

"Banyak sekali!" aku kembali berteriak girang. Tak lama kemudian, aku berlari lagi mengelilingi taman seperti bocah gila yang tak pernah melihat musim semi. Bahkan saat itu mataku tak menatap ke depan, melainkan ke atas.

"Itte!"

BUGH!

Tubuhku jatuh seketika saat tanpa sengaja menabrak sesuatu. Aku benar benar malu kalau saat itu aku menabrak pohon Sakura tanpa sengaja.

"Oi teme! Apa yang kau lakukan hah?!"

Nasib buruk, aku tanpa sengaja menabrak beberapa anak lelaki yang sedang bermain disana. Aku sangat takut. Mereka bertubuh kecil tapi berwajah seperti preman.

"Hmm? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya" mereka kini mengerubuniku. "Anak baru disini ya?"

"A-Ano... g-gomenna—"

"Dia belum tahu pembela kebenaran di kota ini rupanya!" anak itu menodongkan pedang mainannya padaku. "Kau berani menabrak pembela kebenaran, hah?! Berani sekali ya?!"

Aku bersumpah, aku seperti menjadi tokoh antagonis di ceritaku sendiri.

"G-Gomennasai" aku mencicit ketakutan, kemudian mencoba lari.

Salah seorang diantara mereka menarik kerah bajuku. Saat itu tubuhku sangatlah ringan. Mereka bahkan bisa membuat tubuhku terangkat.

"Sepertinya harus diberi pelajaran"

Dunia sudah berakhir.

"O-Okaasan tasukete!" aku berteriak sambil menangis ketakutan

Mereka membantingku ke pohon Sakura. Sakit sekali rasanya. Tangisku makin menjadi jadi salah satu dari mereka mulai memukul kepalaku.

"Heh. Beraninya cuma sama perempuan. Benar benar tak keren"

Aku terselamatkan oleh sebuah suara. Sinis sekali kedengarannya.

Kepalaku terangkat, melihat sosok anak tinggi kurus berkacamata yang sedang menatap kami. Tak ada niatan untuk membantuku, dia hanya menatapku dengan kasihan.

"T-Tinggi sekali... Dia anak kelas 6?!" aku terpana. Bahkan pahlawan pembela kebenaran saja sampai takut padanya.

"Chigau! Dia masih seumuran kita!"

"Bisanya hanya berkhayal, lalu memukuli anak orang. Apanya yang pahlawan? Menyedihkan sekali ya?"

Aku bisa melihat senyum sinisnya saat itu.

"M-Maju kalau berani! Lawan aku!"

Mendengar dia yang ditantang, anak berbadan tinggi itu berjalan ke depan. Keren sekali! Bahkan hanya satu langkahnya membuat anak anak tadi berlari seperti melihat hantu.

Haru no Kisetsu ni [Tsukishima ver.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang