**
Faeza--
"Dimana?"
"..."
"Lah? trus?"
"..."
"Kan gue ga kenal"
"..."
"Sama aja gua ga ken--"
"..."
Tut
Tut
TutOke! Hari ini, kesialan gue bertambah 1. Astagaaaaaa, kenapa engkau memberiku cobaan sebesar ini tuhan. Hmz. Gue lagi nungguin cowok yang 'katanya' bakal jemput gue
Itu, si Fauzan di suruh bilang ke gue kalo gue bakal di jemput sama anaknya temen nya nenek lampir. Katanya sih, pesen dari nenek lampir sama suami tercintanya. Yy, ortu gue. Eh, males gitu tapi bilang mereka ortu. Ga usah kaget udah.
Tin!
Tin!Wait, itu kali ya? Oke, tarik napas. Buang, tarik napas, buang. Pas gue liat, gue kaget bukan main. Ternyata dia itu,,
"Loh? Eza?"
"Eh, ehm. Ganta. Lo, anaknya temennya nyokap ya?" Yyy. Gue gugup lah. hmz hmz
"Hehe. Kebetulan banget. Yuk naik" Lah? Gue nanya apa, di jawabnya apa.
Yauda la ya. Gue langsung naik tuh ke mobilnya, terus di mobil tu hening banget asal kalian tau. Cuman ada suara mbak mbak sama mas mas gitu.
"Selamat siang kaula muda! Kembali lagi bersama Pramborse Radio Number One Hitz Music Station! And your listening asia pop forty"
Havana - Camilla
Skip!
.
.
.
.
.
.
."Udah nyampek" Oke, gue cukup kaget sih. Karna gue asik nikmatin lagunya. Oke, saatnya berkata terimakasih!
"Ehm, Ta"
"Makasih nya di dalem aja. Yuk" Ucap dia sambil ninggalin gue sendirian yang lagi cengo. Yaiyalah. Gue yang punya rumah, dia duluan yang nyelonong. Dasyar tamu byadab.
Author--
Saat Eza melangkahkan kakinya menuju pintu masuk, sudah terpampang wajah sialan kakak nya, Fauzan. Dengan berdecak kecil, ia siap mencaci maki kakak nya itu.
"Kak! Ma--"
"Diem dulu! Ada calon mertua tuh. Kalo lo marah-marah duluan kan gak elit"
Eza cukup memutar otaknya untuk ber fikir. Ucapan kakak nya itu benar benar aneh. Sampai akhirnya, ia teringat sesuatu. GANTA!
**
Yauda maap kalo gaje u.u
Oke!
Vote + Komen !!!Fauzan dan Vira