Part 2

4 1 0
                                    

Bisakah aku mengatakan hari ini aku cukup sial?
Walaupun tadi presentasiku lancar dan UNTUNGNYA si Basil itu menyetujui strategiku, karna sebelumnya firasatku mengatakan dia akan balas dendam kepadaku dan mengatakan tidak atas strategiku

Tapi cowo itu menyindirku habis habisan didepan pak Alvin, bisa kalian bayangkan betapa ingin ku tenggelamkan saja wajahku ini

"Bagaimana kita lanjutkan pembicaraan kita sambil lunch? Sepertinya sudah masuk jam makan?" Tanya pak Alvin kepada Basil

"Dengan senang hati pak" jawabnya ramah

"Audrea kamu ikut juga ya sama saya dan Basil?" Tanya nya kepada ku
Sial, tidak mungkin aku menolaknya secara dia atasan ku dan aku hanyalah bawahan yang harus menurut

"Baik pak" jawabku tersenyum walaupun sedikit memaksa

*****

Menikmati nuansa yang nyaman di restoran ini, sedikit melupakan diriku tentang hal memalukan tadi pagi walaupun depan ku adalah penyebab dari semuanya

Menikmati nuansa yang nyaman di restoran ini, sedikit melupakan diriku tentang hal memalukan tadi pagi walaupun depan ku adalah penyebab dari semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku hanya acuh tak acuh, makanan datang pun aku tidak memikirkan apapun yang mereka bicarakan

"Iya aurea sudah kuanggap seperti anak ku sendiri, yakau tau anak ku perempuan masih kecil, jika aku punya anak cowo yang seumuran sama dia akan kujodohkan pastinya bersama Rea, bagaimana dengan kamu Basil? Sudah punya pacar? sama Rea saja"

Uhuk

Aku tersedak mendengarkan perkataan bos ku, aku merasa bagaikan barang dagangan yang sedang di tawarkan.

"Sepertinya Rea sendiri tidak suka dengan saya pak"
Jawabnya sambil tersenyum

Cih

Menjadikan ku sebagai tokoh jahat huh? Ya to be honest emang aku gak suka sih sama dia

"Rea, dilihat lihat Basil itu mapan loh? Memang nya kamu tidak ingin mencari suami?"

OKEY ENOUGH

ini tuh acara lunch bersama kolega dan posisinya aku pun karyawan, tapi kenapa aku merasa seperti anak yang sedang dicarikan jodoh. Malangnya nasibu mu Reaa

"Maaf pak, saya sendiri memang tidak memikirkan hal itu, lagian seperti pak Alvin katakan bahwa pak Basil sudah mapan, pastinya dia sudah mempunyai calon yang menjanjikan pak" jawabku sopan

"Aku belum punya kekasih"

KUCINGG!!!! NGAPAIN DIJAWAB SIH GAK NGERTI ORANG BASA BASI APA

Aku hanya bisa menahan amarahku, karna aku merasakan amarahku sudah sampai ubun-ubun

Telilitt telilitt...

Handphone disebalah pak Alvin bergetar, sepertinnya dia ada keperluan yang lain

"Halo, oh iyaa baiklah saya segera kesana"

"Alvin dan Rea saya tinggal pergi ya, ada keperluan yang saya harus datangi" pamit pak Alvin kepada ku dan Basil

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

It's meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang