Fatamorgana

6.1K 307 64
                                        

Betapa beruntungnya aku setelah menemukanmu, kau membuatku kembali merasa berharga. Pembuktianmu yang meyakinkan kembali menumbuhkan percaya. Sebab, kau hidupkan kembali yang telah mati, kau jadikan bahagia segala sedih selama ini. Hingga aku lengah, memilih terjun bebas pada hamparan hatimu. Saat itu, aku percaya kaulah orangnya. Seseorang yang menjadi alasan aku tercipta; tempatku melabuhkan segala keluh dan kesah setelah letih menghadang dunia.

Cerita jatuh hati seperti tak akan berakhir patah hati. Aku terserap dalam-dalam pada asmara yang membara. Aku jatuh begitu hebat atas rasa dalam sukma. Keras yang mampu kau luluhkan, Ego yang sanggup kau tangani. Tak ada lagi yang aku inginkan selain denganmu melanjutkan hari-hari.

Namun sialnya, aku tak pernah menduga. Diam-diam kau susun rencana, dibelakangku kau bermain api dengannya. Ternyata cintamu yang luar biasa indah telah hangus menjadi abu, kau tukarkan bahagia kita demi meraih wanita itu. Bodohnya, kupertanyakan diriku atas sesuatu yang bukanlah kesalahanku. Kemana saja aku selama ini? hingga tak sadar punggungku telah kau tikamkan dengan belati. Apakah kurang cinta yang aku punya? hingga kasih yang kupercaya justru mencampakkanku sebegitu tega.

Setelah luka yang aku terima, lidahmu bahkan menjadi kelu. Bukannya maaf yang kau bawa, justru kau sibuk menghakimiku. Katamu, kekuranganku menjadi alasan kau tak mampu bertahan. Lalu ketika aku lengah, seseorang yang lain mengisi kekosongan itu. Bagaimana mungkin alasan itu masuk akal untuk menjadi pengkhianat? kau hanya seorang pengecut yang tak mampu menjaga setia, namun kau tak punya keberanian untuk mengakuinya. Amarahku bahkan kau anggap berlebihan, padahal ulahmu yang sudah kelewatan. Kau tak mengerti, tidak boleh menempatkan dua orang dalam satu hati. Tidak seharusnya kepercayaan yang telah diberi kau tukar dengan perih setengah mati.

Narasi Patah Hati (SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang