Langit tolong katakan padanya bahwa aku disini sedang merindukan canda-tawanya
Kim Ye-Won
xxxxxx
Seoul, Korea Selatan
Sang surya sudah menampakkan sinarnya dengan terang dan indah. Langit yang cerah sangat cocok untuk kita keluar rumah, kicauan sang burung-burung kecil akan membuat siapapun yang mendengarnya tersenyum.
Akan tetapi itu hanya untuk orang-orang yang semangat hidup, tidak bagi gadis yang hanya memeluk kedua lututnya sambil meneteskan butiran-butiran bening dipipinya, dan tentu ia masing sangat setia menangis diatas tempat tidurnya. bahkan Tak ada cahaya apapun yang dapat menembus kamar sang gadis yang tengah menangis tersebut. Suasana kamarnya gelap dan sangat gelap.
Tok,tok,tok
Suara ketukan pintu dari luarpun tak dihiraukan oleh sang gadis, bukannya dia membuka pintu tapi ia malah menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.
"Kim Yee-Won, mau sampai kapan engkau akan seperti ini?"
Diam. Sang gadis enggan untuk menjawab.
"Jika engkau tak keluar kamar juga-" sedikit menghela nafasnya dengan kasar "Aku akan menyuruh seluruh anak buahku untuk membunuh Bedebah itu!" ucapnya dengan sedikit berteriak.
"Tak perlu Namjoon Hyung, aku akan keluar dan ke kampus hari ini. Dan tolong jangan kau apa-apakan dia" Ucap sang gadis yang memiliki nama Kim Ye-Won tersebut langsung bangkit dari tempat tidurnya dan segera memasuki kamar mandi.
Ya, Kim Ye-Won adik dari Kim Namjoon. Seorang Direktur di perusahan KNam Group's, Perusahaan terbesar yang ada diKorea. Pengusaha tampan dan sangat cerdas dalam bidang politik. Kim Namjoon tak suka jika melihat sang adik tersayangnya menangis. Apalagi hanya untuk menangisi lelaki yang tak pantas untuk ditangisi.
Pasalnya sudah dua hari sang adik menangis, tak mau keluar kamar dan sang adik tak sedikitpun menyentuh nasi. Ia taku jikat sang adik akan sakit.
"Halo, Mianhe Hyung, aku akan sedikit terlambat untuk rapat hari ini"
"Gwechana, Hyung" suara seseorang dari sebrang
xxxxxx
Miris tentu sangat miris jika melihat kondisi sang adik saat ini, ia seperti seseorang yang tak pernah terurus sama sekali. Atau lebih tepat ia persis seperti gembel ataupun pemulung.
Matanya yang sembab karena dua hari menangis tanpa henti, rambut yang tak disisir, muka yang sedikit pucat, ia persis seperti seseorang yang depresi.
Namjoon ingin sekali datang dan menghajar Hong Joshua, Mantan orang yang pernah singgah dihati adik kesayangannya itu, hingga akhirnya Joshua menyakiti perasaan adiknya, geram. Tentu Namjoon sangat geram. Ia bisa saja dengan mudahnya menyuruh seluruh bodyguardnya untuk menghabisi Joshua, tapi itu semua diurungkan karena permintaan sang adik.
"Hyung, kau sedang melamun?" tanya sang adik yang kini sudah duduk disebelahnya
"ah, tidak Ji. Hanya sedang memikirkan kantor" sahutnya dengan sedikit tersenyum, lebih tepatnya tersenyum paksa.
"Jangan bohong hyung, kau sedang tidak merencanakan untuk menghabisi Joshua kan?" tanya sang adik dengan tatapan penuh introgasi.
"Eoh, Umji aku tak sejahat itu! Aku berbeda dengan Jongin hyung" elaknya dengan sedikit melotot.
"Umji-ya, aku akan mengantarkanmu ke kampus hari ini"
Suara itu, dengan sedikit berat dan nada tegasnya, yang sekarang sudah memasuki rumah dengan disebelahnya Kim Jisoo-sang Istri- dan bocah kecil yang sekarang berlari kearah Umji.
YOU ARE READING
It's Mine (KYW+IJ)
Teen FictionSeharusnya ia sadar dari dulu, bahwa dia terlalu mencintai seseorang yang bahkan dia tak tahu apakah seseorang itu mencintainya atau tidak. Nasib percintaannya yang selalu berakhir teragis, hingga dia harus menikah dengan Im Jaebum UMJI X JAEBUM