"Hallo" terlihat dari jauh perempuan itu melambaikan jemari lentiknya ke arahku. Hatiku tertegun menyadari hal itu, benarkah dia melihatku? Apakah dia akan marah karna aku selalu memperhatikannya dari sini? Oh sial, dia mendekat, apa yang harus aku lakukan?
"Maaf sebelumnya, aku risih kalo kamu terus-terusan ngeliatin aku, bisa gak ilangin kebiasaan kamu itu?" *Sleb* kata-kata itu membuat jantungku hampir lewat. Dia masih dengan senyumnya, dia tidak kelihatan seperti orang yang marah. Ya tuhan, aku sangat malu, ternyata benar jika seseorang yang kita suka berada 1 meter di depan kita, kita akan sulit untuk bernafas, apalagi berfikir.
"Si-siapa yang merhatiin kamu? Aku suka dengan pemandangan disini. Mungkin ga sengaja pas mataku lewat ke arah kamu kamu menyadarinya". Kata-kata itu keluar begitu saja tanpa berfikir. Aku masukan buku harian ku kedalam tas hanya agar terlihat aku tidak salah tingkah dibuatnya.
"Kamu bohong, liat tuh pipi kamu merah". Telunjuknya mengacung tepat didepan wajahku, aku bisa gila dengan keadaan ini. Apakah aku harus berlari tanpa menjelaskan apapun? Tidak bodoh, tidak, malah keliatan jelas kalo kaya gitu.
Tiba tiba saja kaki ku bergerak dengan sendirinya, ya aku berlari kencang ke arah parkiran.
Sial, kakiku tidak sinkron dengan fikiran, hal ini malah membuatku menjadi lebih malu lagi. "Bodoh bodoh bodoh!!" Tanpa sengaja aku mengeluarkan kata-kata itu dengan nada sedikit keras sambil memukul mukul kepalaku, orang-orang melihatku, mereka tertawa. "Yang ini lebih bodoh lagi" aku menggerutu dalam hati karna menahan rasa malu. Langsung saja aku menyalakan motorku menuju arah tempat dimana aku tinggal tanpa menghiraukan tukang parkir yang menodongkan tangannya ke arah ku "Perasaan tadi pas dateng ga ada" ucapku dalam hati.
Oh ya, aku lupa menganalkan diriku, perkenalkan namaku Arka, aku tinggal di kota yang terkenal dengan nama Lautan Api, aku adalah anak bontot dari 3 bersaudara.
Aku tinggal dalam lingkungan yang tidak ramah karena kedua orang tuaku selalu bertengkar setiap saat, sungguh beruntungnya kakak-kakaku karena sudah berhasil keluar dari tempat ini dan membangun rumah tangga dengan istri-istrinya.
Itulah alasan mengapa aku lebih suka menghabiskan waktu di taman tempat dimana aku menemukan senja terbaiku.
Dan lagi, Senja' dalam ceritaku ini bernama Ayleen, jika kalian bertanya dari mana aku mengetahuinya, maka ketahuilah, aku memerhatikannya diam-diam sudah berjalan selama 2 bulan ini, Nama yang sangat indah bukan? Sama percis seperti penampilannya yang menyulap setiap mata yang memandang.
--------------
Seperti suaranya, Indah senyumnya pasti akan membuat setiap hati bergetar hebat, bola mata dan bulu-bulu matanya yang lentik semakin membantunya untuk terlihat sempurna di mata saya, seakan sedang menghisap sabu, keindahan ciptaan tuhan yang satu ini membuat saya menjadi candu, selalu ingin melihatnya, selalu ingin memerhatikannya.
Arka Dirgantara for Ayleena Cahya Adhisti. 17 Juni 2011.
YOU ARE READING
PENGAGUM SENJA "DIALAH SENJAKU".
RomanceSeperti suaranya, Indah senyumnya pasti akan membuat setiap hati bergetar hebat, bola mata dan bulu-bulu matanya yang lentik semakin membantunya untuk terlihat sempurna di mata saya, seakan sedang menghisap sabu, keindahan ciptaan tuhan yang satu in...