5

5.6K 218 1
                                    

Adrian pun bersiap untuk berangkat ke kantornya. Dia memutuskan untuk sarapan di kantor saja.
Kenna yang sedari tadi sudah ada di tokonya hanya melamun saja. Dia memikirkan Adrian yang selalu seenaknya. Kenna merasa lelah dengan masalah hidupnya yang datang dan tidak pernah berhenti.

Pukul 8 malam tiba, Kenna pun bergegas untuk pulang. Saat sudah sampai di apartement Kenna kaget sudah ada Adrian yang menunggunya di ruang tamu. Adrian menatap Kenna dengan tatapan yang tajam sedangkan Kenna membalas dengan tatapan dinginnya.

"Kemana aja sayang? Kok baru pulang jam segini? Kasian nih suami lo kelaparan"

Kenna tidak menjawab, dia hanya menatap Adrian dengan datar.

"Jawab gue! Lo kemana hah?" Kata Adrian membentak.

"Perlu ya gue ngomong sama lo?"

Adrian diam tidak menjawab Kenna, saat Kenna akan melangkah Adrian menahan tangan Kenna dengan kencang.

"Lo mau kemana? Gue belum selesai ngomong sama lo!"

"Lepasin!" Kenna berusaha melepaskan cengkraman Adrian, namun tenaganya kalah.

"Lo kenapa sih? Lo tiba-tiba marah sama gue, lo gak bangunin gue, gak nyiapin sarapan buat gue."

"Udah lah gue lagi males ngomong sama lo."

"Emang ya, lo itu Cuma cewek tukang nyusahin."

DEG!!

Kenna yang mendengar itu langsung diam.

"Pantes aja keluarga lo ngejodohin lo sama gue biar mereka gak disusahin lagi sama lo! Sekarang gue yang jadi korbannya!"

"Gak salah ya? Gue yang nyusahin lo? Yang suka pulang malem dalam keadaan mabuk siapa? Gue? Yang harus repot masakin makanan dan nyuciin baju lo siapa? Yang ngurusin lo kalo pulang dalam keadaan masuk siapa? Pacar lo itu? Denger ya Adrian, gara-gara lo gue kehilangan masa muda gue. disaat cewek-cewek seumuran gue masih menikmati hidupnya dan main sana sini , apa kabar gue yang harus ngurusin lo.  Gue yang udah punya tanggung jawab yang berat sebagai seorang istri, dan lo bersikap seenaknya. Sekarang lo bilang gue nyusahin lo?"

Adrian diam karena dia kaget dengan apa yang dikatakan Kenna. Kenna langsung masuk ke kamarnya sambil menangis. Malam itu pertama kalinya mereka bertengkar.

Besok paginya Kenna terjadi perang dingin diantara mereka. Kenna masih menyiapkan sarapan untuk Adrian tetapi tidak ada komunikasi diantara mereka. Kenna memutuskan untuk tidak pergi ke tokonya karena ia kurang tidur selama dua hari. Adrian pergi ke kantornya. Sebelum pergi ke kantor hp Adrian berbunyi tanda ada telepon yang masuk.

"Hallo ma, kenapa?

"...."

"Iya ma".

Setelah Adrian menutup teleponnya dia berbicara kepada Kenna.

"Mama telpon katanya hari ini pesta ulang tahun ayah lo dan kita harus datang" kata Adrian dingin dan tidak menatap Kenna.

Kenna hanya menganggukan kepalanya.

Setelah Adrian pergi Kenna baru ingat kalau dia belum memiliki kado untuk ayahnya nanti. Kenna pun bergegas untuk mencari sebuah kado untuk ayahnya.

Malam harinya Kenna sudah bersiap memakai dress berwarna biru soft dipadukan dengan sepasang heels warna putih, dia tampil sangat cantik. Adrian juga tak kalah menawan, ia memakai jas berwarna senada dengan dress milik Kenna dan berhasil membuat Kenna terpukau. Adrian pun sebenarnya terpukau melihat Kenna yang begitu cantik, hanya saja gengsi mengalahkan segalanya.

Story of Kenna [Pindah Ke Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang