5 Desember 2015
Pagi itu, sekiranya pukul 06:30 WIB aku dgn teman lelakiku berniat utk menghadiri "Kunjungan Siswa Dikmaba TNI - AL PK 35". Kami memang ingin bertemu sekaligus mengucapkan selamat pada temanku. Oiya, perkenalkan namaku Brenda. Gadis yg pd saat itu berusia 18thn. Ini kisah nyataku tahun 2015. Aku bersama Rejot (panggilan akrab dariku) tiba di Puslatdiksarmil Juanda, utk pertama kalinya para orangtua, saudara, menemui bertatap muka dgn anaknya ataupun saudaranya yang kini sudah bukan berstatus sipil lagi, namun menjadi seorang siswa TNI- AL.Kamidtg utk menemui Sunu (panggilan akrabku dgn Rejot untuk teman laki2 kami). Sebenarnya aku, Rejot dan Sunu tidak lama saling mengenal. Lebih tepatnya karna kami sama2 mendaftar CABA AL 2015, sedangkan Rejot dan Sunu mereka teman satu sekolah semasa SMA. Aku memang menemani Sunu dari nol, mendaki bersama. Begitulah kata best couple jaman sekarang. Mulai dari sama2 tes, aku gugur, Sunu berangkat Pantukhir Pusat di Malang, tanpa komunikasi (BBM pd saat itu), sampai hari Pengumuman Pantukhir Pusat. Sesaat tiba di Malang sebelum Pantukhir, Sunu sudah berpesan padaku jika ia tdk bisa menghubungiku utk minggu (2minggu seingatku) dan Pengumuman diumumkan pd tgl sekian. Aku selalu mendoakan yg terbaik utk cita2 Sunu, Sunu berjuang di Panpus dan akupun selalu setia menemaninya lewat doa. Hubunganku dgn Sunu tidak lebih dari sekedar teman. Aku dan Sunu merasa nyaman pd saat itu walau sekedar berstatus teman. Karna memang kami sama2 ingin fokus pd cita2, menjadi kebanggaan orangtua.
Sekitar pukul 11, Sunu mengabariku via BBM "Dek, Alhamdulillah aku pendidikan". Lega rasanya membaca chat darinya meskipun sebenarnya perasaanku akan tak karuan karna mendengar cerita dari banyak mulut kalau "Ah percuma aku nemenin dari nol, berjuang bersama, mendaki bersama, pas dia udah berseragam nggandengnya sm cewe lain. zonk". Seketika kubalas langsung "Alhamdulillah, selamat ya mas. Jaga kesehatan, jaga diri baek2, jgn lupa ibadahnya, ikuti alurnya biar gak kena tindakan terus. Jgn berubah ttep rendah hati, jgn lupa sm aku :)". Lama menunggu balasan darinya. chat BBM pun masuk "Dek, mas berangkat ke Puslatdiksarmil ya. Assalamu'alaikum". Sedih rasanya. Menunggu 3bulan tanpa kabar, sampai suatu hari aku mendengar kabar dari teman papa yg menjadi seorang Bingsis (Pembimbing Siswa) di Puslatdiksarmil kalau ada kunjungan siswa Puslatdiksarmil pd tgl 5 Desember 2015.
Sesampainya aku dan Rejot di Puslatdiksarmil, kami mencari Sunu yang pd saat itu semua siswa selesai peragaan demo senjata dan senam senjata gitudeh namanya, mukanya hampir sama semua (karna muka mereka berloreng2 alias penyamaran). Semua sama antara lelaki dan perempuan, Baju PDL (Doreng khas TNI), sepatu PDL, topi doreng. Aku dan Rejotpun juga tdk tau saat itu Sunu ada di Kompi apa. Berkeliling sampai hampir dari setengah siswa berkumpul dgn keluarganya, aku dan Rejotpun hampir lelah dan menyerah. Mas Teten (temanku siswa dikmata saat itu yg sedang pendidikan juga di Puslatdiksarmil) ia pun turut bantu mencari Sunu sampai ia pamit untuk diperintahkan kurve (pembersihan barak dan pembersihan diri). Akupun menyerah "Udahlah kak, ayo pulang. Percuma nggak ketemu Sunu". Aku dan Rejot hendak pulang menuju parkiran, tiba2 Rejot menghalangiku utk pulang "Dek, itu kayak temenku daftar. Coba tanya dia dimana Sunu". "Siapa kak? Yaudah deh".
Rejotpun menegur temannya.
Rejot : "Eh Set. Tambah kuru yo awkmu (kuru=kurus)".
DIA : "Iyo, awkmu arep ngunjungi sopo nang kene? (iya, km mau ngunjungi siapa disini?)".
Rejot : "Iki nggoleki Sunu, gak ketemu2. koncoku wes njaluk mulih ae (Ini nyari Sunu, nggak ketemu2. Temenku sudah minta pulang aja)".
DIA : "Sunu kompi A. Mungkin wes kumpul karo keluargae. Endi koncomu? (Sunu kompi A. Mungkin sudah kumpul sama keluarganya. Mana temanmu?)".
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH CINTA ABDI NEGARAKU
Romanceasli dari kisah nyataku. manis, asem, asin, asin, manis nano nano rasanya. suka duka perjalanan cinta dengan abdi negara :)