Bertemu Sofia.

61 3 2
                                    

KRIIING!!! KRIIING!!! KRIIING!!!

Bell tiga kali tanda pulang sekolah berbunyi.  Para santri putri keluar dari kelas masing masing menuju asrama. Sebenarnya pemandangan ini sangat indah,  jima dilihat dari atas,  para santri terlihat seperti rombongan semut yang berpindah tempat...  Melihat banyaknya santri tak sedikit dari mereka yang bertabrakan.  Hihihi...  Lucu.

"Ayo put,  cepetan lari...  Kita harus mendapat antrian pertama kamar mandi!" seru halimah pada temannya,  putri.

"Iya halimah, kamu terus lari aku dibelakang kamu... "jawab  putri  setengah ngos ngosan.

Merekapun terus berlari dan akhirnya sampailah di gerbang besar asrama.  Dan masuk pertama. Mereka lalu naik kelantai 2 tempat kamar mereka berada. Melepas tas dan kaos kaki dan meletakannya sesuai tempatnya lalu mengambil baju ganti,  handuk dan gayung serta peralatan didalamnya. Mereka lalu berlari menuruni tangga menuju kamar mandi.

"13, 14, 15, 16. Ah,  ini kamar mandi kamar kita kamu disebelah aku ya put!"

"iya halimah aku disamping kamu.. "

Halimah membuka pintu kamar mandi dan kaget melihat ada gayung milik sofia didalam.

"ih,  kok ada gayungnya sofia disini?"  tanya halimah

"iya,  kok disini juga ada gayungnya fatma?"

Tiba tiba dibelakang halimah dan putri sudah ada sofia dan fatma. "iya ada gayung aku kan aku yang antri duluan"

"Tapi gak bisa gitu dong kan aku duluan yang dateng berarti aku yang antri pertama." bantah halimah.

"Tapi disitu ada gayung aku,  aku udah ngantri dari tadi pas istirahat!"seru sofia.

"iya,  berarti itu antrian kita." fatma ikut mulut.

"tapi kita udah lari larian dari sekolah sampai ngos ngosan gini buat antri pertama!" halimah tidak setuju.

"tapi gimana lagi, itu tetep antrian aku. Udah ya,  aku masuk dulu nanti malah telat... " kata sofia sembari masuk kedalam kamar mandidiikuti fatma yang juga memasuki kamr mandinya.

"ih,  kok dia gitu sih. Kan gak adil kita udah capek lari lari dia malah enak enak langsung masuk kamar mandi" gerutu halimah ke putri.

"udah sabar aja, kitakan lagi puasa.  Mungkin ini cobaannya... " kata putri.

" iya put,  kamu bener. Astagfirullahal'adzim... "kata halimah sambil mengelus dadanya." berarti kita gak bisa pinjem buku sekarang dong,  paling kalo kita keperpus dulu jama'ahnya udah dimulai... "

" iya, waktunya gak bakal cukup. besok aja deh keperpusnya abis pulang sekolah, kan besok jumat kita pulang lebih awal. " mata putri.

Beberapa menit kemudia Sofia dan fatma keluar kamar mandi,Dan halimah dan putripun masuk. Disini satu kamar mendapat 4 kamar mandi,  satu kamar 20 orang.  Kebetulan kamar mandi yang tidak ditempati halimah dan putri sudah ada yang mengantri.

Setelah selesai mandi halimah dan putri bersiap untuk berangkat ke mushalla putri untuk jamaah shalat dzuhur.

Selesai shalat berjamaah merek keluar dari mushalla dan melihat sofia kebingungan."duh, dimana yaa sandalku.  Sepertinya tadi aku taruh disini... "

Melihat itu putri yang sangat baik hati, tergerak untuk membantu sofia." sofia,  kamu kehilangan sandal aku bantu cari ya! "

" putri kamu ngapain malah bantuin sofiaa.?" bisik halimah kepada putri.

"gak papa halimah,  kitakan bisa dapet pahala kalo bantuin orang lain... Apa lagi kita puasa ayuk kamu juga bantuin... "

" iya deh semoga berkah... " kata halimah sembari ikut membantu.

" makasih ya,  kalian mau bantu... "

Merekapun mencari sandal sofia yang berwarna ungu dengan tulisan 'SOFIA'  besar berwarna putih.

Lalu halimah melihat sandal sofia di kaki orang lain.  Seoertinya itu mbak mbak dapur, yang habis dari mushalla juga." sofia  itu sandal kamu kan,  yang dipake mbak mbak dapur... "

" iya,  itu sandal aku hal"

Merekapun mengikuti mbak  mbak itu sampai dapur,  dan mbak mbak itu pun melepas sandalnya tergeletak begitu saja.

Sofia lau mengambil sandalnya. "makasih yaa,  kalian uda bantuin aku nyari sandal. makasih banget... "

" iya,  sama sama.  Ngomong ngomong  kemana fatma? " tanya putri.

" tadi sih,  fatma sama aku. Tapi pas dia tau sandalku dighosb orang,  dia gak mau bantuin, dia bilang kalo dia laper mau langsung makan siang" jelas sofia.

"wah gak boleh gitu tuh kalo jadi teman, teman itu harus menemani kita disaat senang ataupun sedih" kata halimah.

"udah gak papa, gak usah sedih,  kamu main sama kita aja.. " ajak putri.  Halimah menganggukan kepalnya.

" maksih ya,  putri,  halimah kalian baik sama aku,  padahal tadi pas mandi aku curang sama kalian...  Kalian gak marah sama aku? " tanya sofia.

" enggak kok,  santai aja. Lagian gak baik marah marahan sama teman" kata halimah.

"iya. aku sama halimah juga lagi puasa jadi harus sabar. "

" kalian juga puasa? Aku juga puasa kalo hari kamis. " kata sofia

"iya kita puasa nanti kita bukanya bareng yuk?" ajak putri.  Lalu sofia mengangguk.

"Jadi kita temenan yaa... " kata halimah.

" ya,  kita harus temenan" kata putri.

"oke,  why not? " tanya sofia.

Lalu mereka saling berjabat tangan dengan senyum mengembang.








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 05, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Santri's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang