Hai, Dear. Ini cuman sedikit cuap-cuap disela kesenggangan aku. Ini bukan cerita, ini hanya kalimat-kalimat yang aku tulis sesuai mood:). Jadi kayak diary yang aku tulis tp untuk bacaan umum haha. Enjoy:)
=======
Barangkali, hubungan kita diawali dengan rasa manis seperti beberapa buah cookies dengan satu cangkir Coffe yang aku nikmati dipagi hari. Tentu saja terasa sangat menggigit, memanjakan lidahku dengan rasa-rasa manis yang membuatku betah untuk tetap tinggal disebuah teras yang sederhana. Teras itu seperti kamu, tak perlu sempurna untuk membuat aku menetap. Cukup sederhana, tapi membuat aku sangat berharga.
Tapi, sayang. Pada akhirnya piring yang berisi beberapa buah Cookies itu telah kosong, tak berisi. Tak tersisa. Seperti kamu. Semuanya begitu hambar ketika tak ada lagi yang bisa aku gigit dalam mulutku. Perasaan kamu telah hilang. Kata-kata, perlakuan yang telah kamu berikan kepadaku, sama sekali tak meninggalkan bekas rasa. Yang tersisa saat ini hanya kehambaran dalam suatu hubungan. Yang tersisa dari hubungan ini, hanya rasa jenuhmu menghadapi aku.
Aku berusaha meneguk yang tersisa, secangkir Coffe itu. Mencari solusi yang mungkin bisa membuat kamu untuk tetap bersamaku, menahanmu untuk tetap menjadi kita. Kutegak secangkir kopi itu habis-habis agar aku tak kehabisan alasan untuk beranjak dari teras sederhana ini. Agar masih ada rasa manis yang bisa aku nikmati di pagi yang awalnya terasa indah ini. Tapi, tak berlangsung lama Coffe itu habis juga. Tak ada yang tersisa, sama seperti sepiring cookies yang tak kusadari sudah habis juga. Usahaku untuk mempertahankanmu ternyata sia-sia. Sekarang Coffe itu hanya meninggalkan ampasnya. Kali ini lebih parah dari pada saat aku kehabisan sepiring cookies, kali ini bukan saja hanya rasa hambar yang kurasa. Melainkan pahit. Sama seperti kita, kali ini rasa jenuhmu memang sudah tak ada, yang tersisa selanjutnya adalah usaha kamu untuk terus menyakitiku. Entah secara sengaja atau tidak. Dan mungkin tak butuh waktu lama untuk melihat kedua kaki yang pernah mensejajarkan langkahnya denganku, beranjak pergi. Mungkin akhirnya jatuh cinta kepadaku adalah sebuah kesalahan untukmu, mungkin pada akhirnya bersikap manis kepadaku membuatmu sangat menyesal. Mungkin yang ingin kamu lakukan adalah meraih kembali setiap janji yang sudah kamu ucapkan kepadaku. Berjanji untuk selamanya, katamu. Terlalu naif jika kuingat saat ini. Mungkin pada akhirnya kita berada diujung jalan yang buntu.
Mungkin pada akhirnya kamu menyadari bahwa yang kamu inginkan, bukan aku.
Selamat menjilat ludahmu sendiri. Selamat berpetualang lagi.
Untukku tak ada pulang, setelah menghilang.
#1
Feeterdirk, 2018.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black & White
PoetryBukan Cerita. Hanya kalimat-kalimat yang mungkin mewakilkan sedikit perasaanmu. Barangkali kita pernah berada di titik yang sama dalam waktu yang berbeda. Baiklah, mari kita berbagi sedikit cerita, yang mungkin memiliki rasa yang sama:)