part 1

15 3 0
                                    

Huh,, huh,, huh
Nafasku terasa sesak karena aku terus berlari sekuat tenaga mengejar waktu, hari ini aku sengaja bolos sekolah hanya untuk mengikuti audisi detektif.

Saat aku sampai dan melewati koridor ku lihat sudah tidak ada orang, dengan tenaga yang masih tersisa kupercepat lariku dan 'brugh' tanpa sengaja aku menabrak seseorang

"Ma.. Maafkan saya,  saya tidak sengaja" ucapku sambil hendak pergi meninggalkannya, namun aku terhenti karna tiba-tiba tanganku ditarik olehnya

"Tunggu!" ucapnya

"Sekali lagi aku minta maaf karena sudah tidak sengaja menabrakmu" ucapku sambil berlari meninggalkannya

Saat sampai di ruang audisi aku lihat ternyata kosong.

"Audisinya di lanjut sore nanti" ucap seseorang yang suaranya terasa begitu familiar

"Kamu.. "

"Iya aku orang yang kamu tabrak tadi"

"Aku bener-bener minta maaf ya kak soal tadi, kakak gak knapa-knapa? "

"Hmm ini yang ke 3 kali nya lho kami minta maaf, mmm ngak sih gak knapa-knapa cuman sedikit luka kecil doang"ku lihat sikutnya berdarah

"Ya amupun, maaf ya sini aku obatin"sambil menyuruhnya duduk dan aku segera mengambil kotak P3K yang letaknya tidak jauh dari kami

"Sini mana liat sikutnya"
Aku mengobatinya dengan sangat telaten karna aku masuk organisasi kesehatan disekolahku

"Makasih"ucapnya lembut

"Makasih kembali"balasku

"Kenalin namaku Devan"ucapnya

"Namaku Marchella Andriani, kakak di sini ikut audisi juga? "

"Em,,  kurang lebih ya gitu, laper nih temenin aku makan yu! Anggap aja aku bakalan terima permintaan maaf kamu kalau kamu mau temenin aku makan"

'Huft pasti dia bakalan makan banyak dan aku nih yang di suruh bayar, dasar cowok' ucapku dalam hati

"Tenang aja biar aku yang traktir" ucapnya sambil menyeretku ke sebuah cafe sederhana yang deket dengan tempat audisi

'Ko dia tahu apa yang aku pikirin' batinku

Dan kulihat banyak orang yang makan disini, munkin mereka adalah perserta audisinya

Saat kami masuk ntah kenapa namun aku rasa semua orang yang ada di sini memperlihatkan kami.

"Shella kita duduk di sana aja, di pojok biar adem"ajaknya

Aku tak menanggapinya dan hanya mengikutinya saja

"Kamu kenapa"tanyanya yang melihatku agak cemberut

"Risih"ucapku ketus

Ia mehilat sekeliling dan sadar bahwa kita sedang di perhatikan.

"Pindah yu" Ajakku sambil berlalu tampa memperdulikan jawabannya

Setelah aku keluar dari cafe itu ternyata dia mengikutiku

"Mau pindah ke mana emangnya? "

"Em klo di sana gimana??" saranku sambil menujuk sebuah kedai makan kaki 5

"Em yaudah deh,  dari pada lapar" dan kami pun pergi kesana

"Mau pesen apa kak? " ucap seorang anak kecil yang ku rasa dia anak dari pemilik kedai toko ini

"Em Nasi goreng aja. Sama minumnya es teh manis,  kak kamu mau pesen apa? " tanyaku

"Sama aja deh"

"Oh,  jadi 2 porsi nasi goreng dan 2 es teh manis dek"ucapku

"Eh Shel! Kamu kenapa ikutan audisi kayak gini? "

"Emmm,  kenapa ya?  Suka aja,  dari dulu aku emang suka sama mistery gitu, Hhe"

Dia hanya tersenyum menanggapiku

"Ini kak makanannya"ucap seseorang pelayan, dan kembali berlalu meninggalkan kami

"Hah semoga aja aku nanti nggak di interview sama kak Satria"

'Ohokh' dia tersedak

"Emangnya kenapa?"

"Dia orangnya galak, mukannya nyeremin, orangnnya sedingin batu, dan.."

"Ish kamu kata siapa? Emang pernah ketemu orangnya apa?" ucapnya memotong perkataanku

"Hhe nggak sih cuman kata orang aja"

"Ish,, itu cuman gosip aja aslinya dia tuh baik, sopan, ganteng,  ramah,  dan gak seperti yang kamu bilang barusan"

"Oh emang kakak kenal dia? "

"Orang yang kita bicarakan itu a... " ucapannya terhenti ketika hp nya berbunyi

"Maaf sebentar ya" izin nya yang permisi untuk menjawab telfonnya

Tak lama kemudian dia kembali.
"Maaf ya shell aku ada urusan,  nih bayarannya,  aku duluan ya" pamitnya sambil memberiku uang untuk membayar pesanan kami.

Setelah makan aku kembali lagi ke tempat audisi, aku duduk di pojok supaya tidak jadi pusat perhatian seperti tadi.

'Marchella Andriani'
Namaku di panggil dan aku langsung pergi dengan semangat

"Silahkan,  anda masuk ke ruangan no 3!"ucap seseorang yang memanggil namaku tadi

Aku segera masuk dan kulihat ada kak Devan di dalam

"Kak Devan,  kakak ngapain disini? "Tanyaku

"Silahkan duduk dulu, aku yang akan mawaancaraimu"

Saat ku lihat papan nama yang di mejanya ternyata namanya "Satria DEVANdra" ucapku tak percaya

"Hmm"katanya

"Jadi dari tadi kita ngomo.. "

"Udah diem, saya yang akan wawancarain kamu,  bukan sebaliknya, bisa kita mulai interviewnya? "

"Bisa kak",, 'aduh mati aku, jadi dari tadi aku gak sadar udah ngejelek-jelekin orang yang ada dihadapanku sendiri'batinku

Tapi wawancaraku berlangsung dengan baik, aku bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kak Devan dengan mudah

"Selamat ya shell kamu lulus "katanya

"Alhamdlillah, makasih banyak ya kak,"

"Tapi masih ada satu kali interview lagi untuk masuk ke divisi yang kamu inginkan, kalau tidak lulus kamu akan di masukan kedivisi A "katanya

"Iya kak aku tahu kok, hhehe"

#Dalama kelompok detektif ini kita memang harus memilih devisi mana yang akan kita tuju, karna detektif  biasanya bekerja secara kelompok,  dan kalau tidak lulus dalam interviewnya akan di masukan dalam divisi A
#Divisi A adalah divisi pembantu yang hanya membantu detektif lain jika diperlukan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Her (Detective)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang