NARA POV
sudah hampir 6 bulan aku bekerja disini, dan selama itulah aku selalu memperhatikan directur ku, ia begitu baik dan juga bijaksana, setiap perkataannya membuat hati tenang, setiap masalah pasti bisa ia atasi dengan kepala dingin. tak heran jika ternyata banyak mata meliriknya untuk dijadikan Pacar ataupun Suami. tapi hatinya belum pernah tercolong oleh wanita yang ada disini. entah karna mereka bukan salah satu dari typenya atau ternyata dia sudah memiliki kekasih diluar sana, bahkan ada juga yang bergosip jika ia tak suka dengan perempuan. bayangkan saja diumurnya yang sudah matang, ia belum juga menikah padahal lelaki yang seumuran dengannya lazimnya sudah memiliki anak minimal 2.
" Thomas bisa keruangan saya " suara itu membuat mataku tertuju kepada si punya suara. aku pun tersenyum sambil memperhatikan ia pergi dari ruanganku hingga lenyap masuk keruangannya. ia begitu menggoda, hanya mendengar suaranya saja hatiku bisa berdetak dengan sangat kencangnya.
" Nara, kamu dipanggil boss tuh " kata pak thomas seraya masuk keruangan.
" awas jangan kamu terkam dy diruangannya, moodnya lagi kurang bagus, hahahahahah " ledek pak thomas yang membuat ku makin bingung kenapa aku dipanggil olehnya.
"langsung aku gigit pak , " jawabku asal.
" ngawur kamu , udah sana dipanggil tuh " pak thomas
" OK " dengan perasaan bingung aku berjalan memasuki ruangannya.
" Permisi , ada apa pak " tanyaku saat sudah berada diruangannya
" silakan duduk nara, ada file yang mau saya tanyakan" jawabya sambil mempersilahkan aku duduk.
" nih ada permen dan kue , kalau mau ambil aja " dia menawarkan snack yang ada di ruangannya.
" ohh iyah makasih boss " jawabku
" ga papa udah ambil aja , gratisss " katanya mencairkan suasana.
" aku ambil yah boss, makasih" ku ambil 1 permen dan memasukkannya ke kantung bajuku, hatiku masih berdebar melihat dy ada di depanku, rasanya aku ingin membenarkan apa yang pak thomas bilang . ingin sekali aku menerkamnya, ia sangat tampan dan juga seksi, sepertinya ia sengaja melepaskan 1 kancing bajunya, agar aku bisa melihat keseksiannya itu.
" kamu ngelamunin apa ? " tanyanya yang membuat aku salah tingkah.
" ahh,, eng..ggga dari td saya nungguin boss mau ngomong apa" jawabku terbata
" nanti siang kamu bisa ikut saya, meeting di jakarta ? karna ada beberapa pembahasan yang sepertinya berhubungan dengan kamu"
" hanya berdua dengan bapak ? "
" apakah hanya itu yang mau kamu tahu?"
" ehmm, maksud saya, pembahasannya apa ? siapa saja yang harus ikut, agar saya bisa menyiapkan sesuatu."
" saya tunggu kamu jam 10.00 di lobi, bawa buku dan pulpen saja kemungkinan kita nanti langsung pulang, karna meetingnya akan lama ditambah macet di ibu kota"
'" baik pak .." ucapku seraya pergi dari hadapannya, tapi ada yang mengusik pikiranku, mengapa ia terlihat begitu murung walaupun ia berbicara begitu menyenangkannya dihadapanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ADMIRER
Teen FictionNara, gadis manis berkuncir kuda yang mengagumi sosok lelaki yang datang memakai kemeja putih dengan lengan yang dilipat hingga siku. Rafaditya tama, pria dewasa yang berumur 33 tahun dan belum menikah adalah manager disalah satu devisi ditempat Na...