Balas Dendam

5.1K 325 8
                                    

Hallo minna-san

Balik rara nih sama FF biasa rara Yeay 🎊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading minna-san 📖

Cerita sebelumnya...

'Mungkin selanjutnya kehidupannya akan mulai membaik, kan?'

Chapter 7

Author p.o.v

Saat ini, di kamar dengan nuansa serba pink. Terdapat seorang wanita yang sedang sibuk dengan smartphonenya. Terlihat wanita tersebut sedang berdecak kesal manakala panggilannya tidak di angkat. Wanita itu ialah Sakura.

Dengan perasaan kesal ia banting smartphonenya ke sembarang arah yang menyebabkan smartphonenya hancur tak berbekas.

'Sialan!! Kenapa dia tidak mengangkatnya?' Batin Sakura.

Dengan perasaan kesal, Sakura pergi menggunakan mobil kesayangannya menuju ke tempat orang 'itu'.

--di lain tempat--

Terlihat Naruto dan Sasuke sedang menenangkan Boruto yang menangis kencang. Sebenarnya hanya Naruto yang menenangkan sedangkan Sasuke hanya bisa menatap iri pada Boruto. Ya gimana ga iri. Boruto memeluk Naruto dengan mendusel-dusel(?) kepalanya di dada si pirang.

"Ck" Decak Sasuke.

Ingin rasanya protes ke Naruto kalau dirinya juga ingin seperti Boruto, yang dengan enaknya mendusel-dusel di dada Naruto. Tapi apa boleh buat, kini dirinya berada di rumah sakit kalau pun ia protes pasti tangisan Boruto makin kencang.

"Cup.. cup.. cup.. sudah ya Boruto" Ucap Naruto menenangkan sembari mengelus kepala pirang Boruto yang sama dengannya.

"Huweeee.... Kaa-san.. hiks Kaa-san"

Tangisan Boruto makin kencang kala tangan Naruto mengelus kepalanya. Mau bagaimana lagi, Boruto baru kali ini melihat ibunya tidak sadarkan diri.

--Flashback--

Sehabis acara peluk-pelukan selesai, Naruto teringat dengan keadaan ibunya.

"Ne, Sasuke. Aku ingin melihat Kaa-san dulu di dalam" Kata Naruto mengintrupsi Sasuke yang sedang berdebat dengan Boruto.

"Aku ikut!"

"Boru juga ikut!!"

"Cihhh.. ikut-ikutan saja kau iblis kecil" Ucap Sasuke.

"Paman pantat ayam juga ikut-ikutan" Balas Boruto yang membuat dahi Sasuke berkerut.

"Siapa yang kau panggil pantat ayam hah?!"

"Tentu saja paman" Tunjuk Boruto pada Sasuke.

Naruto yang melihat pertengkaran keduanya yang sudah mulai (lagi) harus memegang kepalanya pusing.

'Kalau seperti ini terus bagaimana bisa hidupku tenang Kami-sama~~' Batin Naruto merana.

"Kalau kalian masih bertengkar, akan aku tinggal ke dalam" Tegas Naruto yang sudah tidak tahan dengan perdebatan tidak penting Sasuke dengan Boruto.

KAU SELALU MILIKKU pt.2 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang