#1

4 2 2
                                    

Author POV

"Rin temenin gue yuk"-Arvi
"Kemana?"-Rina
"Ini kan guru-guru lagi rapat kita ke lapangan aja yuk ada yang lagi main futsal"-Arvi
"Yaudah"-Rina

*di lapangan

"Rin itu siapa kok ganteng?" tunjuk Rina kepada seorang laki-laki
"Itu Riki emang kenapa?" jawab Rina
"Kok lo tau? Masa gue gak tau"-Arvi
"Kan itu temen SMP gue Arvi"-Rina
"Dia ganteng ya Rin"-Arvi
"Iya ganteng baik lagi"-Rina

Lo emang gak berubah ki sama kaya dulu waktu masih deket  sama gue. Batin Rina

Lalu seorang laki-laki menghampiri mereka
"Hai Rin" ucap Riki

Ternyata perasaan itu masih sama ki saat lo  ada di deket gue- Rina

"Hai juga Ki ada apa?" tanya Rina
"Gue mau ngomong sama lo, tapi jangan disini" ucap Riki
"Eh Vi gue mau ngomong sama Riki, lo tunggu sini ya" ucap Rina kepada Arvi lalu dibalas anggukan oleh Arvi.
Lalu mereka berdua menjauhi Arvi
"Rin lo mau bantuin gue?" -Riki
"Bantuin apa?"-Rina
"Waktu pertama kali masuk sekolah gue udah suka sama Arvi tolong bantuin gue deketin Arvi ya, gue mohon"
Jleeb! Bagi ribuan jarum yang menusuk ke dalam hati Rina saat ini. Ia rasanya ingin menangis sekarang juga.
"Lo bisa kan Rin?"-Riki
"Gue usahain ya Ki, gue duluan" pamit Rina
Rina langsung pergi menuju toilet untuk menangis disana. Dia menangis menjadi-jadi di dalam kamar mandi.
"Lo boleh suka sama orang lain Ki, tapi tolong jangan suka sama sahabat gue sendiri, gue sakit ki liat lo suka sama Arvi, tapi kalo ini demi kebahagiaanlo gue akan lakuin" Ucap Rina yang diiringi dengan isak tangis. Lalu setelah itu Rina pergi ke kelas untuk menenangkan diri.

*di dalam kelas

"Ternyata lo di sini Rin gue nungguin lo lama sampe lumutan eh lo malah disini" ucap Arvi
"Eh maaf Vi tadi gue kebelet, gue kira lo udah balik ke kelas" jawab Rina
"Rin gue mau cerita sesuatu sama lo"-Arvi
"Iya cerita aja kaya sama siapa"-Rina
"Gue suka sama Riki, bantuin gue deket sama dia ya"-Arvi

Selamat kalian berdua sama-sama jatuh cinta. Gak kaya gue jatuh cinta sendiri. Batin Rina

"Iya gue usahain"-Rina
"Makasih Rin lo emang sahabat terbaik gue, makin sayang gue sama lo"-Arvi
"Lebay lo, ke kantin yuk"-Rina
"Yuk"-Arvi

*di kantin

Ada seseorang yang datang menghampiri mereka dia adalah Riki.
"Hai boleh gabung gak?" izin Riki
"Boleh kok duduk aja" jawab Arvi sambil tersenyum
Manis banget sih senyumnya.Batin Riki
"Eh gue minta nomor hp lo dong"-Riki
"Minta punya gue yang baru apa punya Arvi?"-Rina
"Minta punya Arvi lah"Riki
Sakit itu yang Rina rasakan saat ini. Ingin rasanya Rina menjauh dari pemandangan yang amat sangat membuat hatinya begitu sakit.
Setelah Riki mendapatkan nomor Arvi ia lalu pergi begitu saja.
"Rin kok gue jadi gugup  ya" ucap Arvi
"Mana gue tau, pikir aja sendiri" jawab Rina.Lalu Rina langsung pergi meninggalkan Arvi begitu saja. kemudian Arvi mengecek beberapa notifikasi dari hp nya.
+62857********
Arvi ini aku Riki. Km lg apa?

Arvi sangat senang mendapat pesan dari Riki. Apa lagi pesan itu pakai aku kamu kan berasa kaya orang pacaran. Lalu dengan cepat ia membalas pesan itu.

Ini aku mau ke kelas habis
dari kantin

Oooh aku otw ke kelas mu sekarang.
Read.

***

Ditempat lain perasaan Rina sangat tidak karuan. Setelah Rina meninggalkan kantin Rina langsung menuju kelas untuk menenangkan hatinya. Rina pikir ia tidak boleh egois, Rina tidak boleh memaksakan keaadan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

aku kau dan diaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang