(Play lagu di mulmed ya)
Ini sudah musim semi. Juga, sudah dua bulan lebih sejak aku dan Mark terakhir kali bertemu. Kami menghabiskan malam tahun baru bersama, di rumahku. Aku masih ingat saat dia mengucapkan harapannya bersamaku.
flashback
"Mark, ini sudah tengah malam. Ayo ucapkan harapan kita,"kataku.
Mark menganggukkan kepalanya lalu mengenggam tanganku. Aku menutup mataku dan mengucapkan harapanku dalam hati. "Semoga karir Mark semakin baik, kuliahku lancar, semua keluargaku sehat,"harapku dalam hati.
Aku membuka mataku. Ternyata Mark sudah membuka matanya duluan dan dia sedang memandangiku sekarang.
"Kau tahu apa harapanku Hyerin?"tanya Mark. Aku menggeleng.
"Harapanku di tahun ini semoga hubunganku dengan Hyerin bisa membaik dan aku bisa terus bersamanya,"katanya lalu merangkul bahuku.
Air mataku jatuh. Harapan Mark tadi membuat hatiku rasanya seperti teriris. Maaf, Mark aku tidak berdoa untuk hubungan kita, aku tahu ini akan berakhir.
"Kenapa kau menangis?"tanya Mark, dia menghapus air mataku.
"Aku hanya merasa senang berada bersamamu saat ini Mark,"jawabku.
***
Sejak saat itu, kami belum bertemu lagi. Mark sedang sibuk, sibuk sekali. Mereka akan melakukan debut di Jepang, dan juga akan merilis album comeback dalam waktu dekat. Walau semakin sibuk, Mark selalu menyempatkan diri untuk chatting atau meneleponku seminggu sekali. Ini jauh lebih baik dari tahun kemarin, tapi ini akan semakin membuatku sulit untuk berjauhan dengannya. Ah, aku bahkan belum mengatakan padanya kalau aku akan kuliah di luar negeri.
Aku berpikir keras. Memikirkan bagiamana cara terbaik untuk mengatakan pada Mark kalau akan segera berangkat ke luar negeri. Akhirnya sebuah ide terlintas, membuat surat. Mungkin ini akan terlihat sedikit kekanakan, tapi aku benar – benar tidak berani untuk menyampaikannya secara lansung. Aku lansung mengambil secarik kertas khusus untuk membuat surat yang sudah ku koleksi sedari dulu.
Mark,
Kau harus tahu ini. Aku menyukaimu sejak pertemuan pertama kita, 4 tahun yang lalu. Aku selalu mengingatnya, saat pertama kali kau menyapaku lalu kau tiba – tiba mengikat tali sepatuku yang terlepas. Karena sejak saat itulah perasaan itu tumbuh.
Aku tidak pernah menyangka kalau kau memiliki perasaan yang sama. Kau datang waktu itu dan dengan polos kau memintaku untuk menjadi pacarmu. Aku senang sekaligus sedih Mark, karena waktu itu kau akan segera debut. Aku takut kita tidak bisa bertemu, aku takut kita tidak bisa berkomunikasi. Tapi kau meyakinkanku kalau kau akan selalu menghubungi dan memperhatikanku. Dan aku berjanji untuk tidak membocorkan hubungan kita ini. Yang ingin kulakukan saat itu hingga sekarang adalah melindungi kariermu, Mark. Aku tahu ini sudah menjadi mimpimu, aku tahu menjadi seorang idol adalah keinginanmu, jadi aku tidak ingin menghancurkannya. Aku melakukannya sampai sekarang Mark. Tidak ada yang tahu kita berpacaran, kecuali keluargaku dan Bora. Hanya itu.
Tapi,aku merasa akhir – akhir ini hubungan kita semakin sulit. Kau semakin sibuk begitu pun aku. Kau juga semakin jarang menghubungiku, kau jarang sekali mengangkat teleponku. Mark, aku rasa aku sedikit berubah. Aku ingin sekali berkencang denganmu layaknya pasangan – pasangan lain. Tapi kau tidak punya waktu itu, waktuku juga tersita banyak untuk ujian dan persiapan masuk kuliah. Lagipula, aku tidak media tahu kalau kau sedang berkencang. Aku merasa itu akan berdampak buruk.
Mark, maafkan aku atas tingkahku akhir – akhir ini. Maafkan aku jika kau patah hati saat aku bilang ingin putus. Aku memutuskanmu bukan karena aku tidak mencintaimu lagi Mark. Aku masih sangat mencintaimu. Maaf aku baru memberitahumu sekarang, aku mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Amerika. Aku akan berangkat dua hari setelah hari kelulusanku. Aku tidak punya keberanian untuk mengatakannya lansung kepadamu makanya aku tulis surat ini.
Maaf Mark, tapi aku harus mengakhiri hubungan ini. Aku bukanlah perempuan yang sanggup menjalani hubungan jarak jauh, maafkan aku Mark. Aku tidak bisa berjauhan dengan seseorang yang memiliki hubungan spesial denganku. Selama aku masih disini saja sangat sulit bagi kita untuk bertemu dan itu benar – benar menyiksaku. Mungkin aku akan lebih tersiksa lagi saat aku sudah disana dan benar – benar tidak bisa melihatmu.
Mark, aku mencintaimu walaupun aku sudah memutuskanmu. Aku harap kau tidak marah Mark, bagaimanapun aku akan tetap menjadi sahabatmu, sebagaimana dulu sebelum kita berpacaran.
Aku mencintai dan menyayangimu Mark, kau tahu kau merupakan cinta pertamaku. Aku harap kau bisa menjadi cinta terakhirku juga Mark. Aku mengakhiri hubungan ini dan berharap Tuhan mau memberikan kesempatan bagi kita untuk menjalin hubungan lagi di waktu yang lebih baik. Aku ingin sekali melanjutkan hubungan ini disaat kita benar – benar sudah memiliki waktu untuk itu Mark. Aku mencintaimu.
Mark, aku ingin kau menjalani kehidupanmu dengan baik. Makan dengan baik, istirahat dengan baik. Berliburlah jika memang kau sedang tidak ada schedule. Berhati – hatilah agar kau tidak cedera saat perform, aku tidak mau kau terluka. Jaga kesehatanmu Mark, aku tidak ingin kau sakit.
Terimakasih sudah menjadi pacar yang terbaik yang pernah aku punya. Terimakasih sudah merawatku saat aku sakit waktu itu. Terimakasih sudah berusaha untuk memperbaiki hubungan kita. Terimakasih karena kau tetap meluangkan waktumu untuk menghubungiku. Terimakasih untuk selalu menyayangiku. Terimakasih sudah mencintaiku apa adanya. Terimakasih sudah menyemangatiku saat aku merasa lelah. Terimakasih karena kau tetap menjaga kesetiaanmu, walau kita jarang bertemu. Terimakasih untuk semua yang telah kau lakukan padaku Mark.
Aku harap kau tidak marah padaku. Aku benar – benar tidak berani untuk menyampaikannya secara lansung padamu. Aku tidak bisa menahan tangisku di depanmu Mark. Maaf juga karena aku baru memberitahukanmu disaat aku sudah akan pergi. Mark, kuharap kau bisa mengerti ini dan ketahuilah, aku akan tetap menjadi temanmu. Kapanpun kau membutuhkanku kau bisa hubungi aku. Aku mencintaimu Mark, dan aku akan menjaga perasaan ini. Aku mencintaimu.
YOU ARE READING
Say Goodbye, Love [Mark Lee]
FanfictionAku harap, rasa ini bisa muncul disaat yang tepat. Aku masih mencintaimu, Mark.