2

24 3 0
                                    

  "Hei mau pergi bareng nggak?"........
    "Eh jer,.....hehe, hmmm" ucap rumisha dengan terbata bata dan menggaruk tengkuknya yg tidak gatal.
      "Lo mau telat? Cepet gih naik, 10 menit lagi masuk"

Dan dengan sangat terpaksalah rumisha naik ke atas motor jerry.

Jerry merupakan teman sekelas rumisha tapi jarang sekali mereka akrab kalau bukan karena hal seperti ini. Itulah yang sedang rumisha bingungkan saat ini.

"Misha" ucap jerry di sela keheningan mereka saat berada diatas motor
"Ya" jawab misha singkat padat dan jelas.
"Elo..hmm" jerry seperti sedang menggantungkan pembicaraannya dan kemudian berucap "kok tumben elo telat hari ini?"
"Gue juga ga tau kenapa bisa telat padahal bangunnya udah kayak biasa"

Dan pada akhirnya jery pun ber 'oh' ria mendengar jawaban rumisha, hingga pada akhirnya merekapun sampai di sekolah.

Beberapa pasang mata memandang mereka dengan pandangan sinis ha bagaimana tidak seorang rumisha yang bisa dikatakan nerd bisa datang dan berboncengan dengan seorang jery yang terkenal karena ia yang bisa dikatakan brandalan namun cukup tampan di kalangan wanita wanita sekolah.

"Hmm jer aku duluan ya" ucap rumisha dan langsung berlari kecil menuju kelasnya.

_____

"Hei nerd, udah mulai berani ya lo sekarang!!" bentak seorang wanita yang rumisha kenal pemilik suara itu.

"Mmmm maksudnya" walaupun dengan gemetaran rumisha pun menjawab dan dengan kepala tertunduk khas dirinya.

"Lo tadi berangkat sama jery kan?!!" lagi lagi misha dibentak oleh perempuan ini.

"Ii...iiya kkk...kke..kenapa?" walau rasanya ingin menangis tapi rumisha menahannya, ia tau resiko menjadi dirinya. Tapi inilah kenyataan terlalu sulit untuk ia hadapi.

"Gue udah peringatin lo berapa kali sih, JANGAN PERNAH DEKETIN JERY LAGI, ngerti lo dasar gadis nerd oh iya lo kan NERD yang suka nyari perhatian guru dengan omong kosong lo itu ya kan, dan ini alaa sok sok an pake kacamata. LO itu mau cari sensasi mau ngedeketin jery kan?! Iya kan?!" cerocosnya tanpa meminta bantahan. Yang ditanya pun hanya bisa menunduk dan menunduk.

"Mm ggue gak ada maksud buat....." Belum selesai misha menjawab pertanyaan perempuan tadi, ia sudah keduluan memotong

"Alaa jangan banyak alesan lo, nih rasain" ucapnya sambil tersenyum licik dan langsung menjambak rambut rumisha yang sudah dikuncir rapi dan sekarang menjadi sedikit berantakan.

"Awwws, lepasin ngel" Ringis rumisha sambil memegang kepalanya untuk mengurangi rasa sakit

"Apa? Lepasin? Haha jangan harap seorang Angela Fridzindya Aurelia ngelepasin lo Nerd namanya aja males banget gue sebutin"

"Ya allah aku gak sanggup" ringis rumisha dalam hati dan masi memegang kepalanya yang sedang berdenyut tak karuan

Teeeeeet teeeet teeeet

Tiba tiba sura bel pun berbunyi menyelamatkan rumisha dari ancaman maut yang sedang ia hadapi.

"Akan gue lanjutin kalau besok besok lagi lo masih ngedeketin Jery!" tukasnya sambil menarik rambut rumisha dengan sekuat tenaga dan langsung berlari menuju kelas.

Yaa memang sedari tadi mereka berdebat di toilet sekolah, tak ada yang berani membela hanya karena angela adalah seorang anak yang termasuk kategori bergengsi di sekolah dan ia menyukai jery.

Rumisha pun langsung mencuci mukanya dan kembali menguncir rapi rambutnya dan kembali menuju ke kelasnya.







_________

Sampai disini dulu
Jangan jadi dark readers
Salam Author 😉

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang