1-

9 1 0
                                    

Malam itu setelah melakukan sholat isya Gevin segera menuruni anak tangga menuju ruang tv dibawah disitu terdapat Rendra,Susi (ibu Gavin juga Rendra),juga Malwan (ayah nya).

" Sudah pukul 19.30 kamu mau kemana Gavin?, " teriak ibunya susi dari arah dapur dengan membawa beberapa cemilan untuk dimakan didepan tv,

" iya lagipula besok kan kamu juga sekolah gev, " sambung malwan.

" Gevin mau ketoko buku sebentar mau beli buku buat besok, " bohong Gavin.

Sebenarnya ia ingin ketoko buku hanya untuk mencari kembali sosok gadis yang kemarin juga pagi tadi yang ditemuinnya disekolah Gevin yakin bahwa cewek yang tadi juga sering ketoko buku tersebut.

" lahh sejak kapan lo peduli dengan pelajaran sekolah?, " teriak Rendra, penasaran karena pasalnya saat disekolah Gavin sama sekali tidak fokus pada materi pelajaran.

Karena menurutnya pelajaran hanyalah membuatnya ngantuk juga caranya nenerangkan sangat berlebihan menurutnya itu tidak penting untuk masa depannya yang penting nanti kelak dia akan nikah juga punya anak dari istrinya pikir Gavin.

" Huss diem lo gini-gini gue juga pernah merhatiin guru saat ngajar kali, " bela Gavin pada dirinnya sendiri.

" Yaudahlah Gavin mau pergi dulu takut ceweknya pergi ehh maksutnya takut tokonya tutup karena udah malam. " teriaknya sambil berlari menuju garasi untuk mengambil motornya,

sedangkan yang ada diruang tv sedang bingung dengan apa yang Gevin lakukan tidak biasannya dia pergi ketoko buku dan juga perkataannya yang menunjukkan bahwa dia sedang ditunggu seseorang tapi siapa?

Ntahlah hanya Gavin,Tuhan, danjuga orang ditoko buku yang mengetahui apa yang dilakukan Gavin ditoko buku tersebut.

___________________________

Setelah sampai ditoko juga saat Gevin sudah memarkirkan motornya diparkiran bukan dijalanan yaaa:v,

Gavin segera menuju ketempat dimana ia bertemu dengan cewek tersebut namun setelah mutar-mutar dipenjuru dunia eheheh maksutnya dipenjuru sudut toko buku Gevin sama sekali tidak menemukan gadis tersebut

dan akirnya saat disebuah cafe yang tak jauh dari toko buku Gavin menangkap sosok gadis yang ditemuinya kemarin juga tadi pagi sedang meminum coffe juga membaca sebuah novel ditangannya,Gevin pun tak ambil pusing dan langsung menghampirinya.

" Hayy... ," sapa Gevin padanya sambil mengulurkan tangannya untuk mengajak berkenalan.

" Kenalin gue Gevin orang yang tadi pagi sembunyi dibalik punggung lo karena kejaran si satpam tadi " katanya sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Cewek tersebut membalas uluran tangan Gavin " gue L. Widya Lavanaya, bisa lo panggil widya " balasnya,

setelah itu widya melepaskan cekalan tangan Gavin sambil menampilkan senyumnya,

" manis kayak gula tapi lebih manisan ini kayaknya " batin Gevin.

" Gevin Gevv haloo.." ucap naya sembari melambaikan tangan didepan muka Gevin yang sedang melamun

namun dengan kikuk Gavin langsung tersadar dan cengengesan sendiri, anehh batin naya.

Setelah mereka ngobrol ngomongin hal yang menurutnya unfaedah sambil meminum pesanan masing-masing tiba-tiba ponsen widya bergetar dan menampilkan pesan panggilan masuk

tak sengaja Gevin mengintip dan ternyata itu dari ibunya si Widya setelah Gavin melihat jam pada tangannya yang setia untuk mengingatkan waktunya Gavin terkejut karena jam menunjukan pukul 21.50 yang artinya 10 menit lagi akan segera pukul 10 malam

" segitu lamanya yaa gue asik ngobrol sama lo ", kata Gevin dengan sesekali memandang wajah Naya yang memancarkan raut wajah ketakutan,

ya memang waktu sudah malam pikir Gavin widya takut untuk pulang karena pasti dijalan sudah sepi namun itu tidak benar.

" Kenapa? " Tanya Gevin halus. Naya memandang wajah Gevin sebentar sebelum kemudian dia memandang keluar pintu,

" gue takuk kalok gue pulang nanti pasti bakalan dimarahi abis-abisan oleh ayah gue " jawab Naya gugup.

" Kalok gitu gue anterin aja biar gue yang omong sama ayah lo kalo lo pulang malam itu gara-gara gue, kan gue yang ajak lo " ngobrol sampai gaktau waktu sambung Gevin menenangkan

kemudian Naya mengangguki nya dan berharap apa yang dikatan Gevin beneran dia tidak akan dimarahi oleh ayahnya.

Setelah sampai didepan rumah widya terlihat seorang paruh baya yang diperkirakan adalah ayah dari widya dengan tatapan mata yang tajam mengarah ke mereka ber2,

" Diya, Sudah jam berapa ini? Kamu habis dari mana aja ? " tanya ayahnya bertubi.

" Emm tadi aku abis da dari cafe depan toko buku yah " jelas widya sedikit gugup akibat tatapan ayahnya.

" Maaf om tadi saya gak sengaja ketemu sama widya jadinya saya ajak ngobrol dulu sebentar dan gak sadar udah malem, saya minta maaf om " jelas Gevin lebih lengkap agar widya tidak dimarahi.

" oh yaudah kamu widya langsung masuk kamar dan tidur, dan kamu..? " omong ayah naya yang terputus,

" Gevin om " sambung gevin,

" yaa dan kamu gevin segera pulang idah malam dan makasih udah mau ngantar widya pulang " ucap ayah widya lagi.

" yaudah om saya pamit dan wid selamat malam hehe " ucap gevin sambil cengengesan gajelas

"asalamualaikum " sambungnya sambil berlari ke motornya di depan pagar dan langsung tancap gas ke rumahnya.

" sinting " batin widya sambil berlalu ke kamarnya.





...........................

Yang ini baru ya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LAVANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang