kehidupan setelah ayahku menikah

17 3 2
                                    

Setelah ayahku menikah untuk kedua kalinya, aku cemas. Karena takut bila ibu tiriku diperlakukan seperti ibu kandungku dan aku.

Tapi nyatanya tidak! Ayahku selalu memberi apa yang ibu tiriku inginkan, bahkan mereka sering sekali keluar rumah tanpa aku. Ketika mereka pulang... Aku selalu di suruh untuk membantu membawa semua barang yang mereka beli. Terkadang barang itu sangat banyak.

Suatu saat aku tak sengaja menjatuhkan barang yg ibu tiriku itu beli, dia marah sambil berkata

"Jadi anak nggak becus bgt sih!?!" sambil mendorongku yg ingin bangun dari jatuh akibat barang

"Papah!! Liat deh kelakuan anak kamu, masa kayak gini doang nggak bisa" sebut ibu tiriku

Ayahku langsung menamparku dan berkata "heh, anak lemah! Masa barang segini doang kagak bisa kamu bawa?!?"

"Tau nih!!" sahut ibu tiriku

Aku yg ingin meminta maaf langsung terdiam, karena mereka tidak sama sekali memberiku telah untuk berkata, jadi.. Aku hanya bisa diam.

Di hari yang lain, aku sedang mengambil raport UKK bersama ayahku, lalu saat dia melihat nilai ku yg rata-rata langsung membawaku ke mobil tanpa berkata sedikit pun.

Sesampai di rumah, aku langsung di dudukan ke kursi makan dan langsung di tampar dan dipukuli lenganku sampai merah, lalu ibu tiriku datang dan bertanya

"Sayang, apa yang terjadi sampai kau pukuli putrimu ini?" tanya ibu tiriku yang terlihat senang

"Lihat ini" ucap ayahku sambil menunjukan nilai yg kudapat

"Ooh.. Jadi ini penyebabnya? Lanjut aja terus, malah kalau bisa lebih keras lg"  jawab ibu tiriku sambil melangkah menjauhi ku

Aku sangat ingin menangis waktu itu, tapi bila aku menangis, akan semakin keras pukulan yang kudapat dari ayahku.

Hari demi hari berlalu, aku sedang bermain boneka bersama teman sebayaku, aku menggunakan baju lengan pendek sehingga memar dan luka yg di sebabkan oleh ayahku terlihat! Temanku bertanya

"Risa! Tanganmu kenapa?" sambil menunjuk pada luka di lenganku

"Tidak apaapa kok, bukan karena apa-apa" jawabku sambil bersedih.

Tak terasa waktu sudah sore, waktunya temanku di jemput oleh ibunya, aku sempat berbicara sedikit dengan ibunya. Namun ada suatu percakapan yg membuatku sedih yaitu

"Risa, kamu sudah beli baju buat lebaran belum?" tanya ibu temanku

"Belum tante" jawabku dengan raut sedih, mengingat kalau semenjak ayahku menikah lagi, aku tak jarang sekali di berikan baju baru

"Ooh.. Begitu, harus cepet dong nanti nggak dapet lagi" jawab ibu temanku itu

"Iya tante" hanya itu yg bisa ku jawab dari mulutku ini

Mungkin menurut kalian ini adalah hal biasa jika tidak di berikan baju baru, namun menurutku juga bukan hal yg penting, namun bila ada seorang orangtua yg bertanya demikian pada ku, itu bisa membuat diriku sedih.

- BERSAMBUNG...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang