Don't Leave Me ( 날 떠나 지 마 )

PART 3

Bagaimana mungkin kita saling jatuh cinta, namun ditakdirkan untuk tidak bersama?

☆ ☆ ☆ ☆ ☆

Happy Reading ...

Ketika semua fokus dengan makanannya, tiba-tiba Jessica berkata

"Yuri-ah, apa kau kembali ke Seoul untuk nya ??"

Tak hanya Yuri, bahkan Taeyeon dan Yoona merasa ketegangan menyeruak di diri mereka, akibat pertanyaan yang di lontarkan oleh sahabatnya itu.

"Entahlah..."

"Tapi, jika aku boleh jujur aku masih sangat mencintai nya. Bohong jika aku tidak menginginkan untuk kembali kepadanya".

"Kalian harus tahu bahwa aku benar-benar menyesal.."

Ucapan Yuri benar-benar membuat sahabatnya tidak tega kepadanya. Tetapi berbeda dengan Taeyeon, dia merasa takut, takut dengan kembalinya Yuri ke Seoul setelah sekian lama yeoja itu memilih menetap di New York.

☆ ☆ ☆ ☆

Siang ini dilalui oleh pasangan ibu dan anak dengan berbelanja di kawasan perbelanjaan terbesar di Korea, yaitu Hyundai Mall.

Setelah beberapa jam berbelanja, Ny. Choi dan menantunya memutuskan untuk membeli makanan karena perutnya sangat keroncongan. Mereka memilih makan dengan menu andalan restoran ini.

"Fany-ah, apa kau suka dengan makanannya?" tanya Ny. Choi membuka percakapan.

"Ne eomma, aku menyukainya. Makanannya sangat enak". jawab Tiffany

Ny. Choi terus menatap Tiffany yang tengah sibuk dengan makanannya. Tiba-tiba beliau menggenggam tangan menantunya dan berkata
"Eomma tau sayang, pasti pernikahan ini sangat menyulitkanmu. Eomma juga minta maaf karena Siwon masih bersikap dingin terhadapmu. Tapi, kau harus tau sebenarnya anak itu sangat hangat dan penyayang bukan seperti saat ini. Jadi, eomma mohon padamu tetaplah bersama Siwon, apapun yang terjadi jangan tinggalkan dia."

Entahlah saat Ny. Choi melihat wajah Tiffany dia merasa sedih karena dia sangat tau anaknya belum bisa menerima nya sebagai pendamping hidupnya.

Tiffany yang mendengar perkataan ibu mertuanya yang tiba-tiba membahas tentang pernikahannya, mengingatkan dia akan perilaku-perilaku suaminya yang belum bisa menerimanya.

"Gwaenchana eommoni.. aku tau ini pasti sangat berat juga untuk Siwon oppa. Aku baik-baik saja." jawab Tiffany sambil memaksakan senyum terbaiknya.

☆ ☆ ☆ ☆

Siwon yang telah selesai dengan pekerjaan nya hari itu langsung bergegas menuju lift dan turun ke parkiran. Ia masuk ke dalam mobil mewahnya dan menjalankannya ke jantung kota Seoul. Setelah menempuh beberapa waktu, dia berhenti di tempat tujuannya. Dia selalu datang ke tempat ini untuk menumpahkan semua masalahnya, bisa dikatakan bahwa tempat ini adalah saksi bisu kehidupan seorang Choi Siwon. Tempat ini adalah Sungai Han, tempat yang menjadi favoritnya.

Siwon duduk di kursi yang di sediakan di pinggir Sungai Han, dengan pandangan lurus kedepan. Seketika bayangan yeoja yang selama ini mengisi lubuk hatinya terus muncul bagaikan video yang terus diputar. Yeoja itu meninggalkan Siwon begitu saja, dan bodohnya dia masih sangat mencitai yeoja itu.
Seharusnya saat ini dia bersyukur bukan? Mempunyai istri seperti Tiffany, baik, lembut penyayang, dan selalu perhatian. Tetapi, hatinya tidak bisa dipungkiri bahwa dia tidak bisa berpaling dari yeoja yang sampai detik ini masih setia mengisi relung hati seorang Choi Siwon, entah sampai kapan.

Siwon mendengus sebal sebelum berdiri melangkahkan kakinya dengan gontai menuju mobil yang ia parkir dan menuju ke rumah.

☆ ☆ ☆ ☆

Tiffany keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang ia gunakan untuk membungkus tubuh polosnya.
Tiffany hendak pergi ke dalam walk in closet sebelum ia menyadari pintu kamarnya terbuka dan menampilkan namja yang tiba-tiba dirindukan olehnya, siapa lagi jika bukan suaminya Choi Siwon.

"Oppa, kau baru pulang?" tanya Tiffany kepada suaminya yang hanya diam saja, bahkan memandangnya pun tidak. Selalu saja seperti ini, Siwon selalu buang muka jika sudah berhadapan dengan istrinya.

"Mandilah oppa, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu". lanjut Tiffany lalu pergi menuju walk in closet.

Di dalam walk in closet Tiffany berdiri bersandar di salah satu lemari dengan memejamkan matanya

Apa sangat sulit bagimu untuk menerimaku oppa?

Tanpa ia sadari air mata yang sedari tadi ia tahan akhirnya pun keluar juga. Rasa sesak menyelimuti relung hatinya.

Apakah aku bisa bertahan?

☆ ☆ ☆ ☆

Suasana di meja makan begitu hening, hanya suara dentingan sendok dengan piring yang mengisi suasa makan malam di keluarga Choi.

"Siwon, apa kau menyetujui untuk mengurus proyek yang ada di Jeju?"
Tanya Tn. Choi kepada putra sulungnya.

"Tentu appa".

"Tiffany, besok pagi kau harus ikut dengan Siwon ke Jeju. Untuk menemani Siwon mengurus proyek disana, tidak lama mungkin hanya 1 minggu".

Tiffany yang mendengar namanya di sebut langsung mendongakkan kepalanya.

"Ne..?" reflek Tiffany begitu terkejut dengan apa yang baru saja ayah mertuanya katakan. Ikut ke jeju ??

"Tidak ada penolakan sayang, karena nanti disana akan ada pertemuan-pertemuan yang mengharuskan Siwon membawa istrinya. Kalian tenang saja, Appa sudah mengurus semuanya. Kalian hanya tinggal berangkat".

Setelah Tn. Choi selesai bicara, Ny. Choi langsung menyambungnya dengan pernyataan yang begitu mengejutkan.

"Manfaatkan perjalanan selama 1 minggu ini untuk honeymoon. Awas saja Siwon jika kalian sampai rumah, istrimu belum hamil juga. Eomma akan membunuhmu.
Eoh... apa Eomma harus ikut dengan kalian ??"

"Siwon yang marah mendengar perkataan ibunya, langsung memukul meja dengan sedikit keras, sambil berkata "Bisakah eomma tidak usah mengurusi hidupku. Dan untuk permintaan eomma, jangan harap itu akan terjadi. Aku tidak sudi menyentuhnya."

Tiffany yang mendengar itu langsung menundukan kepalanya dalam-dalam, sambil memejamkan mata. Rasa sesak langsung menjalar di seluruh tubuhnya.  Namun, entah ada apa tiba-tiba Tiffany berdiri dan berkata

"Sebegitu bencinya dirimu padaku oppa, apa salahku eoh ??"

Setelah mengucapkan hal itu Tiffany langsung berlari ke luar rumah.
Dia hanya ingin pergi dari sini, tapi apa daya dia bukan siapa-siapa.

☆ ☆ ☆ ☆

TBC

Mian aku kembali dengan PART pendek banget 🙏🙏

Please KLIK

VOTE + COMMENT

Terimakasih 💕💕💕💕

@RetnoNovianti17