"Aku dan Dia" Eps 3-Karena Malam Ini (End)

19 1 0
                                    

28 Maret 2014

Malam ini, malam yang benar-benar aku tungguMalam yang menjadi saksi hubungan antara aku dan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini, malam yang benar-benar aku tunggu
Malam yang menjadi saksi hubungan antara aku dan dia.
Bisakah kita kembali bersama?

"Mahh, aku berangkat dulu ya!"
Pukul 19:20, aku berangkat menuju taman untuk menagih janjinya sore itu.
Kupacu motorku untuk menemuinya di taman.

Setibanya aku di taman, tak kudapati seorangpun disana. Aku mencoba mencari kursi panjang, agar aku bisa duduk disamping dia nanti.
Kunyalakan handphone-ku demi mengusir kebosanan yang menyerangku.

Tak terasa, sudah lebih dari 30 menit aku menunggunya sendiri disini. Dia yang kuharapkan datang, tak kunjung datang menemuiku.
Aku memang tidak bisa menanyakan dia lagi dimana, karena memang semua kontaku di blokir dari dia.

"Jangan-jangan dia ga datang lagi" kataku sedikit kesal.

Setelah lama aku menunggu disini, suatu suara yang berhasil mengangkat wajahku untuk mencari pemilik suara itu.

"Beni" Kamu memanggilku pelan

Segera aku mengangkat wajahku, mencari pemilik suara itu.

"Ah Bella, kamu udah sampai" Jawabku
"Maaf ya aku telat"

Dia langsung duduk dikursi panjang pas di sebelahku.

Aku melihat jam yang dipakainya.
Jam yang penuh kenangan, dan
Dia juga melihat jam yang aku pakai.
Jam yang merupakan pasangan dari jam miliknya.

"Kamu masih menyimpannya ya ben" kata Bella pelan
Aku cuman mengangguk pelan mengisyaratkan "iya" kepadanya.

"Ayo kita bahas ben" kata Bella pelan
"Eh nanti ajadeh Ben, kita kesana aja dulu yuk" Ajaknya sambil menunjuk mas penjual permen gulali di pojok taman.

"Ayuk" Jawabku, sambil menggandeng tangan Bella, tapi kenapa? Kali ini dia tidak mencoba untuk melepas tanganku darinya.
.
.
.
"Mas, gulalinya dua ya!" Kataku
"Siap"

Ditengah menunggu gulalinya jadi, aku mencoba untuk mengobrol dengan Bella.

Aku menyenggol bahu Bella pelan yang sedang asik melihat proses pembuatan gulali.

"Bel.." Kataku
"Iya Ben?"
"Tadi kenapa lama?"
"Oh tadi, nunggu angkotnya lama hehe" Bella tersenyum manis.

"Bel.."Kataku lagi
"Iya Ben?"
"Bel.."
"Iya.."
"Bel.."

Bella tidak menjawab panggilanku lagi, dia diam sesaat lalu membelokkan wajah ke arahku.
Matanya menyipit dan mulutnya memonyong, yang menandakan dia kesal. Tapi kenapa ekspresi seperti itu malah membuat dia semakin manis?

"Bel.."
"Manggil lagi, aku cubit nih!" Bella kesal dengan mulut monyongnya.
Aku mendekatkan mulutku ke telinganya, mencoba membisikkan suatu kata.

Story About LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang