Magic Shop

803 115 17
                                    

Karna aku hanya seseorang yang pernah singgah saja, bukan pemilik yang mempunyai hak paten atas dirimu.
◈◈◈◈◈
.
.
.
.
.


Seoul 14:23 Kst
2018

Seorang namja cantik. tengah duduk dikursi halte dengan keadaan tak tenang. Bibir mungilnya bergumam kesal walau wajah manis itu menampakkan definisi datar. Nyaris tak berkespresi. Yoongi namanya.

Pria yang berkuliah disalah satu universitas terkenal korea mengambil jurusan *** dan baru semester dua. Dirinya baru hendak pulang pasca menyelesaikan kelas siangnya, ingin cepat menuju rumah membersihkan diri lalu berbaring dengan indah dikasur nyamanya -ya niat itu hanya sebatas niat

Karna pada nyatanya ia harus menelan pil pahit pasal mobil tiba2 mogok menyebabkan dirinya harus rela menunggu kedatangan bis dihalte dengan wajah murung. Jika bukan karna adiknya itu yang minta ralat memaksa bertukar tak mungkin ia mau membawa mobil rongsokan ke kampus.

Namja itu mengadah menatap langit yang tiba2 saja bersuara, -guntur dengan iringan tetes tetes air menurun pelan. Ia memejamkan matanya emosi. Harus seberapa sial lagikah dirinya hari ini?

Yoongi sedikit berjengit kaget melihat orang2 dari berbagai arah datang dan merapatkan diri mereka memenuhi halte berusaha terlindung dari air hujan yang kian deras. Dengan terpaksa ia bangkit memilih berdiri juga menyingkir keujung halte, celana jeansnya terkena irisan hujan membuat noda hitam terlihat. Tapi ia tak mampu melakukan apapun.

Ia sedikit risih memperhatikan bagaimana padatnya halte saat ini. Memilih mengalihkan tatapannya kearah jalanan yang terpatri berbagai mobil datang dan pergi juga kendaraan lain disana, berharap salah satu bus yang ia tunggu datang dengan cepat agar ia bisa segera pulang.

Yoongi terfokus pada satu sosok berpayung hitam ditaman berjalan tenang seolah menuju halte. Hitam, ia malah terlihat memikirkan sesuatu berwarna hitam itu bagai tak asing lagi dinetranya.

Benar saja, si pemegang payung memang bermaksud ketempat itu. Lebih tepatnya menghampiri yoongi dan dirinya mengenal jelas sosok pria yang kini memberikan payung itu padanya, yang kini menatapnya dengan wajah datar. Park Jimin Salah satu juniornya dikampus.

"E-eh?"
Yoongi jelas terkejut kala si pria menarik keluar dari halte untuk berlindung dibawah payung hitam kecil itu bersamanya. Ya, kecil membuat kedua tubuh itu kian mendekat bermaksud tak ingin basah karna air, walau sia2 mengingat irisan hujan yang sungguh deras.

"J-jimin ssi?"
tanyanya bingung, namja itu bukannya menjawab malah terus berjalan dengan lengan begitu apik merengkuh bahu sempit yoongi

Dingin. Definisi jimin.

Canggung.definisi keadaan mereka kini, Yoongi tak tau akan kemana walau jelas ia tau jalan yang dilaluinya kini, ia tak mungkin berbalik kehalte karna tak ingin terkena hujan. Juga fikirnya jika jimin itu bukan orang jahat yang berniat menculiknya.

Hingga tibalah mereka pada sebuah mobil hitam terparkir tak jauh dari halte. Jimin membuka pintu itu lalu memasukan yoongi yang masih kebingungan kedalamnya, menutup pintu dan berlalu dari sana. Sinamja mengalihkan atensi nya pada orang yang berada didepan kemudi kini

"Hoseok?"
heran lagi. Dia kenal hoseok, teman dari adiknya .

"Aku akan mengantarmu pulang"
ucapnya mulai menyalakan kendaraan itu dan melaju pergi.
Walau masih bingung tapi yoongi hanya diam saja, merenungkan beberapa hal.

Magic Shop [MinYoon] √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang