3. Siapa orangnya?

203 17 1
                                    

8
88
888
8888
88888

Author Pov

Semakin lama kantin semakin ramai. Saat ini bukan hanya ve saja yang makan dikantin ini tapi saat ini juga ia sudah ditemani 3 sahabatnya, yaitu Shania, Melody dan Shani.

"Ve. Kamu tau nggak? Besok ada murid baru disekolah kita." ujar gadis paling pendek diantara Shani dan Shania siapa lagi kalo bukan Melody.

"besok?"ujar ve bingung.

"Iya besok. Tapi beritanya udah nyebar dari kemarin. Gara gara si ketua osis Nadse yang ngasih pengumuman di mading, jadi tau sendirilah kalo ada murid baru disekolah bakal kaya apa." ujar Shania menjelaskan.
Ve hanya menganggukan kepalanya.

"Cowok? Cewek?" tanya Ve.

"Cewek. Aku sih gak tau cantik atau enggak. Tapi dia pindahan dari kanada katanya."kini giliran Shani yang menjelaskan.
Ve hanya menganggukan kepalanya, lagi?

"Udah yuk ke kelas. Bel bentar lagi bunyi." ujar melody. Diangguki ke 3 nya.

88
888

Skip belajar langsung istirahat.

Istirahat kali ini Ve berpisah dengan teman temannya ( shania, shani dan melody). Saat teman temannya pergi keruangan eskull, dia pergi ke perpustakaan, entah akan membaca atau ia akan tidur di tempat surga buku itu.

Chitt

Suara benda bergesekan antara lantai dan kursi itu disebabkan ve yang menggesernya.

Ia membuka sebuah novel bergenre detektif kesukaanya.

Belum satu halaman ia membaca tapi matanya sudah berat dan yap dia tidur, sepertinya matanya sedang tidak bisa diajak kompromi untuk membaca.

'Tolong jagakan dia, Kumohon.'

'Dia sudah cukup menderita dengan takdir yang menimpanya'

'Kumohon kembalikan ia ke sifat aslinya'

'Rasa sakitnya tak sebanding yang aku rasakan'

'Tolong buka topeng yang selalu ia pakai, Tolong beri tahu dia bahwa dia tak pernah sendirian, Ada aku yang selalu menjaganya meski tak disampingnya tapi dari alam lain'

'Kumohon'

Di dunia nyata, kini ve masih duduk dalam keadaan tertidur tapi ada air mata yang menyeruak keluar dari mata indahnya itu. Tak selang beberapa menit mata indah nan cantik itu terbuka, tangan kanan dan kirinya bergerak untuk menghapus jejak jejak air mata yang keluar tadi.

'Aku janji aku akan menjaganya'

Gumam-an itu terdengar meski pelan, tapi ada makna di balik kata itu.
Janji? Menjaganya? Siapa?

Ve sebenarnya tidak tahu siapa yang harus ia jaga. Tapi nampaknya orang dalam mimpinya itu sangat mengharapkannya untuk menjaga seseorang yang mungkin berarti bagi orang tersebut.

88
888

Bel masuk sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu.
Saat ini ve sedang ada dikelasnya untuk belajar fisika. Pelajaran yang paling susah menurutnya karena dari kelas satu ia tak pernah mendapat nilai tinggi pada mata pelajaran tersebut tidak seperti pelajaran lainnya yang dengan mudah ia taklukan.

Saat guru di depan menjelaskan materi pelajarannya, pikiran ve malah melayang pada mimpi itu.

'Apa sebegitu menderitanya orang yang harus dijaga itu.' batin ve.

Setelah berperang batin, akhirnya Ve memutuskan untuk mencari orang yang harus dijaganya itu agar ia bisa tidur dengan tenang karena ia punya firasat kalau tak ia turuti keinginan orang itu maka orang itu akan terus datang dalam mimpinya sampai Ve mau menolongnya.

Brakk

Suara gebrakan meja berhasil mengagetkan ve. Kepalanya mendongak keatas dan terdapat pak dino -guru fisika- sedang menatapnya tajam.

"Apa liat liat. Berani kamu melamun di pelajaran saya. Mau saya kurangi nilai kamu, biar nilai kamu nol sekalian." ujar pak Dino.

Ve hanya mampu menundukkan kepalanya.

"Keluar!" Teriakan tersebut berhasil membuat ve mendongakkan kepalanya, kaget.

"Ta-Tapi pak.."

"K E L U A R!"ucapannya terpotong oleh pak Dino.

Ve hanya mengangguk dan bangun dari kursi berjalan pasrah keluar kelas.

8
88
888

Kringg  Kring Kringgg

Bel pulang berbunyi. Para murid HS Academy berhamburan keluar kelas, bahkan gurunya belum selesai berbicara, para murid sudah habis dalam artian keluar semua, guru hanya mampu melongo dan menggerutu tidak jelas.

"Dasar. Murid murid tidak tahu diuntung." gerutu para guru kelas yang ditinggalkan para muridnya.

"Ve. Tadi kamu kenapa ngelamun. Setau aku, seenggak sukanya kamu sama fisika, kamu gak pernah mancing emosi pak Dino deh." Ujar Melody yang diangguki oleh Shani dan Shania.

Saat ini mereka berempat sedang perjalanan menuju mobil mereka yang berarti mereka ada diparkiran sekolah.
Mereka selalu satu mobil jika tak ada urusan penting yang mengharuskan mereka bawa mobil sendiri sendiri.

"Gak papa kok. Cuma lagi ada pikiran aja akhir akhir ini." jawab ve seadanya. ketiga temannya hanya mengangguki tidak mau memaksa ve untuk cerita.

Pikiran gadis berpipi chubby itu tertuju kembali pada mimpinya itu.

'Apa aku bener bener harus mencari orang itu?' batin ve. Batin ve mulai berperang kembali.


To be continue...

88888
8888
888
88
8

Maaf agak gak jelas ceritanya.😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tolong Jagakan DiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang