Pahit manis kehidupan selalu menyertai. Kalian tinggal pilih, menikmati kepahitan dan mengabaikan rasa manis? Atau meninggalkan rasa pahit dengan berusaha mencari rasa manis? Semua orang berhak bahagia, sama halnya dengan Minghao. Meski masa lalu se...
Pro : 1. Adegan masa lalu (mantan kekasih) 2. Kiss scene 3. Blood 4. Tears 5. Rumah sakit
Kontra : 1. Perpisahan 2. Kematian
Muse : Gashina - Sunmi
Author's Note : Halo! First of all, aku mau ucapin, Happy Junhao Day! Aku seneng bisa berpartisipasi di JunhaoFicFest ini dan ya ampun, ini promptnya siapa? Tantangan banget buat aku, makasih ya promptnya bagus uWu dan hmm ini pertama kali aku nulis cerita yang genrenya misteri, ada psikopatnya pula, jadi maklumin aja kalau misterinya kurang dapet ya, atau adanya ketidaksesuaian dengan prompt atau jalan cerita yang kurang menarik atau ceritaku kepanjangan, dan masih banyak kekurangan yang lainnya :'3 i try my best._.V okay, happy reading dan jangan lupa untuk selalu mencintai uri Junhao😘😘
Summary : Pahit manis kehidupan selalu menyertai. Kalian tinggal pilih, menikmati kepahitan dan mengabaikan rasa manis? Atau meninggalkan rasa pahit dengan berusaha mencari rasa manis? Semua orang berhak bahagia, sama halnya dengan Minghao. Meski masa lalu setia bertengger di kepalanya, ia berhak bahagia, bukan?
***
Sebelum membaca, jangan lupa tekan ⭐
Sebelum membaca, jangan lupa klik backsoundnya
H A P P Y R E A D I N G
***
Keluarga seharusnya memberi rasa aman untuk seseorang. Keluarga harusnya memberikan kehangatan di saat dunia luar begitu dingin. Keluarga harusnya menjadi tempat untuk kembali dan merasakan kasih sayang. Iya, seharusnya seperti itu.
Tapi bagaimana dengan istilah broken home? Keluarga bukan tempat semacam itu. Justru, keluarga adalah hal yang paling menyakitkan dan menyesakkan.
Seperti yang dialami seorang pemuda berparas manis bernama Xu Minghao. Ia mengalami sesuatu yang disebut broken home sejak usianya lima tahun. Pada umumnya, usia lima tahun adalah usia dimana seorang anak mulai belajar banyak hal. Minghao belajar dengan baik dari apa yang dialaminya sejak usia lima tahun itu.
Kejadian yang menimpanya tentang kedua orangtuanya sangat membekas di hati dan pikiran Minghao. Dimana saat itu, setiap malam Minghao mulai menanyakan keberadaan ayahnya yang tidak pulang-pulang. Jawaban yang sama dari ibunya selalu diterima oleh Minghao, yaitu pergi kerja.
