Hari sudah pagi, kebetulan hari ini puasa sudah berakhir. Fatim terbangun di kamarnya yang bercat Biru, dengan diselimuti hiasan bintang. Fatim segera menarik selimutnya dan berdiri.
“Hoahm! Morning World!!” ucap Fatim sambil menguap.
“Atim keluar dulu, siapa tau Qahtan nunggu Kak Atim diluar” kata Fatim menjalan menuju ke pintunya.
Fatim membuka pintu. Melihat Qahtan menunggu diluar. Fatim segera memegang tangan Qahtan dengan piyama kuningnya. Fatim tiba - tiba mendengar sesuatu.
“Qerja lembur bagai quda ~” Kak Sohwa bernyanyi dengan headphone di telinganya.
“Samfai lupa orang tua ~” Kak Jidah menyambung Kak Sohwa.
“Oh hati terasa durhaqa ~” Bang Thoriq menyambung Kak Jidah.
“Apaan sih kakak ini?" ucap Fatim sambil tertawa.
“Nih dengerin” kata Sohwa.
Sohwa melepas headphonenya, menaruhnya di Fatim dan mereplay.
“Qerja lembur bagai quda ~” Fatim ikutan bernyanyi
“I want it too!” kata Qahtan kegirangan.
Thoriq melepas headphonenya dan mengulang apa yang Kak Sohwa lakukan.
“Udah - udah ntar promosi” kata Writer pake muka sebel.
Saking enaknya mendengar lagu qasidah, tiba - tiba umi memanggil.
“Kita hari ini ke mall!" kata Umi sambil tersenyum.
“Yah, tapi mi. Atim liat di ramalan cuaca pagi ini bakal hujan” kata Fatim memakai muka sedih.
“Ntar sore?” tanya Umi.
“Insyaallah terang mi” kata Fatim sambil tersenyum.
“Yasudah kita ke mallnya sore yaa!” seru Umi kepada mereka.
Ramalan cuaca benar! Pagi ini hujan turun sangat deras. Tapi untung Fatim di rumah.
“Kak Fatim, let's play hujan - hujanan!” kata Qahtan kegirangan.
“Sorry Qahtan, I don't want to. You'll be sick” kata Fatim tersenyum.
“Okay kak Fatim!” jawab Qahtan tersenyum.
Qahtan naik keatas bermain dengan mainan dinosaurus kesayangannya. Tiba - tiba Saaih muncul di belakang Fatim.
“Gak ada alasan lain gitu kalau kamu punya Ombrophobia tim?” tanya Said sambil meledek.
“Ih bang Saaih!” kata Fatim jengkel.
“Canda tim!” kata Bang Saaih nyengir.
“Atim naik dulu mau nemenin Qahtan” ucap Fatim.
Fatim menaiki tangga dan memasuki kamar Qahtan. Dia bermain sama Qahtan sampai siang. Dia tertidur di lantai sampai sore.
“Kak Fatim, Kak!” panggil Qahtan.
Fatim terbangun dengan baju rumahnya.
“What Qahtan?” tanya Fatim masih ngantuk.
“Let's go to the mall! It's already 4 PM kak!” ajak Qahtan sekaligus mengingatkan Fatim.
“Okay!” sahut Fatim.
Fatim berganti baju dan melihat langit mulai gelap. Sudah tidak hujan lagi, ia bersegera masuk ke mobil. Sesampainya di Mall. Fatim bertemu Bang Atta bersama Kak Billa baru keluar dari salon
“Eh Bang Atta!” teriak Fatim.
“Eh Fatim!” senyum Bang Atta.
“E-eh, Halo kak?” tanya Fatim sekaligus menyapa.
“Kak Nabila Aprilia, panggil aja Kak Billa” kata Kak Billa tersenyum.
“•••”
KAMU SEDANG MEMBACA
Ombrophobia.
FanfictionOmbrophobia adalah phobia akan hujan / mendung yang dipercaya menembak anak - anak dan bukan orang tua. Biasanya, anak-anak muda diketahui lebih menderita dari Ombrophobia daripada orang dewasa. Beberapa mungkin takut hujan sangat lebat yang menyer...