Raisela POV
Sepulang dari rumah Aston. Aku dan mama langsung masuk ke dalam rumah. Namun, di teras ada papa, ah rasanya aku tidak suka menyebutnya papa."Dari mana kalian hah?" Tanya Pria itu
"Dari rumah temannya Rai" jawab mama
"Ooh orang kaya itu, deketin terus aja siapa tau dia kasih kita sebagian hartanya" ucap pria itu
"Ayo ma kita masuk" ucapku pada mama
"Eh kamu bantu papa, kepala papa pusing" ucap Pria itu dengan sempoyongan karena mabuk
"Udah kita bantu aja" ucap mama padaku
Aku pun terpaksa membantunya masuk ke dalam rumah.
"Oh ya, nanti ambil mobil papa di bengkel Cahaya" ucap pria itu
"Gak bisa, banyak tugas" tolakku
"Alah, ambil aja mobil dulu baru kerja tugas" ucap pria itu
"Kenapa gak suruh orang bengkel aja yang anter?" Tanya mama
"Itu ngeluarin uang, lagian orang itu belum bisa di percaya" jawab pria itu
"Udah lah ambil aja, aku capek mau tidur" ucap pria itu yang tertidur di sofa
Aku pun berlalu menuju ke kamar. Hingga saat pukul 18.46, teriakan pria itu menggangguku.
"Rai cepat ambil mobil di bengkel" teriak pria itu
Aku pun beranjak turun karena aku malas berdebat dengannya.
"Hati-hati ya" ucap mama sambil memberikan aku beberapa lembar uang yang membuatku menganggukan kepala
Aku pun pergi ke bengkel dengan angkot.
Angkot
Saat di angkot, hp ku berbunyi tanda ada notifikasi.Aston
Aston
Lo lagi ngapain?(Read) Pergi
Aston
Calling...."Ngapain sih dia telepon?" Tanyaku sambil mengangkat teleponnya
Halo
Lo dimana?
Angkot
Mau kemana??
Bengkel
Ngapain?
Ambil mobil
"Pak kiri pak" ucapku pada supir angkot
Aku pun memberikan uang pada supir angkot dan turun dari sana.
Kenapa mobilnya gak di anter aja sama tukang servisnya?
Gak papa, udah ya gue tutup dulu
Tunggu, lo di bengkel mana?
Kenapa emangnya?
Udah jawab aja
Bengkel Cahaya
KAMU SEDANG MEMBACA
ASRA [Ebook]
Fiksi Remaja❌Raisela Librana Pranandi, seorang gadis yang tidak percaya pria termasuk cinta. Baginya cinta hanya ilusi semata yang menyakitkan, seperti halnya yang papanya lakukan pada mamanya. Satu-satunya kepercayaannya terhadap pria dan cinta telah pergi men...