KANAYA

KANAYA ALMAIRA

Hari minggu

Naya keluar dari kamarnya sambil mengucek-ucek matanya ciri khas orang baru bangun tidur. Masih dalam keadaan setengah sadar gadis yang memakai piyama bermotif taddy bear ini menuruni anak tangga satu-persatu dengan malas sesekali ia menguap lebar tanda gadis itu masih ngantuk berat. Padahal jarum jam telah menunjukkan pukul sembilan pagi dimana matahari saja sudah beranjak dari tempatnya, dan mulai menjalankan tugasnya yang memancarkan cahaya ke permukaan bumi untuk memberi energi bagi makhluk hidup. Beberapa manusia diluar sana juga pasti sudah ada yang melakukan aktivitas di pagi hari.

Kalau saja tadi tidak dibangunkan oleh Bundanya bisa-bisa tidurnya keblas-blasan sampai siang nanti. Itu juga diancam dulu baru mau bangun, ancamannya juga nggak nanggung-nanggung memotong setengah persen uang saku selama sebulan penuh. Apalagi yang memegang masalah keuangan dirumah itu Bunda orang yang paling pelit kalau menyangkut tentang uang, makin dipersulit kalau mau minta ini minta itu.

Bunda juga tau Naya tuh orangnya boros, jatah untuk sebulan bisa ludes dalam seminggu, sempat orang tuanya dan abangnya berpikir kalau duitnya habis ditelen. Naya juga nggak mau kalau dompetnya macet pengeluaran. Udah kayak orang mau mudik lebaran macet dari jalan panarukan-anyer.

Kalau sudah begitu Naya harus siap siaga satu. Bisa gigit jari Naya kalau sampai uang sakunya dipotong beneran, nanti nggak bisa lagi nonton drama korea kesukaanya setiap hari karena jatahnya beli kuota dalam mode terbatas.  Apalagi Bunda ini kalau urusan mengancam tidak pernah main-main kalau katanya 'itu' ya 'itu' tidak bisa diganggu gugat lagi, jadi terima nasib aja.

Sebenarnya Bunda tidak begitu pelit kalau dipakai yang bermanfaat pasti di kasih karena bunda memegang prinsip 'daripada beli yang tidak bermanfaat buang-buang uang juga lebih baik uangnya di tabung' seperti kata pepatah 'Rajin Menabung Pangkal Kaya' selain itu juga kita belajar menghemat karena suatu saat nanti pasti berguna seperti disaat keadaan mendesak kita telah menyiapkannya.

Back to topic. Sampai dipijakan terakhir anak tangga terdengar alunan musik shape of you yang diputar dengan volume sedang dalam artian tidak sampai memekak telinga atau pas didengar oleh indra pendengaran. Tebak Naya pasti yang memutar musik itu Arkana abangnya tidak mungkin Bunda atau ayah,  karena cuma Arkana yang suka menyetel musik dalam rumah. Arkana tidak suka kesunyian menurutnya hampa seperti tidak ada tanda kehidupan saja jadi untuk mengusir kesunyiannya ia selalu memutar musik. Tapi bukan berarti setiap menit ada kalanya saat ia lagi bersantai, contohnya.

Ayah dan Bunda juga tidak marah atau merasa terganggu mereka setuju-setuju aja selagi Arkana tidak membuat gaduh atau bising dalam rumah.

Kaki jenjangnya mengikuti dimana musik tersebut diputar. Tepat sekali tebakannya pasti dari ruang tamu. Karena cuma diruang itulah tersedia dvd khusus untuk menyetel lagu-lagu milik Arkana yang sudah menjadi kesukaan bersama saat mereka sedang bersantai.

Langkahnya berhenti kala matanya menangkap dua sosok laki-laki duduk diatas ambal merah lagi asik bermain catur. Dua pria itu Ayahnya--Samuel-- dan Abangnya--Arkana. Keduanya nampak serius terlihat dari mimik muka yang menunjukkan mereka sedang berfikir keras langkah apa selanjutnya agar jangan sampai kalah dari lawan.

Menguap sekali lagi lalu kembali melanjutkan langkahnya mendekat kearah dua pria tersebut. Naya berhenti dibelakang Samuel, keduanya masih belum menyadari kedatangannya. Mendengus sebal Naya langsung melingkarkan tangannya dileher Samuel memeluk dari belakang serta menaruh dagunya dipundak papanya.

"Eh!" Terlonjat kaget Samuel langsung menoleh kesamping nampak Naya cengengesan seperti tidak merasa bersalah karena mengagetkan, untung Samuel tidak jantungan. Sedangkan Arkana hanya geleng-geleng kepala sambil menghela nafas, adiknya memang selalu begitu suka mengagetkan orang lain. Dasar jahil.