HAJJAH SOPIAH
Pemilik salah satu usaha percetakan terkemuka di wiradesa, memang dikenal masyarakat atas kedermawanannya, seakan harta telah begitu tak berharga baginya.Seakan dunia telah begitu hina di matanya.Inilah mungkin sosok nyata orang yg dunia di tangannya dan akhirat di hatinya.
Maka beberapa orang pengusaha muda yg bersemangat mendatangi beliau."Ajarkan pada kami Ji, bagaimana caranya agar kami seperti hajjah sopiah."
"Bisa bisnis maju, sukses, tidak cinta pada harta dan tidak sayang pada kekayaan hingga seperti hajjah sopiah, bersadaqah terasa ringan"
"Wah, Antum salah alamat! " sahut Hajjah sopiah tertawa,
"Lho ?" Sontak orang-orang terkejut.
"Lah iya kalian datang pada orang yg salah, saya ini sangat sayang dan mencintai harta saya"
"Saya ini sangat mencintai Aset yg saya miliki! ""Loh?" lagi lagi mereka terkejut.
"Kok lho? sebab saking cinta dan sayangnya pada harta, Sampai-sampai saya tidak rela meninggalkan harta di dunia ini, akan saya bawa mati dikubur dengan harta hasil bisnis saya..."
"Saya tidak mau berpisah dengan kekayaan yang kupunya, makanya sementara ini di titip-titipkan dulu..."
Titip pada masjid,
Pada anak yatim,
Pada fakir miskin,
Pada madrasah,
Pada pesantren,
Pada pejuang fisabilillah,
Pada guru-guru agama,
Pada karyawan yang rajin ibadah,
Pada saudara-saudara yang sedang sakit,"Alhamdulillah ada yang berkenan mau dititipi, ada yang sudi di amanati, saya senang sekali..."
"Insya Allah di akhirat nanti bisa saya ambil lagi apa yang sudah saya titipkan!
..."
"Saya ingin kekayaan itu dapat kunikmati berlipat-lipat di Alam kubur dan di Akhirat, jadi... Siapa bilang harta tidak dibawa mati? HARTA ITU DIBAWA MATI!.Caranya ?
"JANGAN BAWA SENDIRI...
Minta tolong dibawakan oleh anak Yatim, Fakir miskin, orang-orang yang berjuang di jalanNYA dll. Karena anak dan keluarga saya cuma kasih kain kafan putih saja ketika sudah meninggal nanti.Semoga menjadi renungan akhi & ukhti fillah 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita
RandomIni bukan puisi, bukan pula cerita pendek. Hanya sebagian tentang resah wanita